Mulai ada

60 9 3
                                    

Langit oranye yang tengah di nikmati oleh gadis mungil ini di atas terasnya. Sambil tersenyum senyum sendiri dengan membuat gambar di jendela kamarnya yang berembun.

dertt dertt

Benda pipih yang berada di sebelah tangannya pun menyala dan bergetar, tanda ada notifikasi yang masuk. Ternyata ia mendapatkan pesan dari Raga.

Tapi entah kenapa Alena pun senang saat chatting an dengan Raga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi entah kenapa Alena pun senang saat chatting an dengan Raga. Entahlah menurutnya ini sangat membingungkan.

Saat ini jam menunjukkan pukul 19.50
artinya 10 menit lagi adalah jam delapan. Alena yang tengah mengaca dan memutar mutarkan badannya sambil mengecek apakah penampilannya sudah benar atau belum. Walaupun terasa biasa saja, tapi ini adalah kencan pertama untuknya.

beeppp beepp
Suara tersebut seperti suara tlakson mobil. Lalu Alena pun melihatnya dari jendela kamarnya. Ya, ternyata itu adalah mobil Raga.
Lalu Alena mengaca sekali lagi dan langsung menuju ke bawah untuk berpamitan dengan ibunya. Tapi kenapa ayahnya tidak? Mmm ayah Alena saat ini tengah berada di luar negri untuk mengurus perusahaannya.
"Udah cantik aje anak emak",puji Sinar (ibunya Alena) sambil mengelus kepala Alena.
"Iya mah, Alena mau pergi sebentar sama temen, boleh?, "tanya Alena dengan sedikit malu malu.
"Iya boleh, jgn malem malem, itu temen atau pacar? ",tanya Sinar sambil meledek Alena.
"Au ah mah",pipi Alena blushing seketika.
Lalu Alena beranjak keluar dari rumah.

"Selamat malam say--"ucap, Raga terpotong karena...
"Eits, jangan panggil gua syg, gua bukan siapa siapa Lo!",ucap Alena dengan nada ketus
"Kalau gua pengen jadi siapa siapa lo boleh? ",Tanya Raga sambil mendekatkan wajahnya di depan wajah Alena
Alena pun tak menjawab pertanyaan Yang Raga lontarkan tadi. Ia langsung masuk kedalam mobil dan di susul oleh Raga.

"Mau kemana hm? ",tanya Alena
"Ke mars",jawab raga sambil melontarkan leluconnya.

Raga pun menghentikan mobilnya di sebuah Mall yang cukup megah, dan pastinya barang barang di Mall tersebut branded dan mahal mahal.

"Kok kesini sih? gua ga bawa uang ga, gausah aneh aneh deh! "
"Aku yang akan bayar sayang",ucap Raga lembut.

Mereka berdua pun berjalan sejajar menyusuri jalan Mall tersebut. Alena Yang tengah fokus hp nya, dan Raga tengah diam diam memandang gadis mungil di sampingnya itu.
"Al"
"Hm"
"Laper nggak? "
"Banget",sahut Alena cepat. Karena Alena adalah gadis yang paling tidak tahan kalau ia kelaparan.
Lalu tanpa seijin Alena, Raga dengan cepat menyatukan tangannya dan tangan Alena. Lalu membawa Alena pergi ke tempat makan yang berada di dalam Mall tersebut.

"Mau pesen apa? "
"Terserah, yang penting bisa masuk ke lambung! ",jawab Alena dengan menatap mata bulat di depannya. Dan saat Alena duduk di tempat makannya, Raga menyuruhnya untuk tersenyum dan kemudian Raga memfotonya. Tapi Alena menolaknya. Dan akhirnya Raga pun memilih untuk memfotonya secara diam diam.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Setelah mereka selesai makan, Raga berencana membelikan Alena baju, dan aksesoris perempuan.Namun Alena selalu saja menolaknya.
"Mending kita pulang Ga!",ajak Alena dengan menarik baju Raga
"Gua nggak akan mau nganterin lo pulang sebelum lo milih baju, atau setelan atau apalah yang lo suka! ",ucap Raga memaksa dan mengancam tetapi dengan nada lembut.
Alena berpikir untuk pulang menggunakan taksi online, tapi setelah ia melihat jamnya ternyata menunjukkan pukul 22.00
Yah mana ada taksi jam segini? gumam Alena dalam hati.
Lalu apa bisa buat, Alena pun menuruti perkataan Raga dengan membeli barang yang dirinya suka. Setelah 30 menit memilih barang yang Alena suka, mereka berdua pun menuju ke locket untuk membayar semuanya. Alangkah terkejutnya Alena saat ia melihat daftar belanjaannya, yang nominal semuanya adalah Rp 800.000,00
Padahal ia hanya membeli kaos dan jump sweet. Oh tidak bagaimana cara Alena mengembalikan uang itu(Pikir Alena dan mampu menunjukkan wajah khawatirnya).

"Udah jangan khawatir gitu ah, itung itung aku lagi pengen buat orang seneng aja",kata Raga sambil menatap mata dan mengelus rambut Alena. Hingga pipi bulat Alena memerah seketika.

Di malam yang dingin ini, Alena tertidur di dalam mobil Raga, mengahadap ke jendela tempat duduknya, sambil bersandar. Sungguh manis dan kalem menurut Raga. Tidak seperti saat ia sedang seperti biasanya.

Sesampainya di pekarangan rumah Alena, Raga memang tak berniat untuk membangunkan Alena. Dan ia pun perlahan membopong tubuh Alena Yang mungil ini. Rasanya hanya seperti membopong guling, sangat mudah bagi Raga.

tokk tokkkk!

Muncul lah wanita parubaya yang baru saja membukakan pintu dan tengaj berdiri di depan Raga.
"Ehh nak kenapa Alena? ",tanya Sinar khawatir.
"Nggak kenapa napa kok tan, dia cuma tidur, terus saya ga tega banguninnya",jawab Raga.
"Kalau gitu saya pamit pulang ya tan, makasih udah izin nin Alena pergi sama saya",ucap Raga dengan lembut.
"Iya, ngomong ngomong kamu siapa nya Ena? ",tanya ibu Alena seraya bingung terhadap perhatian yang berikan oleh Raga pada Alena.

Ena? oh mungkin itu panggilannya saat di rumah(gumam Raga dalam hati).
"Saya bukan siapa siapanya tan, tapi saya akan berusaha jadi siapa siapanya, boleh kan? "
"Iya boleh ,selamat berjuang anak muda ahahahaha", ucap wanita parubaya tersebut sambil tertawa.

Raga pun tersenyum dan berjalan keluar untuk pulang.

"Enaa ayo bangun, pindah ke kamar kamu",bisik Sinar dengan nada lembut.
"Enghhh, iyaa mah",sahut Alena dengan mata yang masih berusaha memfokuskan pandangannya.

Di dalam kamar Alena hanya tersenyum senyum sendiri di balik selimut tebalnya. Di dalam pikiran Alena hanya lah Raga.
Raga yang selalu melindunginya
Raga yang selalu membuatnya nyaman.
"Mmm apa ini, kenapa Raga? apa aku udah ada rasa sama dia? hhhhh gamungkinn!!!",decak Alena kesal sambil memberantakki rambutnya.

Maaf kalo pendek bgt, otak aku tinggal 5 watt hehe.
Makasih udah selalu nungguin dan baca ceritaku))

Anoyying BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang