Bercinta II

4.2K 24 0
                                    

Umam memasukkan dua jari sekaligus kedalam lubang vagina Cici, Cici terus mendesah nikmat merasakan tubuh tuan mudanya. Kini tangan Umam yang satunya meraba payudaranya dan bibirnya mulai menyedot puting Cici yang satunya, dia melakukannya di dinding. Setelah itu Umam kembali berdiri dan sengaja mematikan lampu, membukakan resleting celananya dan menyodorkan pedangnya yang sangat tegang dan sangat panjang. Cici kaget dengan kepanjangan senjata nikmat Umam yang lebih besar dari milik suaminya.

Tok tok tok, suara ketukan pintu kamar Umam membuat aktivitas Cici dan Umam berhenti sejelak. " Siapa?. " Tanya Umam dari dalam kamar. " Anu mas, ini Kania, mas Umam malam ini?. " Tanya Kania dengan cepat di jawab oleh Umam. " Tidak, untuk hari ini aku sangat lelah kamu bisa pergi. " Kata Umam membuat Kania berbalik arah menuju ke kamarnya. Cici hanya terdiam mendengar percakapan suami istri yang ada di depannya, Cici tak merasa bersalah malah berusaha untuk memainkan drama di depan Umam.

" Sudah tuan, saya takut dengan nyonya Kania. " Kata Cici dengan mencopot kedua jari Umam yang masih menancap di vaginanya. Umam dengan sigap langsung mengulum bibir Cici dan menyodorkan pedangnya ke arah vaginanya. Yah, berhasil, batin Cici senang. Entah mengapa Cici sangat puas bermain dengan tuan mudanya, apa karna lebih besar atau lebih menantang. Umam menggenjot vagina Cici dan menggendong Cici ke arah kasur, menjatuhkan Cici ke kasur tanpa melepas tancapan pedangnya.

" Ummb, tuanhh mumhh dahh, shhh, nikhhhmaatthhh. " Desah Cici sembari menjambak rambut ikal milik Umam, umam menggenjot vagina Cici dengan keras sampai Cici mendongakkan kepalanya sangking nikmatnya, Umam mencapai klimaksnya. Tak mau kalah, kini giliran Cici di atas, dia menciumi dada Umam yang sixpack dan mulai menggoyangnya pelan, menikmati sentuhan dengan sangat lembut dan mengeluar masukkan pucuk senjata milik Umam, Cici menggoyang goyang senjata Umam membuat putaran putaran nikmat untuk dirinya sendiri. Umam terus melihati Cici yang berusaha merasakan sentuhan nikmat, Cici mengangkat tubuh Umam dan kini melakukan gaya enam sembilan.

Cici mengulum penis milik Umam dan Umam menjilati vagina Cici, membuat Cici terus menggelinjang dan tak fokus mengulum penis Umam lagi, Cici sudah berasa ingin keluar dan dia langsung menekan kepala tuan mudanya dengan cepat hingga Umam menelan cairannya. Cici lemas lunglai dibuatnya, " saya belum bisa pulang tuan, saya sangat lemas, tapi bagaimana saya takut kalau di cari oleh Selia. " Kata Cici dengan wajah sedikit manja. " Siapa menyuruhmu balik?, Aku masih ingin denganmu malam ini. " Kata Umam dengan mengelus kepala Cici. Cici hanya tersenyum senang dengan jawaban Umam, yang berarti dia tak akan pulang ke kamar jelek asrama itu.

Cici dan Umam bercanda berdua di atas kasur, " kamu umur berapa?. " Tanya Umam kepada Cici, " anu tuan muda, saya umur 18 mau ke 19. " Jawab Cici sembari menenggelamkan wajahnya ke pelukan Umam. " Kamu sudah menikah? Bahkan punya anak?. Kapan kamu menikah?. " Tanya Umam lagi, " saya lulus SMA umur 18 langsung dinikahkan, dan sepuluh bulan saya menikah saya dikaruniai anak, tapi di asuh oleh ibu mertua karna ibu mertua menyuruhku untuk bekerja di sini. " Kata Cici sambil menangis dan memeluk Umam berusaha agar Umam mengasihani dirinya.

Cinta Yang SalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang