Happy reading😊
Author POV
Hari ini adalah hari yang membosankan menurut Adel. Bagaimana tidak? Bacaanya telah habis. Novelnya sudah ia baca berkali-kali. Dia bingung, ingin melakukan apa sekarang. Dia melihat hp nya terletak begitu saja, dia mengambil hp nya lalu membukanya. Hal pertama yang ia lihat adalah loockscreen fotonya saat berada di pantai.
"Ah, gue gabuttt. Ngapain yah?" tanyanya pada dirinya sendiri.
"Ayo dong del, mikir. Lo tuh harus ngapain biar lo ga gabut gini," pikirnya sendiri.
"Ehh, bentar deh. Gue rasa gue tau apa yang harus gue lakuin sekarang," jawabnya lalu mengambil laptop dan mulai menyalakannya.
Mungkin yang kalian fikir benar. Yah! Dia ingin marathon drakor sekarang. Dia akan menonton drakor yang sedang banyak di bicarakan orang-orang sekarang. Dia mulai membuka laptopnya lalu mencari drakor yang berjudul Crash Landing On You. Dia mendapatnya,, lalu dia mulai menonton. Di pertengahan episode nya. Dia mendengar samar samar ada yang memanggilnya.
"Adelll," panggil mamah nya.
"Iya mah,"
"Kenapa?" tambahnya
"Makan malam dulu, sini" ucap mamahnya setengah berteriak.
"Iya mah, bentar,"
Dia pun mem pause drakornya dan menutup laptopnya. Dia turun dan berjalan menuruni satu persatu anak tangga.
Setelah sampai di meja makan dia melihat makanan sudah tersaji di atas meja makan. Dia melihat mamah nya sedang mengambilkan makanan untuk papahnya. Ario melihat putri semata wayangnya mulai menarik kursi dan menduduki nya. Dia memberi senyuman pada anak manjanya tersebut.
"Del, kamu mau makan pakai apa?" tanya Laras mamahnya
"Apa aja mah,"
"Yaudah, nih makanannya. Kamu makan yah," ucap Laras sambil memberi makanan pada putrinya
"Iya mah,"
"Del, makan yang banyak biar kamu cepet gede," canda papahnya.
"Ihhh, papah Adel kan udah gede," ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya.
"Apanya yang gede, orang ga tinggi tinggi gitu dibilang gede,"
"Mah," ucapnya sambil menatap Laras dengan muka memelas.
"Hustt, udah udah. Kamu tuh mas anaknya lagi makan juga masih dijahilin," lerai mamanya.
"Iya deh, iya ga usah cemberut gitu dong mukanya," ucap Ario di akhiri dengan senyuman tulus.
"Udah udah, itu makanannya jangan di anggurin dong. Di makan," Laras menengahi kedua orang yang amat ia sayangi.
Lalu mereka pun mulai memakan makanan mereka masing masing. Setelah Adel merasa perutnya cukup kenyang, dia menyudahi makannya itu dan mengambil air putih yang berada di dekatnya dan meminumnya. Dia melihat papah dan mamahnya juga telah menyudahi makannya. Lalu dia mengangkat piring piring kotor bekas makan mereka dan membawanya ke dapur. Lalu dia mulai mencuci piring piring tersebut hingga bersih.
Setelah kegiatan mencuci piringnya telah selesai dia keluar menuju ruang keluarganya. Dia melihat mamah dan papahnya sedang menonton salah satu acara televisi. Dia pun berjalan dan mendudukan dirinya di atas karpet bergabung dengan kedua orang tuanya. Yah, memang di ruang keluarganya ada sofa akan tetapi menurut papahnya duduk di karpet lebih berasa kebersamaan keluarganya dia banding dengan duduk di sofa.
"Dell, gimana dengan sekolahmu?" tanya Ario
"Ga gimana gimana pah," jawab Adel seperlunya.
"Ga ada yang menarik gitu del?" tanya Laras.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELVIN
Teen FictionAlvino Dorlandio Aidan sosok pria idaman yang pandai, cerdas, dingin, akan tetapi ada sisi dari dirinya yang tak pernah ia perlihatkan kecuali pada keluarganya . Setelah bertemu dengan Adel entah kenapa dia selalu menatap tajam wanita tersebut. Dia...