"Kalau jalan tuh pakek mata please!" seseorang marah kepada orang yang telah menabraknya dan membuat seragam sekolahnya basah karena teh yang di bawanya.
"Maaf... akan saya bersihkan," kata orang yang menbraknya dan langsung mengambil tissue lalu membersihkan seragam orang tersebut.
"Minggirin tangan lu! Makin rusak yang ada!" jawab orang tersebut sekaligus menghempas dengan kasar tangan Heejin. Iya, Heejin yang sudah menabrak kakak kelasnya. Kakak kelas tersebut malah menuangkan teh ke atas kepala Heejin dan menyiram seluruh tubuh Heejin menggunakan teh itu. Semua orang yang ada di sana ada yang hanya melihat, dan ada juga yang malah tertawa.
"Udh yuk pergi, mau ganti seragam nih," kakak kelas itu meninggalkan Heejin dan suasana kantin. Heejin langsung berlari ke toilet terdekat untuk membersihkan dirinya. Heejin rasanya ingin menghilang, dia capek dengan semua ini. Namun, dia tidak boleh menyerah. Karena bagi Heejin, masih ada Tuhan yang selalu ada untuknya. Heejin mulai melepas kacamata dan kuncir rambutnya. Ia menyeka rambut lurusnya yang berwarna coklat muda ke belakang. Mencuci wajahnya yang cantik itu. Melihat wajah polosnya di cermin. Namun, ada sosok lelaki yang ada di sana. Heejin melihat kebelakang, kearah sang lelaki tersebut.
"Maaf, ini toilet wanita, knp kmu kesini?" Heejin mulai memberanikan diri untuk bertanya ke lelaki itu.
"Seharusnya gue yg bertanya ke lu, knp lu di toilet pria?" jawab siswa laki-laki itu.
"Pria?" Heejin melihat kesekeliling. Ia mendapatkan symbol toilet pria. Heejin begitu malu sampai pipinya merah tomat.
"Maaf, saya enggak tahu. Saya permisi," Heejin ingin meninggalkan tempat tersebut, namun terhadang oleh tangan yang ada di pergelangan tangannya. Heejin melihat kearah siswa laki-laki itu yang sedang memegang pergelangan tangannya dengan tatapan bingung.
"Kenalin, nama gue Jaemin. Na Jaemin. Gue kelas IPA 2. Lu siapa?"
(Anggap aja si Jaemin kek gitu yaaaa)
"Oh kamu yang dipindahkan dikelas sebelah ya? Pantesan kamu g kenal aku. Namaku Heejin kelas XI,"
"Heejin? Kelas XI? Bukannya itu siswi yang selalu dibully karena culun?" Heejin mendengar kata-kata dari Jaemin sangat terkejut. Matanya membulat. Ia lupa karena kacamata dan kuncir rambutnya belum ia pakai.
"Saya permisi," Heejin pergi meninggalkan Jaemin seorang diri di toilet.
"Heejin ya? Gue udh tahu wajah asli lu. Knp lu begitu menikmati dibully? Knp Jin? Lu g capek?" Jaemin masih memperhatikan punggung Heejin yang perlahan menghilang dari hadapannya.
***
"Ya Tuhan, knp gue harus sebodoh ini! Pergi tanpa pakai kacamata dan kuncir rambut! Untung yang tahu cmn Jaemin aja," kata Heejin sembari memakai kacamata dan kuncir rambutnya sekaligus pergi ke kelasnya. Saat akan memasuki kelasnya, cemoohan sudah menyambut hangat dirinya. Seperti biasa, Heejin hanya bisa diam menghadapi semua itu. Heejin duduk disamping siswi pendiam dan banyak yang bilang siswi itu cool. Heejin duduk di tempatnya.
"Knp enggak lu buka aja kacamata lu?" kata Aisha, sisiwi cool dan pendiam yang mengajak bicara Heejin tanpa memandang wajah Heejin.
