WILD :: 4

55 14 0
                                    

Pendidikan yang bagus, karir yang cemerlang adalah tujuan utama manusia hidup dimasa kejayaannya. Namun ketika manusia menjadi makhluk yang mulai punah, bertahan hidup merupakan satu-satunya tujuan. Gelar kependidikan maupun pangkat dalam pekerjaan tidaklah menjadi sesuatu yang bisa membuat manusia bertahan hidup. Karena itu manusia meninggalkannya, dan mulai bertahan dengan kekuatan mereka. Kehidupan liar memaksa manusia meninggalkan kebangaan tersebut, hanya untuk bertahan hidup.

Rasa takut dipandang rendah karena pekerjaanmu ataupun karena kau tak memiliki pendidikan yang baik, bukanlah sesuatu yang akan menghinggapi kepala manusia pada masa itu. Hal yang paling ditakutkan manusia saat kehidupan liar mendominasi adalah punah seperti manusia-manusia yang pernah hidup bersama mereka. Karena itu merubah cara kerja pikiran, manusia mulai berlomba untuk tetap bertahan hidup. Belajar dari alam liar, setiap manusia yang ingin bertahan akan berusaha menjadi kuat dan tangguh. Karena mereka yakin, hanya mereka yang kuat dan tangguhlah yang bisa menang diantara kehidupan liar yang mendominasi.

"Jangan menciumnya." Kihyun menarik tangan Changkyun, saat yang lebih muda terlihat akan mencium daun yang dipegangnya.

"Kenapa?" Changkyun memandang heran Kihyun.

"Daun itu memberi efek pusing jika kau menciumnya. Jadi hanya balurkan pada daging secara merata. Jangan terlalu banyak, karena saat memakannya kita juga bisa merasa pusing." Jelas Kihyun yang dibalas anggukan Changkyun.

"Ini tumbuhan apa hyung? Aku belum pernah melihatnya." Penasaran dengan rajangan tipis daun ditangannya, Changkyun bertanya.

"Itu hempt." Jawab Kihyun tanpa menatap Changkyun.

"Hempt?" Ulang Changkyun yang disambut anggukan pelan Kihyun.

"Daun ini bisa mengawetkan bahan makanan, tapi jika terlalu banyak bisa memabukkan. Karena itu kau harus menggunakannya dengan komposisi yang tepat. Kalau tidak kau mungkin akan ditemukan pingsan karena efek yang diberikan oleh daun ini." Jelas Kihyun kemudian.

"Begitu ternyata." Changkyun mengangguk pelan. "Bagaimana bisa kau menemukannya hyung?" Tanya Changkyun lagi.

"Aku menemukannya secara tidak sengaja. Saat aku mendapati bangkai yang ditinggalkan singa di hutan tak membusuk saat sang singa membiarkan bangkai itu begitu saja diantara tumbuhan ini. Setelah melakukan percobaan bersama Minhyukie, kami memutuskan menanamnya untuk dijadikan pengawet makanan." Dengan tangan yang sibuk dengan pekerjaannya, Kihyun menjelaskan.

"Kalian sangat hebat hyung, tidak banyak manusia yang berpikir untuk mengawetkan makanan mereka bukan. Kebanyakan mereka hanya berburu, memakan makanannya hari itu kemudian mencarinya lagi esok hari." Puji Changkyun membuat Kihyun mengembangkan senyum tipis.

"Jika kau tidak bisa bertahan dengan kekuatanmu di dunia liar, maka kau sudah seharusnya bertahan dengan kepintaranmu. Itulah prinsip dunia sekarang ini Changkyunie, jadi pelajari agar kau tidak punah seperti manusia yang lain." Tukas Kihyun disambut senyum lebar Changkyun.

"Yeess...Siiir..." Balasan Changkyun membuat Kihyun mengarahkan pandangan padanya.

"Hey...tidakkah bisa tanganmu juga bekerja disaat kau bicara." Tegur Kihyun dengan senyum yang menghilang dari wajahnya.

"Baik hyung." Changkyun kembali bekerja karena kalimat teguran tersebut.

Hempt, koka, Arekaina dan sejenisnya bukanlah sesuatu yang illegal yang manusia gunakan untuk bertahan hidup dimasa itu. Manusia tak akan terjerat hukum hanya karena menggunakan bahan-bahan yang pernah menjadi musuh utama manusia pada masa kejayaannya itu. Semua hal yang dilakukan manusia hanya bertujuan untuk bertahan hidup. Karena itu segala hal illegal dapat digunakan selama manusia bisa tetap hidup dengan menggunakannya.

W I L DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang