3~

298 37 18
                                    


"Kelasnya pacar gue," Nancy mulai menjawab dengan nada jutek yang selalu ia pakai ke semua orang. Dengan jawaban Nancy tadi, semua siswa yang ada di sana sangat terkejut. Kecuali Heejin dan Aisha.

"Lho Nan, lu emng udh punya pacar?" Ahin angkat bicara untuk saat ini. Nancy langsung menyenggol lengan Ahin kencang. "Aaawwww sakit Lin!" keluh Ahin kesakitan.

"Masih g percaya gue punya pacar?!"

"Bukannya g percaya, tapi kita bingung pacar lu itu siapa," Joee membenarkan.

"Pacar gue itu..." belom selesai Nancy menjawab, anak kelas sebelah udh datang. "Itu dia pacar gue. Hai sayang..." kata Nancy yang langsung memegang lengan siswa tampan itu.

"Nan, lu ngapain sih? Pegang-pegang lengan gue aja," kata siswa yang dipegang lengannya oleh Nancy.

"Kamu knp sih sayang?"

"Sayang?!" ucap siswa laki-laki lain.

"Lah, Nan? Jadi, Hyunjin ini pacar lu?" Ahin mulai bingung.

"Apaan sih. Bukan lah," jawab siswa laki-laki yang namanya adalah Hyunjin.

"Jangan percaya sama Hyunjin. Kita udh jadian. Sayang, kok kamu jawab gitu sih? Kan kita udh pacaran," Nancy membela diri dan berusaha meyakinkan yang lain.

"Nan, dengar ya, kita emng dijodohin, tapi lu jangan ngarep kalau gue nerima perjodohan aneh ini," Jawab Hyunjin dengan melepaskan tangan Nancy dari lengannya. Mendenger jawaban dari Hyunjin, Nancy sangat terkejut seperti dilempar batu yang sangat besar. Semua hanya bisa bingung dengan kejadian antara Nancy dan Hyunjin, begitu juga dengan Heejin dan Aisha

***

     Rumahyang besar dan begitu luas. Mobil yang banyak dan mewah. Pembantu yang selaluada disaat membutuhkan, baik pagi, siang ataupun malam. Segala permintaan yangselalu saja dituruti oleh orang tuanya. Itulah kehidupan Nancy. Tidak jauhberbeda dari Heejin. Namun, Heejin anaknya sangat tertutup, dia tidak pernahmeminta apapun dari orang tuanya. Jika Heejin menginginkan sesuatu, ia selalumenggunakan uang saku yang selalu ia tabung. Dan Heejin bukan anak yang sukamenunjuk-nunjukkan kekayaannya. Orang ketika melihat Heejin selalu mengira jika Heejin adalah anak yang sederhana dan tidak suka kemewahan. 

"Heejin sama Aisha duduk dibawah aja! Kamu berdua pasti g cocok duduk di kursi mahal kyk gini," kata Nancy dengan nada sombongnya. Heejin dan Aisha tidak melawan, mereka hanya mengikuti apa yang dikatakan oleh Nancy, sang pemilik rumah mewah ini.

"Orang miskin mah g terbiasa dirumah mewah kyk gini," Jooe, sahabat dekat dari Nancy. Jadi, tidak heran jika Jooe selalu membela Nancy.

"Pasti gatal-gatal kalau masuk rumah mewah," tidak lupa akan Ahin yang sahabat Nancy dan Jooe.

"Kalian berdua, duduk di kursi!" terdengar suara dari belakang. Hyunjin. Iya, Hyunjin yang notabenya adalah calon pasangan Nancy. Heejin dan Aisha kebingungan harus menuruti perintah siapa, Nancy sang pemilik rumah atau Hyunjin sang calon pasangan dari pemilik rumah mewah ini.

"Hyunjin! Kok kamu belain mereka sih?!" Nancy mulai emosi, tapi ia menahan emosinya karena Jooe dan Ahin yang menenangkannya. Hyunjin tidak menghiraukan kata-kata Nancy. Ia hanya fokus kepada Heejin dan Aisha, untuk ia persilahkan duduk ditempat yang layak. Heejin dan Aisha mengikuti apa kata Hyunjin, mereka duduk di sofa yang berwarna emas itu. Nancy, Jooe, dan Ahin hanya melihat Heejin dan Aisha dengan tatapan sinis. 

