3 pagi,
Masih belum ada yang menyentuhnya,
Katil masih belum tenggelam dihenyak,
Cadar masih belum kedut berombak,
Dek jasad berat lelahMata masih siang,
Kita di ruang lapang motel,
Intim meneguk wain merah,
Dengan riba sebagai alas meja minum kita,
Menyaji perihal yang belum sudahKu kira hal itu sengaja kau gantung,
Supaya aku bisa pulang mencarimuKu kira kau menggenggam jawapan milikku,
Supaya bila aku kembali,
Kita akan saling berbagiRupanya kau mencampak lebih soalan,
Selepas malam itu bibir telanjang kita bercumbu,
Dan kau berlalu pergi melulu,
Buat sekalian kalinya.
YOU ARE READING
Sesudah April
PoetryKumpulan puisi. Tak punya tema. Bebas. Macam hari hari kita sebelum ni.