Part 6

888 122 22
                                        

"Kau memakainya", bisik Joy tepat setelah peperangan antara lidah dan bibir mereka usai. V menatapnya singkat lalu terkekeh pelan dan kembali mengecup bibir cherry milik Joy singkat.

"Kenapa kau memberi nama ini pada parfume mu?", tanya V penasaran dalam posisi yang sama. Duduk santai di sofa apartmen nya dengan Joy yang duduk dipangkuannya. Joy menatapnya tajam kali ini.

"Kau benar-benar tidak peka", tukas Joy. Membuat V menaikan sebelah alisnya kemudian meraih gelas berisi wine milik Joy dan meneguknya.

"Hey, kenapa meminum milikku?", protes Joy sebal.

"Aku hanya takut terlalu percaya diri, dan terlihat seperti lelucon untukmu", Joy terkekeh mendengar apa yang baru saja keluar dari bibir pria tampan yang ia duduki.

"Bagaimana jika aku bilang bahwa aku memikirkan permintaan maafmu saat meracik parfume ini?",

"Sepertinya kau yang sekarang sangat berbakat dalam menggoda pria ya?", tak merespon, V malah memberikan pertanyaan kembali pada Joy.

"Cih, aku berkata serius. Tapi mungkin ada benarnya juga asumsimu. Selain itu aku juga memikirkan wangi yang nyaman untuk hidung kecilku ini jika sedang dalam keadaan begini", wanita itu memajukan tubuhnya. Kedua tangannya melingkar pada leher V. Menelusupkan wajahnya disana. Lalu menutup matanya singkat menikmati aroma tubuh V. Entah mengapa, hatinya kembali tenang seolah-olah semua amarah terpendamnya sirna begitu saja sejak 'hari itu'.

"Kau selalu mengagetkanku", suara berat itu berujar, dengan kedua tangan yang tergerak untuk membalas pelukan wanita yang sedang berada dalam pelukannya.

Astaga, sudah seberapa lama aku menginginkan ini? Dan hari ini terjadi?   V menggumam pada dirinya sendiri.

Maafkan aku dengan segala ego ku V, wanita itu berucap pada hatinya sendiri.

......................................................................

Pria itu mengepalkan tangannya kuat-kuat. Menahan diri untuk tidak berulah. Tempat dimana ia sekarang tak memungkinkan untuk dirinya melampiaskan emosinya. Wanita di sampingnya hanya dapat tersenyum sendu. Ia tahu segalanya, namun ia tak ingin mengakui bahwa dirinya kalah telak dari sahabatnya sendiri. Kenyataan bahwa ia sebenarnya tak memiliki kesempatan itu. Namun, tak ada kesalahan jika ingin mencoba kan?

"Kook-a, apa yang kau lihat?", Yeri bertanya dengan nada innocent nya walau sebenarnya ia tahu apa yang ada di dalam layar persegi panjang itu. Berita dan foto kakaknya yang berciuman panas dengan sahabat sekaligus calon kakak iparnya.

"Ah, tidak. Apa kau sudah memilih hadiah untuk launching Joy?", tanya Jungkook berusaha menutupi bad mood nya. Yeri menggeleng dan memasang wajah putus asa. Putus asa untuk dua hal, mengenai kado untuk Joy, dan juga keadaan hatinya sendiri. Jungkook mencoba untuk tersenyum lebar untuk merespon, sekali lagi. Yeri kembali terlena oleh pesona pria itu.

Aku akan mendapatkanmu, tunggu aku Kookie-ah

......................................................................

Joy berjalan dengan senyum kecil diwajahnya. Melangkah memasuki rumahnya tanpa curiga. Seorang wanita bermata kucing menatapnya menyelidik seperti biasa bersama dengan prianya. Joy mengendikan bahunya mengerti tatapan pasangan itu.

"Tidak hanya dengan berbaikan, ternyata bermesraan juga sekarang", ujar Chanyeol.

"Si brengsek itu! AKU BENCI SEKALI DENGANNYA. Seharusnya mati dan bla bla bla. Dan sekarang kau malah seperti 'Aku bisa mati tanpa dia' hahahaha", Jennie tertawa geli. Pasangan itu benar-benar terbahak. Joy? Wanita itu menatap keduanya tajam dengan bibir yang sedikit maju. Ia di ledek!

"V yang tidak bisa hidup tanpaku", ujarnya kesal sambil berjalan memasuki kamarnya.

Sepertinya aku juga

Ia melanjutkan kalimatnya dalam hati, dan kembali tersenyum geli pada dirinya sendiri.

From: Kim Vic
Mwohae?

Joy tersenyum kecil begitu menyadari alasan ponselnya berdenting adalah pria yang hari ini menghabiskan 3 jam dengannya hanya untuk, berciuman. Dan sedikit pergerakan nakal antara keduanya.

To: Kim Vic
Menonton reality show. Kau?

Tak berselang lama handphone nya kembali berdenting. Joy kembali tersenyum lebar membaca balasan pria itu.

From: Kim Vic
Memikirkan apa yang kita lakukan tadi.

Joy meringis kecil, karna ribuan kupu-kupu di dalam perutnya tak bisa diajak bekerja sama. Akibatnya mukanya memerah dan ia salah tingkah sendiri.

To: Kim Vic
Dasar otak mesum!

From: Kim Vic
Tidak masalah jika itu tunanganku sendiri

Oh hayolah! Wanita ini tersenyum kecil seperti remaja kasmaran. Berbunga-bunga seperti musim semi. Pada faktanya ini musim dingin!

Jika aku tahu segalanya, dan kalau saja aku mengerti dari awal. Aku rasa aku akan jatuh lebih dalam dari saat ini. Aku gila karna Victory Kim, fakta menjijikan! Dan aku menyukai fakta itu.

......................................................................

Victory Kim, pria tampan dengan berbagai pesona dan kharisma nya menjadi sebuah perbincangan begitu memasuki sebuah cafe yang cukup ramai. Ia tersenyum begitu sepasang matanya menangkap sosok barista cafe ini. Sahabatnya, Mr.Suga. Suga pria Asia itu terlihat segera terburu-buru mendekatinya. Lalu menghela nafas kasar dan memijat keningnya beberapa kali.

"Harimu berat?", tanya V ramah. Suga melotot padanya dan memukul kepala V kesal.

"Tunanganmu berbuat ulah disini",

"Lalu dimana ia sekarang? Dan apa yang ia lakukan?", V bertanya penuh khawatir. Suga menggerutu kesal, dan menjawab kesal.

"Kantor Polisi"

......................................................................

UHUY AKU UP! jangan lupa vote dan komen yaaa! Semoga kalian suka dan check works aku yang lain, aku bahkal up satu2! Luv luv


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 19, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Full Of Me ( VJoy )Where stories live. Discover now