Di sebuah ruangan, terdapat tiga cewek yang masih tertidur pulas di atas kasur.
Mereka bertiga masih saja asyik berkelana di dunia mimpi-nya.
Jam sudah menunjukkan pukul 09.23 akan tetapi dari mereka bertiga belum ada yang terbangun seorang pun.
Di meja nakas sana ada sebuah handphone yang sedang berbunyi. Nadanya menandakan seseorang sedang menelpon.
Adel yang mendengar handphone-nya berbunyi pun meraba-raba meja nakas di dekatnya. Matanya masih saja terpejam. Saat menemukan apa yang dia cari, dia mulai mengerjapkan matanya perlahan kemudian bergumam, "Ehm, siapa sih nelpon pagi-pagi?"
Kemudian dia menggeser ikon berwarna hijau itu tanpa melihat siapa yang menelponnya.
Dia pun menguap lalu menghela napas saat mendengar suara di seberang sana.
"Halo!"
"Apaansih nelpon pagi-pagi buta gini?!" tanya Adel sewot.
Bagaimana tidak sewot coba? Orang lagi enak-enakan tidur malah di telpon pagi-pagi buat seperti ini.
"Lo yang buta! Jam setengah 10 dibilang pagi-pagi buta! Bangun lo, bukain gue gerbang rumah!" omel abangnya-Kiki.
Adel yang mendengarnya langsung membulatkan matanya dan langsung menjauhkan handphone-nya untuk melihat jam berapa sekarang. Ternyata memang benar, sekarang sudah setengah 10!
"Udah bangun!" ucap Adel.
"Yaudah cepet turun sini!" ucap Kiki tak terbantahkan.
"Ngapain?" tanya Adel
"Bukain gue gerbang rumah lah!" cetus Kiki.
"Buka sendiri! Biasanya juga gak minta di bukain," ucap Adel
"Adel, gue lupa bawa kuncinya! Kalau pun kuncinya ada di gue. Gak mungkin gue mau nunggu sejam disini! Gak mungkin gue telpon lo Del!" kesal Kiki.
"Cepet deh Del! Gak usah nanya-nanya lagi, capek gue nunggu lo!" lanjut Kiki menahan agar tidak emosi kepada adiknya.
"Iya, sabar! Ambil kunci dulu," ucap Adel lalu berjalan untuk mengambil kunci.
"Hm" ucap Kiki lalu memutuskan sambungan telponnya.
***
"Semalam tidur jam berapa?" tanya Kiki saat masuk ke dalam rumahnya.
"Jam berapa ya? Gatau juga hehe," jawab Adel terkekeh.
"Begadang lagi ya lo?" tanya Kiki sambil menunjuk Adel.
Adel yang ditanya oleh kakaknya hanya memamerkan giginya.
Kiki yang melihatnya hanya mendengus kemudian berkata "Ditemenin sama siapa lo semalam? Sendiri?" Adel hanya menggelengkan kepalanya kemudian berkata "Kemarin Adel ngajak Keisya sama Yessy,"
"Baguslah," ucap Kiki
"Iya. Bang Kiki kok pulang cepet?" tanya Adel kepo.
"Lo?!" tunjuk Kiki kepada Adel
"Apa?" tanya Adel melototkan matanya.
"Eng... gapapa Del hehe," ucap Kiki cengengesan.
"Gausah cengengesan gitu!" ucap Adel ngegas yang juga masih melototkan matanya.
"Nih anak kalau udah pelototin matanya bikin takut anjir," batin Kiki.
"Udahlah, gue mau masuk kamar. Gausah ngomel-ngomel, gue ngantuk mau tidur." ucap Kiki mengalihkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELVIN
Teen FictionAlvino Dorlandio Aidan sosok pria idaman yang pandai, cerdas, dingin, akan tetapi ada sisi dari dirinya yang tak pernah ia perlihatkan kecuali pada keluarganya . Setelah bertemu dengan Adel entah kenapa dia selalu menatap tajam wanita tersebut. Dia...