1. Nadira's List

54.8K 3.2K 207
                                    

Suara tumbukan diiringi dengan suara desah napas itu terdengar semakin intens seiring waktu. Lelaki yang sedang mengerahkan tenaganya itu berhenti bergerak sejenak untuk mengusap peluh sebesar biji jagung yang mulai menghiasi dahinya. Hanya sebentar karena kemudian suara-suara itu kembali terdengar.

"Sedikit lagi, babe."

Lelaki itu mengangguk mendengarnya, seolah mendapatkan semangat sebelum kembali mempercepat tumbukannya.

"Udah ya, bee? Aku capek." Lelaki itu akhirnya berhenti bergerak. Menyerah.

Gadis yang sedang memainkan tablet di pangkuannya itu berdiri untuk melirik hasil pekerjaan lelaki itu. "Babe, itu cabenya belum halus ih!" Tatapannya teralih dari cobek yang sudah dipenuhi warna kemerahan cabai dan berbagai bahan lainnya. "Kamu kan tahu aku kan sukanya halus!"

"Tapi bee, kenapa nggak pakai blender aja? Aku beneran nggak sanggup harus ngulek lagi."

Gadis itu mendengus. "Kamu tuh baru permintaan aku kayak gitu aja udah nyerah. Kamu bilang sayang sama aku rela ngelakuin aja buat aku, permintaan sesepele sambel terasi aja kamu nggak mau usaha!" Gadis itu kemudian pergi dari dapur meninggalkan kekasihnya itu menuju sofa di ruang tengah.

"Bee, tunggu! Kamu mau kemana?" Lelaki itu tidak peduli tangannya terasa panas karena berlumuran sambal. "Iya, iya ini aku ulek lagi ya sayang ya?"

"Nggak usah." Gadis itu menepis lengan lelaki itu sebelum dapat menyentuhnya. Ia menutup mulut dengan sebelah tangan untuk menahan isakan, lalu mengusap pipinya dari air mata. "Udahlah Den, kayaknya kita udah nggak bisa lanjut. Terima kasih buat dua bulannya."

"Tapi kita udah pacaran empat bulan..."

Shit dia lupa. "Iya, maksud aku empat bulannya. Semoga kamu bisa dapat perempuan yang lebih baik dari aku." Gadis itu berbalik sebelum Deni—nama lelaki itu—sempat menahannya.

Gadis itu masih menangis begitu mencapai lift. Setelah menekan tombol menuju lantai dasar, gadis itu mengusap pipinya dari air mata fiktif yang ia ciptakan. Terima kasih untuk sambal terasi gagal yang dibuat Deni barusan sehingga dapat secara natural membuat air matanya keluar dan menyempurnakan sandiwaranya. Sambil bersandar pada dinding lift, gadis itu mengeluarkan ponsel dari tasnya.

 Sambil bersandar pada dinding lift, gadis itu mengeluarkan ponsel dari tasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kiss the Boss [SUDAH TAMAT di DREAME]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang