Happy reading🤍
Sangat mudah bagi Zefanya, karena dia dapat menyelesaikan test tertulis dan interview dengan baik dan mudah.
Wajah sumringah nya, sangat menggambarkan dia bahagia. Lantaran ia telah diterima dan masuk sebagai pengurus rohis yang baru.
Ada tiga puluh rohis akhwat dan dua puluh rohis ikhwan, yang nama-namanya terpampang jelas di sebuah kertas dalam papan pengumuman sekolah. Dan nama Zefa tercantum jelas disana.
"Laras pasti bahagia banget deh, liat ini." batin Zefa.
Orang yang dipikiran pun tiba-tiba langsung berteriak girang dibelakang Zefa.
"Wah alhamdulilah aku lolos zef, yee kita jadi samaan terus deh." ujarnya sembari tersenyum seraya menggenggam tangan Zefa.
"Iya ras semoga kita amanah yah jadi pengurus."
"Aamiin, yuk kelas."
Mereka berdua pun masuk ke kelas dan mengikuti kbm* dengan khidmat.
Sampai jam istirahat kedua, terdengar pengumuman menggema diseluruh penjuru sekolah.
"Assalamu'alaikum wr wb, pengumuman ditunjukan kepada calon pengurus rohis yang sudah lolos seleksi. Harap nanti setelah kbm selesai, untuk berkumpul diruang aula, terima kasih. Wa'salamualaikum wr wb." demikian pengumuman tersebut disampaikan oleh salah satu pengurus rohis.
"Pulang sore akan segera dimulai nih zef hehe." Laras tersenyum jail pada Zefa.
"Iya nih pasti, kan udah konsekuensi juga ras."
Saat ini mereka tengah berjalan menuju mushola sekolah yang tengah mengumandangkan adzan Dzuhur.
"Habis ini kita makan dikantin aja ya zef, kalo aku tau mau pulang sore sih aku bawa bekel, tapi ini engga." ujar Laras sembari memasuki tempat wudhu.
"Okey."
Setelah selesai kbm, semua pengurus rohis yang lolos sudah berkumpul di aula. Termasuk Zefanya dengan Laras.
"Kira-kira mau ngapain yah zef, ada acara apa yah, kita disuruh kumpul gini."
"Kali aja pertemuan pertama setelah jadi pengurus rohis, santai aja lah ras." Ucap Zefa menenangkan Laras yang terlihat kebingungan.
Seluruh pengurus rohis kelas sebelas tengah memasuki ruang tersebut diikuti dengan ketuanya dibelakang.
Ya dia Faiz dengan mengenakan setelan blezzer rohis dan peci hitam, menjadikan dia semakin tampan dan berkharisma, sebagai ketua.
Zefanya yang tak sadar menatap Faiz terlalu lama langsung mengusap mukanya dan beristighfar. Dia sadar tak baik menatap lelaki yang bukan makhram.
"Assalamualaikum rekan dan rekanita pengurus baru." Faiz membuka rapat dengan suara yang lantang dengan dijawabi oleh seisi ruangan.
"Saya ucapkan selamat buat kalian semua, karena sudah lolos dari test dan menjadi pengurus rohis."
"Setelah ini, kalian bisa ta'aruf atau berkenalan kepada pengurus lain biar lebih akrab." Vera menimpal yang kini ia tengah berdiri di samping Faiz.
"Disini ngga ada istilah senior dan junior, kita sama-sama satu pengurus bekerja sama. Jadi jangan sungkan atau canggung kalo sama kelas sebelas." tambahnya.
"Oke, agenda kita hari ini pembentukan susunan kepengurusan." Ujar Faiz
Dan kemudian Vera menulis susunan tersebut, di papan tulis.
Disana sudah tertera nama-nama departemen*. Zefa yang tidak tau pun, hanya menatapnya bingung.
"Jadi disini ada beberpa departemen, rekan dan rekanita sekalian bisa memilih masuk ke departemen yang mana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Istikharah Cinta
RomanceKisah cinta dalam diam yang tak jua terungkap oleh seorang gadis sederhana "Pernah beberapa kali berpikir dan menyerah. Tapi aku hanya ingin membuktikan kepadamu bahwa aku sungguh sungguh dan kamu pantas diperjuangkan. Maka itu aku akan menembus mas...