Mereka mulai mengerjakan proyek kelas yang begitu banyak. Mereka di rumah Nancy sampai sekitar jam 8 PM. Heejin kebagian mengerjakan rumus-rumus fisika. Tugas Heejin lebih berat dibanding tugas yang lain. Hyunjin selalu mengingatkan Heejin untuk istirahat, yang membuat Nancy semakin memanas. Nancy sudah sangat marah. Dia mengabil jus jeruk dan menyiram kearah Heejin dan membuat seluruh seragam Heejin basah. 

"MASIH MAU AMBIL HYUNJIN DARI GUE HA?!!" emosi Nancy yang tidak terkontrol. Heejin hanya diam, dan menerima perlakuan itu. Tapi Heejin juga bingung, apa salahnya? Hyunjin hanya menyuruhnya untuk istirahat saja. Tidak lebih dari itu.

"Nancy, lu apa-apaan sih?!" Hyunjin bangkit dari tempat duduknya.

"KNP?! KAMU SUKA YA SAMA DIA?!"

"Ini Nan yang gue g suka dari lu! Ini alasan knp gue nolak perjodohan ini! Karena lu egois, lu sombong, lu perlakuin orang dibawah lu kyk gini! Gue g pernah suka sama sifat lu Nan!" Hyunjin terbawa emosi. Hyunjin membawa Heejin ke toilet rumah Linlin.

"Gpp kan?" suara lembut Hyunjin berada tepat digendang telinga Heejin.

"Emmm.... G-gpp k-kok," suara Heejin mulai bergetar. Karena sebelumnya, Heejin tidak pernah berbicara sedekat ini dengan laki-laki.

"Maafin dia ya. Emng dia kyk gitu, jangan lu masukin hati," Hyunjin menatap Heejin dalam-dalam.

"Iyaaaa...." Heejin masih canggung dengan keadaan disana. Hyunjin masih melihat Heejin secara keseluruhan. "Knp? Apa ada yang salah dengan ku?" tambah Heejin.

"G kok. Lu itu Heejin yang sering dibully ya?" pertanyaan Hyunjin membuat Heejin membulatkan matanya.

"I-iyaa..."

Jawaban Heejin hanya membuat Hyunjin tersenyum manis.

"Tapi knp g lu bales aja perlakuan mereka yang sering bully lu?" pertanyaan Hyunjin membuat Heejin tersenyum.

"Aku sangat bersyukur karena aku dibesarkan oleh orang tua yang selalu mengajarkan ku akan kebaikan. Mereka tidak pernah mengajarkan ku untuk dendam, ataupun membalas perbuatan yang tidak baik kepada mereka. Walau memang, aku anak orng tidak punya segalanya, tapi bagiku harta tidaklah penting," itu lah jawaban yang dilontarkan Heejin, membuat laki-laki pemilik wajah tampan itu tersenyum dan kagum kepadanya.

"Good girl. Mending lu pulang sekarang aja deh. Sebelum Nancy berbuat yang enggak-enggak ke lu nantinya,"

"Lalu tugasnya gimana? Masih banyak lhoo," kata Heejin.

"Kan masih dikumpulin lama. Jadi bisa kita selesaikan kapan hari," kata Hyunjin yang dibalas dengan 'oh' saja. "Mau gue antar?" Hyunjin menawarkan kepada Heejin.

"Oh enggak ush, aku pulang sendiri aja," tolak Heejin.

"Ini udh malam. Lihat, udh jam 8 PM. Kalau lu knp-knp gimana?" Hyunjin masih berusaha untuk meyakinkan Heejin.

"Aku udh terbiasa. Aku duluan ya, dan makasih buat yang tadi. Byeee," kata Heejin dengan meninggalkan toilet rumah Nancy dan beranjak keluar rumah. Saat di depan gerbang rumah Nancy, seseorang menahan tangan Heejin. Heejin menoleh kearah sang pemilik tangan, dan ternyata....





Nah, siapa nih yee....

Hyunjin kah? Atau Nancy? Atau..... Makhluk tak kasat mata aw wkwkwk

Kalau mau tau, baca di part selanjutnya yaaaaaa

JANGAN LUPA VOMENT NYA YAAAAAA OKE~~

TUNGGU BESOK OYEEEEEEEE

TIEPLE [H. Hyunjin X J. Heejin] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang