Angkat

2.9K 21 1
                                    

Umam terus menciumi Cici tanpa henti, membuat seluruh bagian kasur bergetar hebat dibuatnya. Tok tok, suara ketukan pintu terdengar kembali, " maaf tuan muda, nona Kania sedang menunggu anda di depan kamar. " Kata pak Broto mengisyaratkan untuk mengusaikan permainan itu, tapi kenyataan berkata lain, Umam malah mempersilahkan Kania masuk saat dia melakukan permainan intim dengan Cici.

" Biarkan dia masuk pak!. " Seru Umam, " tuan muda, emhhh ahh tapi saya takuthhh. " Kata Cici dengan desahan nikmat, " ada aku disini. " Jawab Umam dengan terus memainkan payudara Cici. Ckieettt, suara pintu terbuka lebar hingga Kania dan pak Broto melihat adegan panas tersebut, Kania yang syok melihat adegan itu berjalan pelan mendekati kursi, berusaha untuk tak seperti terjadi apa apa olehnya.

Kania terus melihat Umam yang memainkan vagina milik Cici, Cici tanpa malu membalikkan badan dan memegang pistol besar milik Umam, " shhh, nikmathh. " Desah Umam. Cici memasukkan penis Umam ke dalam liang vaginanya, Umam terpejam sangking nikmatnya sensasi gerakan dari Cici, Cici yang tak memperdulikannya malah melirik ke arah Kania dengan menyengir membuat Kania merasa terhina.

Kania berlari kecil pergi dari tempat dia duduk tadi, tak bisa menahan rasa marahnya ia memasuki kamar dan membanting pintunya. Kania mengobrak abrik lemari dan menemukan alat panjang yang ia sembunyikan selama ini. Yah, Umam terkadang tak pulang sebulan sampai tiga bulan lamanya, membuat Kania melampiaskan nafsunya sendiri dengan memainkan dildo. Ctik, suara dildo diaktifkan, alat tersebut bergerak kencang dan semakin kencang, Kania mengatur besar alat tersebut memakai remot controlnya.

Kania memasukkan dildo tersebut ke arah vagina manis miliknya, Kania mengerang erang nikmat dengan sendirinya. " Ahhhmm. Essmhh.. ahhh..  nikhh mathh. " Desah Kania dengan terus mengatur kecepatan dan kebesaran dildo yang bergoyang goyang di bawah itu. Kania berusaha mengatur nafasnya dan berusaha agar tak terlihat geli, dia berjalan keluar dari kamarnya dengan terus memakai dildo, " pak Broto, mohon ikut saya sebentar ke perpustakaan, ada yang mau saya bicarakan penting. " Kata Kania dengan sedikit menyerngitkan dahinya karna tak kuat menahan nikmatnya, dia berjalan sembari menekan dildo yang ada di tengah selangkangannya.

Untung saja semua orang tak melihat tangan Kania yang menekan nekan alat itu, Broto mengira bahwa Kania sedang berusaha untuk menerima perselingkuhan suaminya. Di dalam perpustakaan Broto membuka pembicaraan, " saya tau nona sedih, tapi mungkin dengan sabar nona akan bisa menerimanya. " Kata Broto sedikit menunduk. " Minum kopinya. " Perintah Kania kepada Broto, Broto meminum sesenggukan kopi yang ada di depannya. Kania langsung lemas lunglai membuat Broto kepanikan dan menggendong Kania ke arah kamarnya kembali.

Broto menidurkan pelan tubuh Kania, saat Broto beranjak pergi tangan Broto tiba tiba di tarik oleh Kania sehingga Broto jatuh ke atas tubuhnya. Broto terduduk dengan keadaan yang ia alami sekarang, tercengang karna dia tak sengaja meremas payudara Kania. Kania berjalan ke arah pintu dan berusaha menggertak Broto, " kamu pilih aku membuat kepercayaan mas Umam luntur padamu atau menikmati tubuhku?. " Tanya Kania dengan mendesah desah nikmat.

Tanpa jawaban dari Broto Kania mengunci pintu yang kedap suara, dan langsung berlari menuju kasur, Kania terduduk dan mengeluarkan desahan desahan manjanya kepada Broto, Broto terheran kenapa sedari tadi Kania terus mendesah tak karuan, hingga akhirnya Broto memberanikan diri untuk membuat Kania tidur dan membuka celana dalamnya.

Broto kaget karna Broto melihati Kania dengan dildo yang basah di vaginanya, " jilat atau gajimu aku potong. " Broto yang sudah menahan nafsunya sedari tadi langsung mencopot dildo yang basah dan menjilati ujung dildo. Broto menggosok gosokkan pelan tangannya ke arah barang yang sedang berdiri tegak. Kania spontan membuka celana Broto dan tanpa aba aba meloncat ke tubuh Broto.

Tepat sekali, sekali lompat langsung menancap. Broto hanya berdiri kaget melihat gairah Kania, " kau terus berjalan aku yang akan menggenjot. " Kata Kania. Dengan sigap Kania menggenjot genjot penis Broto dan Broto terus berjalan tanpa henti. Meraih semua barang dan melemparkan ke segala arah, mengerang erang nikmat. Tak mau kalah Broto langsung memaju mundurkan pantat Kania membuat Kania basah. Cairan cairan tersebut menetes ke lantai banyak sekali. Ahhh.

Cinta Yang SalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang