Kasih sayang itu bisa melalui berbagai cara Jadi cobalah untuk berfikir positif
🍀🍀🍀🍀
Hari yang cukup cerah. Matahari yang
bersinar terang menyinari bumi awan putih di lagit yang biru semakin menambahkan kesan yang indah.Seorang gadis sedang berjalan terburu-buru di koridor sekolah yang semakin sepi. Semua murid sudah mulai menuju kelasnya. Saat gadis itu sampai parkiran sekolah bel pun dengan nyaring berbunyi.
Brukkk
kening gadis tersebut bertabrakan dengan dada bidang seorang pria dan berhasil membuat bokongnya mencium lantai.
"Aduh, bokong gue," ucap gadis tersebut.
"Eh, lo tu ya kalau jalan pake mata juga jangan cuma pake kaki," lanjutnya lagi.
"Sorry," balas pria tersebut dengan muka datarnya. Pria itu hanya meliriknya lalu kembali berjalan. Seorang pria berdiri tegak dengan kedua tangan dimasukkan kedalam saku celananya.
'Etdah sok cool banget si jadi orang.'
Gadis itu pun hanya cengo melihat hal itu. Ia tak ambil pusing ia melanjutkan perjalanannya yang terganggu.
Ia pun bangkit dari jatuhnya. Mirisnya tidak ada yang menolongnya. Ia pun membersihkan roknya yang sedikit kotor.
Ceklek
Kelas yang ramai seperti emak-emak di pasar yang sedang menawar dengan abang tukang sayur pun seketika hening. Tatapan seluruh penghuni kelas tertuju kearah gadis tersebut. Gadis itu pun tak memperdulikannya ia memilih untuk duduk di tempat duduknya. Kelas pun kembali ramai kembali.
"Hay Zya," sapa Nata teman sebangkunya.
Zya pun menoleh dan hanya membalasnya dengan senyuman.
"Eh iya lu tau gak? Kalau dikelas ini ada murid baru selain gue," ucap Nata dengan antusias bisa dilihat dari raut wajahnya yang tersenyum dan sangat bersemangat.
"Emang siapa?"
"Tuh," tunjuk Nata menggunakan dagunya.
Zya pun menoleh dan mengikuti arah pandang nata. Mata Zya terbelalak saat melihatnya. Bagaimana bisa ia sekelas dengan orang yang menabraknya tadi di koridor.
"Lah lu napa Zya?"
"Eh ... gak ko. Itu beneran anak pindahannya?"
"Iya dia juga pindahan. Dari gosip yang gue denger si namanya Ezra deh kalau gak salah."
Zya pun hanya menganggukkan kepalanya.
"Tapi ko gue baru liat sekarang ya tu orang."
"Menurut dari gosip yang gue denger lagi. Dia itu emang gak masuk dihari pertama karena dia emang baru pindahan."
"Herman gue sama lu, gosip mulu kerjaannya."
"Heran woi heran, bukan herman."
"Iya itu maksud gue, lagian tu mulut pake typo mulu."
"Emang mulut bisa typo?" Tanya Nata dengan wajar polosnya.
"Astaga Nata yang pinternya gak ketulungan. Yakali mulut bisa typo." Jawab Zya yang sedikit kesal sambil menoyor kepala Nata.
"Aww... lagian kan gue cuma nanya Zya. Emangnya bisa ya?" Tanyanya lagi. Nata meringis tangannya mulai mengusap kepalanya.
"Au ah gelap."
KAMU SEDANG MEMBACA
FIZYA
Teen Fictionwelcome my story>< 📌 Jangan lupa Follow sebelum membaca 📌Jangan lupa Vote and komen 🍀🍀🍀 "Kenapa semuanya pergi!" Gadis itu berhenti berlari. Hujan masih saja membasahi bumi. "Gue cape! Gue cape, jika harus berpura-pura kuat hiks hiks." Gadis i...