"Datang tanpa di undang, pulang tanpa di antar. Begitulah perasaan"
Voment gais!
Seperti hari hari biasanya, pagi ini Alena tengah berkemas untuk pergi ke sekolah. Ia sempatkan waktu sebentar untuk memanaskan mobilnya.
"Enaa berangkat ya mah",pamit Alena kepada ibunya yang tengah memasak di dapur.
Ena, ya itulah panggilannya saat berada di rumah.
Setibanya Alena di sekolah, ia segera menuju ke tempat parkir, tanpa ia sadari ia memarkirkan mobilnya di sebelah mobil Raga. Dan tak di ketauhi olehnya pula ,bahwa Raga masih stay di dalam mobilnya. Ia memang berniat untuk menunggu gadis mungil tersebut.
"Selamat pagi Al",sapa Raga dengan lemah lembut.
"Ih apaan si lo, bikin kaget hm, lagian ngapain gak langsung masuk ke kelas coba? ", bukannya malah membalas sapaan Raga, Alena malah memarahi Raga.
"Ya ,kan aku nunggu kamu hihi",jawab raga sambil cengar cengir gajelas.
"Serah! ",jawab alena ketus.Tanpa di sadar oleh Alena, saat ia berjalan menuju kelasnya, Raga pun ikut mengikutinya dari belakang.
"Bisa nggak sih, gausah ngintil?!",langkah Alena terhenti saat ia merasakan suara batuk Raga dari belakang.
"Serah gua lah, kaki kaki gua juga! ",jawab Raga tak mau kalah omongan.Alena pun terus berjalan menyusuri koridor sekolah untuk sampai di kelasnya. Raga pun menghentikan langkah Alena dengan menarik tangannya.
"Selamat belajar bol",ucap Raga kepada Alena , yang mampu membuat pipi Alena blushing.Alena pun tak menggubris apa yang telah di ucapkan Raga tadi. Alena segera menduduki bangkunya. Dan di dalam kelasnya sudah terdapat batang hidung seorang Roy.
"Pagi cebolll",sapa Roy sambil mengejeknya.
"Inget! Gua ga ceboll Royy!!!!! ",alena pun sontak menunjukkan wajah kesalnya.Dari pertama Roy melihat Alena, memang ia sedikit terkesan padanya.Tetapi ia lebih memilih untuk bersikap kepada Alena seperti seorang teman pada umumnya.
Jam pelajaran pertama hari ini pun di mulai. Suara hight heels yang sedang berjalan pun terdengar dari suara kelas X IPS 4.
"Selamat pagi murid murid saya sayangi",sapa bu Rita Guru IPA dengan lemah lembut."Selamat pagi juga bu, tapi saya enggak sayang bu Rita hahaha"ucap Roy dengan gaya leluconnya. Sungguh Roy memang lelaki yang humoris.
3 jam pelajaran pertama telah berlalu dengan santay,walaupun menegangkan. Apa sih maksudnya santay tapi menegangkan?
"Al,gas kantin yuk",ajak Nadine kepada Alena
"Gua ikut! ",sahut Roy
"Iya, ayok", ucap AlenaMereka bertiga singgah di meja kantin nomor 7.Mereka bertiga sepakat untuk memesan gado gado. Dan Nadine pun berniat untuk memesankannya, dan meninggalkan Alena dan Roy berdua.
"Berduaan aja neng",tiba tiba ada suara entah dari mana datangnya, tapi itu adalah Raga tiba tiba memunculkan dirinya dan duduk di sebelah Alena.
"Apaan sih, pergi gih! ",ucap Alena ketus.
"Dingin banget sih, kan aku cuma mau ikut gabung Yang", ucap Raga dan mampu membuat Alena marah dengan panggilan yang."Pacar lo Al? ",bisik Roy di telinga Alena.
"Bukan, dia cuma ngaku ngaku ko",jawab Alena sambil melirik tajam ke arah Raga. Seakan akan Alena akan mengulitinya hidup hidup.Jadilah 4 anak di meja nomor 7 itu. Mereka saling memakan lahap makanan mereka masing masing. Hingga bel masuk pun berbunyi.
***
Pelajaran hari ini pun telah selesai. Alena berniat untuk pulang agak terakhir dari murid murid lainnya, sambil menunggu parkiran sepi, agar mobilnya mudah untuk keluar.
Setelah lama Alena duduk terdiam di kelas, Alena memutuskan untuk ke kamar mandi, karena hari ini ia sedang haid. Ia khawatir jika ia bocor. Sampainya di depan pintu kelas ,ia di kejutkan oleh sosok laki laki tinggi tengah bersandar di tembok sebelah pintu kelasnya."Hih paan sih lo ,kaget gua! ",sentak Alena.
Tiba tiba Alena di kejutkan kembali oleh tindakan Raga. Karena Raga meletakkan tangannya di dada Alena.
"Masih berdetak kan jantungnya? ",tanya Raga memastikan.
"Ya iya lah bego! gua masih idup! ,ucap Alena ketus.Tanpa memperhatikan Raga, Alena terus berjalan meninggalkan Raga dan menuju kamar mandi. Dan Raga pun tetap mengikutinya.
"Arrrghhh",teriak Alena dari dalam kamar mandi.
Sontak tanpa ba bi bu be bo, Raga pun langsung masuk dan mencari pintu kamar mandi yang Alena masuki."All lo di kamar mandi yang mana",Tanya Raga khawatir.
"Ga ,gua bocor",ucap Alena lesuh setelah keluar dari kamar mandi.Tanpa pikir panjang, Raga langsung melepas jaketnya dan memakaikannya di pinggul Alena, agar bocornya tertutupi.
Alena merasa malu saat Raga melingkarkan tangannya di pinggang Alena."Al, gua bener bener tertarik sama Lo! ",ucap Raga meyakinkan.
"Tatap mata gua Al!".
Lalu Alena berusaha mendongak ke atas dan menatap Raga, karena tinggi Raga dan Alena sangat lah berbeda jauh.
Entah kenapa mata Alena membulat saat Raga tiba tiba memegang dadanya untuk kedua kalinya, Raga merasakan detupan cepat di jantung Alena. Alena masih bingung dengan perasaannya. Ia sebenarnya merasa nyaman saat ada di dekat Raga.Jgn lupa voment! 🌟🌠🌈🌝🌞
KAMU SEDANG MEMBACA
Anoyying Badboy
Teen FictionRaga adalah seorang pria seksi yang di incar oleh banyak gadis di SMA Peterson, ya memang dia agak sedikit nakal, dia playboy, dia trouble maker di sekolah,dia juga punya geng dengan teman satu angkatannya bahkan dia ketuanya hehe, tapi di lain sisi...