Berpisah Denganmu

5.2K 27 0
                                    

" Aku akan terus mencintaimu dan akan kembali suatu saat, jangan kamu lupa dan terus ingat aku mas. " Seru Cici terhadap seorang pria di depannya, pria tersebut hanya terdiam dan memandangi wajah Cici dengan sangat sedih dan sedikit gusar, akankah Cici kembali kepadanya atau malah sebaliknya. Lelaki itu mendekati Cici, berjalan perlahan lalu menggenggam tangan Cici dengan eratnya. " Kamu harus pulang Ci, aku gak mau kalau kamu mengingkari janjimu ini. " Kata seorang lelaki tersebut.

Cici meninggalkan pria tersebut dan berjalan menuju pesawat yang tak jauh 10 m dari tempatnya tadi, Cici tersenyum tipis dan menggandeng tasnya masuk ke dalam pesawat. Jujur saja pria tadi terlihat sangat kecewa atas kepergian Cici namun jika Cici tak pergi untuk mencari pekerjaan apa yang akan menjadi makanan untuk keluarganya, pikir Cici.

Selepas take of, Cici bergegas turun dari pesawat dan berjalan menuju kopernya, dia menyusuri dari lorong ke lorong. Dari kejauhan nampak seorang perempuan dengan postur tubuh sedikit mungil dan berkualitas putih bersih, terlihat bahwa dirinya sangatlah merawat dirinya. " Ini Cici ya?, Saya Maula, pemilik rumah yang akan kamu kerjakan belum datang, saya sendiri yang menjemput kamu karna tuan muda lagi di luar kota. " Kata ketua pelayan Maula dengan sangat sopan, terlihat bahwa dia orang yang berpendidikan tinggi.

Aku mengikuti  nyonya Maula dari belakang, memasuki mobil mewah yang ada di parkiran bandara, dia bahkan menaikkan barang barang bawaan ku tanpa sungkan, orang yang sangat ramah, batin Cici. Brummm, suara mobil melintasi jalanan yang panjang. Akankah aku betah berada di rumah yang besar?, Pikir Cici dalam hati.

Sesampainya di rumah Cici hanya terdiam dan menangis tersedu sedu, Cici tak menyangka akan menempati rumah yang sangat besar dengan kerumunan para pembantu di rumah ini. " Jangan menangis dan jangan melawan. " Kata nyonya Maula yang ada di depan Cici, dia berjalan meninggalkanku " ayo, kamu mau tidur di depan rumah?. " Kata nyonya Maula dengan sedikit tertawa. Cici berlari kecil mendekati nyonya Maula, sampai di depan kamar aku hanya berdiri menghentikan langkahku. " Kali ini yang datang bukan hanya kamu, ada sepuluh orang yang datang untuk melayani rumah ini dan kamu salah satunya. " Kata nyonya Maula.

Dari kejauhan terlihat dua orang berjalan dengan membawa tentengan tas mahal, " siapa nyonya?. " Tanya Cici kepada Maula, tapi Maula tak menjawabnya karna kedua orang itu berjalan menuju mereka. " Yang baru datang ya?. " Tanya orang yang lebih tua. " Iya nyonya. " Jawab Maula singkat dengan sopan santunnya. " Oh. " Kata nyonya tua itu dengan berjalan di iringi perempuan cantik di depannya. " Hey, kamu belum menjawab ku Maula. Siapa itu?. " Tanya Cici sedikit membentak kepada Maula.

Maula mendengus mendengar bentakan dari Cici, " dia yang mempunyai rumah ini, yang tua adalah nyonya besar dia adalah ibu dari tuan muda, dan yang perempuan tadi adalah nyonya muda kita, dia istri dari tuan muda. " Jelas Maula. " Bukankah katamu dia ada pekerjaan nya di luar kota?. " Tanya Cici tak percaya dengan kata kata Maula. " Aku kan hanya bilang tuan muda, aku tak mengatakan bahwa nyonya muda dan nyonya besar mengikutinya bukan?. " Bentak Maula kepadaku dengan nada lirih.

" Dan juga, ada empat orang yang akan kamu panggil nyonya disini. Nyonya besar, nyonya muda, sekertaris nyonya besar yaitu nyonya Tyah dan aku karna aku adalah kepala pelayan disini. Kamu juga harus belajar sopan santun, semuanya yang datang hari ini tidak langsung bekerja namun belajar tentang tata Krama. " Imbuh Maula. Maula melihat penjaga yang sedang berjaga di depan kamar yang besar, penjaga tersebut mengangguk pelan dan membukakan pintu untuk mereka berdua.

Cinta Yang SalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang