Hari ini adalah hari pertama aku berangkat bersama si tukang cari masalah siapa lagi kalo bukan babang kevin tertapan.
"Pah,yah,gina bisa kok berangkat sendiri ke sekolah. Biasanya juga sendiri engga papa"
"Kan sekarang ada kevin,lagian satu sekolah ini,engga ada salahnya kan bareng"
"Ya lo tuh harusnya bersyukur diantar sama cowok ganteng kaya gue"
"Diem deh lu,bikin pusing aja. Pah ya gina berangkat sendiri aja ya engga usah sama abang kevin"
"Jangan Pah,udah sama gue aja lagian searah juga apa susahnya sih tinggal duduk anteng ayem aja engga mau,lu kira gue nyuruh lu gali kuburan"
"Lu bisa diem ga sih,sekali lagi lu ngomong gue tampar mulut lo nih"
"Jangan dong nanti bibir aku yang bagus ini jadi engga bagus terus aku engga ganteng lagi terus engga ada yang suka sama aku lagi terus aku jomblo"dengan nada yang dibuat buat so dramatis.
"Muka lo kaya gini aja masih jomblo,engga ada yang mau sama lo belaga engga ada yang mau"
"Apa lo engga ada yang mau sama gue,asal lo tau ya banyak yang ngantri tapi gue nya aja yang milih milih,lagian juga belum ada yang cocok sama gue"
"Udah berantem terus kalian. Gina pokoknya kamu berangkat sama kevin,udah engga ada bantahan"
"Ya udah de pah,buruan nanti telat,lelet amat si jadi cowo"
"Bentar napa,marah marah mulu nanti cepet tua lo"
Mereka berdua akhirnya berangkat bersama setelah mengakhiri bacotan bacotan yang tidak berfaedah.
"Bang nanti turunin gina di halte yang bang"
"Lo kira gue tukang ojek,ngapain sih turun disitu lagian juga tanggung"
"Gue engga mau ya nanti ada omongan yang engga engga tentang kita,udah gue turun disini"
Akhirnya kevin menurunkan gina di halte dekat sekolah
"Ya udah ati ati lu dek,gue duluan"
"Bang"
"Iya"
"Nanti pulang engga usah nungguin gina pulangnya sama temen"
"Oh yaudah lagian juga abang ada urusan"
Setelah percakapan mereka selesai kevin melajukan motornya dan gina melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolah yang tak jauh dari tempatnya berdiri.
Gina yang sedang berjalan mencuri koridor koridor kelas dihadang oleh segerombolan cabe,siapa lagi kalo bukan bela.
"Eh lo jangan deket deket kevin,gue peringatin ya lo awas aja lo " gina yang mendengar itu hanya menatapnya tajam dan dingin setelah itu berlalu tak mengiraukan teriakan bela dan antek anteknya.
Bell berbunyi bertanda pelajaran akan segera dimulai,banyak dari kalangan murid yang tegang dengan suara itu ada yang belum mengerjakan pr,takut akan guru galak yang akan mengajar dikelas nya,sampai takut akan ada ujian dadakan. Berbeda dengan teman temannya yang lain gina anak itu asik dengan dunianya sendiri,membaca novel yang selalu ia bawa kemana mana,sampai tak menyadari bahwa gurunya sudah ada didepan meja nya.
"Gina","Gina " sekali lagi guru itu memanggil gina tapi sang empu tak kunjung menanggapi
"Gina " Ibu guru itu berteriak di dekat telinga anak tersebut
"Astagfirullah,ibu jangan teriak di telinga saya dong bu,nanti kalo telinga saya budek ibu mau tanggung jawaba" kata gina yang mula kaget menjadi kesal
"Kamu ini sudah waktunya belajar malah baca novel,buka buku paket hal 123 baca dan kerjakan"
"Ibu,gina kan yang ngerjain"kata salah satu murid yang duduk dipojok ruangan
"Kalian semua tidak akan mengerjakan jika gina mengerjakannya betul semua tanpa ada salah sedikit pun"
"Ayo gina kamu bisa,aku tau kamu itu pintar,kamu pasti bisa" suara penyemangat silih berganti dan kegaduhan terjadi di kelas.
"Jika kalian banyak bicara saya tidak akan fokus mengerjakan dan akan salah,jadi berhentilah berbicara dan duduk diam lah di tempat masing masing"nada bicaranya yang dingin dan tatapan matanya yang tajam,membuat seluruh siswa yang berisik menjadi diam bak orang bisu, kini kelas yang tadinya ramai macam pasar sekarang hening akan kuburan yang tak seorang pun berani bersuara takut akan ada yang bangun jika mereka bersuara. Tak hanya muridnya yang diam sang guru pun terdiam seperti patung. Dipojok ruangan ada seorang yang kaget akan sifat gina yang berubah menjadi seperti dulu,ia berpikir apakah gina yang pendiam,tak tersentuh,dan dingin akan kembali lagi.
Tak butuh waktu lama bagi gina untuk menyelesaikan soal yang di berikan bu guru galak itu.
"Ini bu"
"Sudah,sebaiknya kau periksa terlebih dahulu gina,jangan ceroboh"
"Jika saya menjawab dengan benar apa yang akan ibu berikan pada saya"
"Mereka tidak akan mengerjakan tugas "
"Jika seperti itu berarti mereka yang mendapatkan untung tapi saya buntung. Bagaimana jika saya mengerjakannya benar semua ibu tidak akan mengajar kami hari ini"
"Baik lah,tapi ingat jika salah sedikit saja mereka akan mengerjakan dan kau akan ku beri hukuman". Sang guru galak segera memeriksa tugas yang telah di selesaikan oleh gina.
1 menit,2 menit kelas menjadi lebih hening mereka hawatir jika gina tak menyelesaikan dengan benar dan mereka yang akan kena imbas dari guru galak itu.
"Bagaimana bisa"kata guru galak itu dengan suara yang sedikit kaget."Bagaimana bu?"kata gina dengan nada sedikit sombong.
"Bagus,tidak ada yang salah sedikit pun " ucap sang guru,murid murid yang mendengar itu pun kaget bagaimana bisa mengerjakan soal yang sulit dan belum diajarkan sama sekali dengan waktu yang sangat singkat dan semua jawaban itu benar semua tanpa terkecuali.
"Baik,karena perjanjiannya saya tidak akan mengajar dikelas ini. Dan kau gina,kau memang sangat pandai"
Kini kelas mendadak ramai karena mereka telah dibebaskan dari neraka dunia oleh seorang manusia bah malaikat. Tempat meja gina kini dipenuhi teman temannya yang silih berganti mengucapkan terimakasih.------------------------------------------------------
Saya kepikiran cerita baru nih gimana?
Ini tentang atlet badminton,nanti kalo udah publik baca ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehilangan adalah lawan kita
Подростковая литератураGina gadis berparas cantik nan lucu. Gina gadis yang harus merasakan kehilangan kasih sayang seorang ibu sejak ia dilahirkan tapi tantenya(bundanya) yang sudah ia anggap sebagai orang tuanya dengan senang hati merawatnya dan memberikannya kasih saya...