Semburat jingga dilangit ibu kota ini sangat menenangkan. Seorang perempuan bermata coklat menatapnya penuh makna
Dia Zefanya Azzahra perempuan 15 tahun dengan kepribadiannya yang sangat sederhana dengan tampilan hidung mancung, alis tebal dan bermata coklat
"Sebenernya aku ga mau sekolah di swasta mas biayanya mahal aku takut ngebebanin uma sama mas Zian" ujar perempuan tersebut
Ya memang Zefanya terlahir dari keluarga yang kurang mampu setelah ditinggal pergi untuk selamanya oleh abinya keadaan ekonominya sangat terpuruk hanya mengandalkan penghasilan dari warung sembako ibunya
"Zefa-Zefaa mas ngerti kok tapikan nilai kamu pas pasan zef kamu juga udah berusaha kan tapi Allah berkehendak lain kamu ga diterima di sekolah negri"
"Hiks hiks.. mas, Zefa bodoh ya mas Zefa ga bisa masuk sekolah negri" ucapku terisak
Saat ini kami sedang berada di halaman belakang rumah kami"Sttt tak apa mas tau perasaan kamu Zefa harus berusaha lagi ya buktikan kamu bisa jadi yang lebih pinter lagi yaa" mas Zian menenangkan ku
"Ya sudah, masuk yuk udah mau maghrib kita siap siap shalat" mas Zian bangkit dari duduknya
Aku dan uma sholat Maghrib berjamaah dirumah sedangkan mas Zian ke masjid
"Uma maafin Zefa ya Zefa ga bisa masuk sekolah negri maafin Zefa juga yang selalu ngebebanin uma sama mas Zian" ucapku terisak
Aku bersimpuh dipangkuan uma saat setelah selesai sholat dengan lembut uma mengusap punggungku
"Gapapa, Zefa kan udah berusaha sebisa Zefa kalo ini kehendak Allah Zefa harus terima dengan ikhlas sayang, uma sama sekali ga merasa terbebani sayang"
Uma emang selalu ngerti bagaimana keadaan anaknya
"Trima kasih uma Zefa sayang uma"
Aku bangkit memeluk dan mencium Uma
**
Jika ini awal aku memulai sekolah di swasta insaa Allah aku akan terima, aku akan belajar lebih giat lagi biar bisa banggain umaAku duduk termenung didekat jendela kamar membayangkan apa yang terjadi esok di smk semua kekhawatiran beragumen dalam benak ku
Sebenernya aku takut untuk beradaptasi pada lingkungan baru takut tak bisa bersosialisasi dengan orang baru yang ga aku kenal sama sekali, pelajaran sesulit apakah disana bahkan aku sampai mikir kalo semisal aku dibully disana dan ga ada yang mau temenan sama aku
Aku terlahir dari seorang yang minim harta dan aku merupakan seorang yatim, hidupku sangat sederhana tidak seperti anak milenial lainnya yang hidup serba mewah dan gaul. Aku jauh dari kata itu semua, tapi dari semua itu aku belajar rasa bersyukur atas nikmat yang Allah berikan untukku dan keluargaku
Allah memberiku paras yang kata orang cantik dengan kulit putih, hidung mancung, bulu mata lentik, bermata bulat coklat dan bibir ranum merah muda
Aku sangat bersyukur diberi kelebihan itu oleh Allah
Jarum jam dikamarku telah menunjukan pukul 11 malam dan aku masih enggan memejamkan mataku padahal besok hari pertama masuk smk dan melaksanakan mpls*
Kuputar murotal dalam handphone ku kucoba mememjamkan mata berharap penat dalam benak hilang, sejenak melepas pikiran agar kembali tenang esok hari. Menyelam kedunia bawah sadar dan terlelap menuju alam mimpi
Note: *mpls= masa pengenalan lingkungan sekokah
Terimakasih telah membaca crita saya yang absurd💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Istikharah Cinta
RomanceKisah cinta dalam diam yang tak jua terungkap oleh seorang gadis sederhana "Pernah beberapa kali berpikir dan menyerah. Tapi aku hanya ingin membuktikan kepadamu bahwa aku sungguh sungguh dan kamu pantas diperjuangkan. Maka itu aku akan menembus mas...