"Kmu berbicara dengan ku?" wajah Heejin kebingungan.
"Cmn lu aja yang bisa dengerin gue ngomong apa tadi," Aisha yang masih tidak memandang wajah Heejin.
"Gue tadi ngelihat lu pas lu g pakek kuncir rambut sama kacamata tebel itu. Cantik, g culun kok. And than, why do you wear it?" sekarang Aisha melihat ke arah Heejin.
"Kmu pasti salah orang, mau memakai kacamata atau tidak, aku sama saja seperti ini," Heejin berusaha berbohong agar Aisha tidak mencurigainya. Heejin berpikir, bahwa ada orang lain selain dirinya di depan gudang sekolah tadi.
"Oh," Aisha hanya ber-oh ria saja. Dia kembali pada buku novel yang mulai daritadi dia baca.
Bel pulang sekolah telah berbunyi. Menandakan seluruh siswa diperbolehkan pulang. Heejin dan teman-temannya akan pergi ke rumah Nancy untuk mengerjakan proyek kelasnya. Ya, tidak hanya kelasnya saja. Namun perkelompok dibagi dengan kelas sebelah.
"Siapa lagi yang belum datang?" Joee datang ke kelas Heejin dan Nancy.
"Udh kyk nya. Eh kelas sebelah yang belom datang siapa ya?" Nancy mulai kebingungan.
"Kelas sebelah yang belum datang ada Hyunjin, Sanha, Jeno, Shuhua, sama Chaeyeon," Eunbin mulai angkat bicara. "Aisha ikut kan?" Tambahnya.
"G duli juga sama dia," Nancy menjawab dan Eunbin hanya ber-oh ria.
Tiga laki-laki dan dua perempuan masuk ke kelas Heejin.
"Udh pas belum? Dari kelas gue ada Chaeyeon sama Shuhua. Kelas lain?" laki-laki dari kelas sebelah yang bernama Sanha berjalan masuk ke kelas Heejin seraya melihat teman-teman dari kelasnya yang sudah lengkap.
"Kalau kelas sini udh lengkap, tapi gtw deh dari kelas sebelah," Joee mengotak-atik hp nya untuk mencari informasi dari hp nya.
"Emng kelasnya siapa?"
"Kelasnya pacar gue," Nancy mulai menjawab dengan nada jutek yang selalu ia pakai ke semua orang. Dengan jawaban Nancy tadi, semua siswa yang ada di sana sangat terkejut. Kecuali Heejin dan Aisha.
"Lho Nan, lu emng udh punya pacar?" Ahin angkat bicara untuk saat ini. Nancy langsung menyenggol lengan Ahin kencang. "Aaawwww sakit Lin!" keluh Ahin kesakitan.
"Masih g percaya gue punya pacar?!"
"Bukannya g percaya, tapi kita bingung pacar lu itu siapa," Joee membenarkan.
"Pacar gue itu---" belom selesai Nancy menjawab, anak kelas sebelah udh datang. "Itu dia pacar gue. Hai sayang..." kata Nancy yang langsung memegang lengan siswa tampan itu.
Nah lhooo...... siapa sih nih pacar Nancy ya?
Mau tau g?
Kalau mau tau jangan lupa vomment nya yaaaa
Biar dijelasin dipart selanjutnya aw
OH IYAAA MAU KASIH TAU, AKU UP CERITA INI SETIAP HARI YAAA...
TAPI KALAU JAM G NENTU SIH....
JADI TUNGGUIN AJA AKU UP TIAP HARI NYAAAA
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
TIEPLE [H. Hyunjin X J. Heejin] ✔️
FantasíaApa jadinya jika sosok Jeon Heejin memiliki 2 pacar dalam 2 kepribadian? Siapa yang akan Heejin pilih? Hyunjin atau Jaemin? Dalam 2 kepribadian, sosok Jeon Heejin memiliki misi khusus dan alasan untuk memiliki 2 kepribadian Lalu, Hyunjin akan mengo...