Rohis

21 6 3
                                    

Zefanya pov

"Gimana sekolahnya dek udah betah kan?" Tanya mas Zian saat kami selesai sarapan.

"Alhamdulilah mas, Zefa udah bisa beradaptasi kok." ucapku sambil membawa piring kotor menuju dapur.

"Semangat terus ya dek mas yakin kamu bisa dan jadi anak yang pinter banggain uma." mas Zian menyemangatiku setelah aku kembali ke meja makan.

Sempat ada rasa takut untuk memulai sebuah awal dari sekolah menuju kejuruan ini, tapi mas Zian dan uma selalu memotivasi dan menyemangatiku.

"Makasih ya mas, mas Zian emang selalu ngertiin Zefa deh."

"Yaudah yuk berangkat ntar kesiangan lagi."

"Uma, Zefa sama mas Zian berangkat dulu yah assalamualaikum." kami bergantian menyalami uma.

"Walaikumsalam hati hati ya nak Zian jangan ngebut yah."

"Siap uma."

Hanya butuh waktu 15 menit kami sudah sampai di sekolah, aku segera masuk kelas dan mas Zian otw ke tempat kerjaan, tak lupa dia menyampaikan wejangan nya. "Belajar yang bener dek biar pinter jangan nakal-nakal." gitu katanya.

Ya, sudah satu bulan aku menempati kelas baru yang ada dilantai paling atas smk, nyaman sih dan alhamdulilah aku sudah dapat adaptasi dengan teman-teman dan pelajaran yang baru.

Mengenai mas Faiz aku udah jarang banget ga liat dia karena kelas kita jauhan juga sih, tapi pernah sekali aku wa dia tanya tentang rohis sih itu juga tanya-tanya mengenai kegiatannya.

"Weh Zef siapa tuh yang nganter lu ganteng amat." Nisa teman sebangku ku menubruk aku dari belakang.

"Ish kebiasaan deh ga salam."

"Eh iya assalamualaikum Zefa yang cantikkk."

"Ih telat walaikumsalam, tadi itu mas Zian kaka aku kenapa kamu suka yah haha."

"Eh engga kok, yaudah yuk kelas deh." Ucap Nisa salah tingkah.

*****

"Jadi kalo aktiva* itu saldo normalnya di debet*, sedangkan utang disisi kredit*, apakah ada yang ingin ditanyakan?"

Ya saat ini aku sedang presentasi tugas akuntansi yang dikasih seminggu yang lalu, ini tuh tugas nya individu jadi ya gini maju sendirian.

Hening, tak ada yang mengacungkan jari malah ada yang lagi ngobrol dibangku pojok.

Aku mengakhiri presentasiku saat tidak ada yang bertanya, saat itu juga bel istirahat berbunyi.

"Ya anak anak yang belum presentasi minggu depan lagi, saya akhiri assalamualaikum." ucap pak Heri mengakhiri pembelajaran.

Semua siswa keluar kelas menuju kantin, kantin pasti rame banget deh kalo jam istirahat gini.

"Kantin yuk zef laper nih belum sarapan." ajak Nisa.

"Kamu duluan aja nis aku udah sarapan ntar aku nyusul deh, aku mau ke musholla dulu."

"Iya iya deh bu ustadzahh yang rajin."

"Aamiin doanya nis, aku duluan yah assalamualaikum."

"Walaikumsalam."

Aku melangkahkan kaki menuju musholla sekolah. Aku emang gini udah kebiasaan dari smp, yang lainnya pada ngantin aku ke musholla sholat duha selain ngirit juga bisa dapet pahala kan sholat duha menfaatnya melancarkan rizki.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Istikharah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang