-17

33.2K 565 17
                                    

Sampai rumah dan beres beres, seperti biasa mereka gak ngapa- ngapain kerjaannya cuman nonton tv sambil makan snack.

"Aku bosen rumah ini sepi banget" kata kara yang tiduran di sofa, gak kerasa perut kara udah mulai besar.

"Ya emang sepi tapi nanti juga rame karena nanti bakal ada anggota keluarga baru disini" kata kevin sambil ngusap perut kara lembut.

"Hehe iya ya, sekarang aku mau jalan aja berat banget apalagi nih kaki aku bengkak" kata kara sambil nunjukin kedua kakinya.

"Kamu kuat sayang aku percaya" kata kevin dan peluk kara sambil ciumin pipinya.

"Hmmmm iya aku kuat kok, gak sabar ketemu kamu sayang" kata kara dan ngelus perutnya sendiri.

"Sayang banget sama kamu gak tau lagi aku" kata kevin dan per-erat pelukannya.

"Aku juga sayang banget sama kamu jelek" kata kara sambil ketawa kecil.

Tok tok!

"Eh siapa ya?" Tanya kevin sambil nengok ke arah pintu, kara geleng kepala.

"Ntah aku gak tau, kamu buka gih yang" kata kara dan dorong badan kevin supaya lepasin pelukannya.

"Hm iya nyonya" kata kevin dan bangun dari sofa, langsung jalan ke arah pintu.

"Maaf cari sia—"

"KEPIN!!" teriak orang yang ada di hadapan kevin.

"Yaampun mbala apakabar? Kok tau rumah kevin?" Tanya kevin ke orang yang ada di hadapannya. Namanya laras, kakak tiri kevin.

"Baik kok oh mbala tanya sama mamah, mana istri kamu? Mbala mau liat" kata laras dan nyelonong masuk ke dalem.

"Gila ya gede juga ini rumah, duh bumil enak banget kayaknya tiduran" kata laras sambil nyamperin kara yang fokus nonton tv.

"E-eh.. mba laras kapan dateng?" Tanya kara dan dia langsung bangun nyamperin laras sambil cepika cepiki. Biasa kayak ibu ibu arisan.

"Barusan sih, gimana kandungannya? Sehat?" Tanya laras sambil ngusap perut kara.

"Baik dong mbala, ada kevin disini yang rawat" kata kevin tiba tiba dateng dan langsung rangkul pundak kara.

"Eh mba duduk dulu pasti capek kan? Mau minum apa biar aku bikinin?" Tanya kara dan ngelepas rangkulan kevin, dia nuntun laras buat duduk di sofa.

"Capek banget, gak usah repot-repot.. kopi pake es batu aja hehe" kata laras dan kara langsung jalan ke dapur, bikinin minumannya.

"Mbala kok debay nya gak di ajak?" Tanya kevin dan duduk di sebelah laras.

"Oh dia tidur, tadinya mau mbala ajak kesini tapi kata mamah gak usah biar dia tidur aja.. gitu" kata laras dan gak lama kara dateng sambil bawa nampan.

"Di minum dulu mba" kata kara sambil ngasih kopinya di depan laras.

"Iya, makasih ya" kata laras dan mulai minum kopinya.

"Iya, dadakan banget kayaknya mba main kesini" kata kara dan ikut duduk di sebelah kevin.

"Hooh nih lagi kangen kalian berdua, kebetulan juga suami mba lagi ada perlu di daerah sini" kata laras dan kevin sama kara ngangguk barengan.

"Sering sering main kesini dong mbala" kata kevin sambil minum kopi nya.

"Yehh adanya juga kalian yang sering sering main ke rumah mbala" kata laras sambil noyor pelan kepala kevin.

"Hehe ampun mbala iya deh kapan kapan kita mampir ke rumah mbala" kata kevin dan ketawa.

Setelah ngobrol ngobrol gak lama laras pulang dari rumah kevin.

Sumpah otak buntu bat -author





















TBC YA GAIS
MMF BNGET NI OTAK LAGI BUNTU :(
JANGAN LUPA VOTE YA!

Teman ranjang (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang