bagian 3

8 0 0
                                    

Hari berganti hari, minggu berganti minggu,dan bulan berganti bulan.

Menurutku 6 bulan (1 semester) menjadi murid kelas 8 tidak jauh berbeda dengan murid kelas 7 cuman bedanya kita sering disuruh inilah itulah oleh guru(emang kita babu).

Hari ini adalah hari dimana menurut teman* saya adalah hari yang menegangkan, ya hari ini adalah hari pembagian rapot.
"Bun kalo nilai gina turun engga papa ya"kataku pada bunda.
"Ya engga papa yang terpenting kamu mengerjakaannya dengan jujur,tidak dengan mencontek".
Ya bunda tidak akan memarahiku jika aku mendapat nilai jelek disekolah. Tapi,jika aku tidak ngaji/ telat solat bunda pasti memarahiku abis abisan.

Aku dan bunda menyusuri koridol untuk menuju kelasku yang berada sedikit jauh dari gerbang utama. Ketika aku sampai didepan kelas aku bisa melihat muka teman temanku yang tegang bahkan kaku.ketika bunda sudah memasuki kelasku aku langsung memakai headset ketelingaku karena tidak ingin mendengar jeritan para murid murid.ketika aku sedang mendengar asik asiknya adanya menepuk pundakku
"Oh kamu rik,kenapa?"tanyaku padanya.
"Selamat ya"aku menaikan alisku bertanda aku tak mengeri apa maksudnya dan langsung memakai headsetku kembali.
"Kamu mendapat peringkat 1"lanjutnya,aku hanya ber oh riya saja tanpa tau apa yang dia ucapkan. Setelah itu bunda keluar dengan membawa rapotku,lalu bunda menghampiriku.
"Gina kamu dapat peringkat pertama"kata bunda.
"Apa bun"kataku sambil melepas headset.
"Gina kamu lagi dengerin musik"
"Engga ko bun aku lagi mau ngapalin surat ar-rahma kalo bunda engga percaya coba dengerin aja"sambil memberi headset yang ku pakai tadi.
"Engga bunda percaya ko sama kamu"
"Jadi gimana bun?"tanyaku pada bunda.
"Kamu dapat peringkat pertama"kata bunda langsung memelukku,aku langsung menerima pelukan dari bunda dan kamu jadi tontonan.aku mengajak bunda agar pulang labih awal karena ingin membertahu ayah soal ini

Dirumah
"Assalamualaikum"kata bunda dan aku berbarengan.
"Waalaikumsala"jawab ayah.
"Gimana dapat rengkin engga?"
"Dapat dong anak ayahkan pintar"jawabku membanggakan diri.
"Ga boleh sombong sayang,tuhan tidak menyukai hambanya yang tidak bersyukur dan menyombongkan diri"
"Ya bun"
"Jadi kamu dapat rengking berapa "
"Satu dong yah"
"Alhamdulillah"
"Kamu mau apa dari ayah"
"Gina cuma mau cepat cepat hafal surah ar-rahman dan setor kebunda"
"Masya allah anak ayah"

Kehilangan adalah lawan kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang