Hari pertama pertemuanku dengan alena berhasil dilewati dengan penuh ketegangan hingga membuatku jadi insomnia.
Hari kedua juga demikian tegang dan memalukan pula karena insiden ditegor satpol pp.
Aku pun jadi semakin ingin mengenalnya lebih dalam lagi hingga aku ingin bertemu lagi dengannya.
Bisa dibilang setiap hari aku menemui dirinya setelah pulang kerja.Saat berangkat kerja rasanya ingin cepat pulang kerja agar bisa segera bertemu dengannya.
Ketika aku berada di kamarnya, entah kenapa seakan dikendalikan oleh perasaan.
Tanpa sadar, aku sudah memojokkan dia ke pintu lalu wajah kami saling memandang dengan jarak yang sangat dekat hingga bibirku menyentuh bibirnya.Aku pun mendadak terhentak langsung menyadari apa yang telah aku perbuat dengan alena.
Timbul rasa bersalah dan terasa gila banget! Bisa bisanya aku ngelakuin hal itu tanpa memikirkan perasaannya terlebih dahulu."Maaf, len?!"
Alena pun ingin kembali membalas ciumanku tapi aku tidak sengaja menolaknya karena aku mengira alena akan marah dan langsung menampar wajahku.
"Kamu masih mikirin mantan kamu ya?"
"Aku ga mikirin mantan aku, len. Aku mohon kamu ga marah. Maafin aku ya?"
"Aku ga marah. Aku hanya kaget aja."
Seketika itu juga alena membalas ciumanku dan aku pun langsung memerah.
Kemudian ada suara dari luar yang kami dengar menuju kamar tempat kami sedang berduaan.Kami pun dengan cepat memisahkan diri dengan suasana yang canggung dan wajah yang memerah padam.
Nana memasuki kamar dan melihat kami berdua yang terlihat mencurigakan sekali."Lo abis ngapain, san?" Tanyanya sembari melihat wajahku.
"Ha? Gw lagi tidurlah. Cape banget abis pulang kerja." Sahutku sambil menutupi wajahku yang memerah dengan bantal.
"Terus lo ngapain len di sana?"
"Hfm... lagi cari barang nih."
"Cari apaan sih lo?"
"Bawel banget sih naaa... kepooo deh!
"Dihhh.. orang nanya dibilang kepo."
"Bosen nihhh!! Ke Ropang yuk, san?"
"Alena mau ikut gak?"
"Yukkk ke ropang." Jawab alena sembari bersiap siap.
Nana mengajak keluar nongkrong di tenda roti panggang daerah kemayoran.
Kami kembali berboncengan 1 motor bertiga dan alena semakin dekat dan nana mendorong alena hingga dia memelukku dengan erat.
Timbul rasa bersalah dalam diriku karena mulai membiarkan alena masuk ke dalam hatiku sedangkan aku masih dihantui bayang bayang lena.Keesokan harinya saat pulang dari kantor, aku merasa amat sangat lelah dan tiduran di kamar alena.
Lalu aku mendengar suara langkah alena sedang menutup pintu kamar dan tidur di atasku lalu melekatkan bibirnya ke bibirku secepat kilat. Kemudian langsung keluar kamar.
Aku pun tersenyum bahagia sekali dan tertidur dengan perasaan merasa dicintai oleh alena.Aku terbangun dan alena membuatkan teh manis hangat untukku.
"Nih kamu minum dulu teh manisnya."
"Hfm... tehnya enak dan manisnya pas apalagi kalau liatin kamu." Sahutku sembari menggodanya.
"Tau akh... gombal!"
"Aku uda bangun kog ga di kiss?" Sembari menyodorkan pipiku.
"Mmuuuaaccchhh..." kecupnya penuh cinta di pipi kananku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sunshine
RomanceMove on bukanlah perkara mudah seperti membalikkan telapak tangan. Aku dipertemukan dengan seseorang yang membuatku terlalu takut untuk merasakan rasa sakit karena cinta. Tapi entah kenapa? Saat mata saling memandang satu sama lain, aku seakan terje...