'enam : Tak terduga'

39 7 5
                                    

"setiap manusia punya porsi otak yang sama tapi aku gak ngerti deh kok kamu bodoh" -Andira Anisa A.

"Dira!!!" Triak ana sahabat sekaligus teman sebangku Dira yang cerewetnya suka kelewatan.

"Pa'an si Na... Bisa santay dikit ndak aku ngantuk..."

"huaaa,  bu Rani masuk Dir,  tadi kan katanya gak ada guru masuk "  oceh Anna pada Dira yang masih meletakkan kepalanya di atas meja.

" lah seriusan?  Tuh guru keknya suka bet masuk kelas kita! " ucap Dira yang notabennya benar benar jengah dengan pelajaran kimia.

" tau tuh.  Haaa.... Malas bet nihh" ucap Anna ikut merebahkan kepalanya di atas meja. Teman yang lainnya pun sudah ikut ribut gara gara ada guru yang masuk.

"Sandi sialan.  Katanya gak ada guru masuk.  Lah ini masuk pelajaran kedua bu Rani masuk.  Mana tuh guru jelasin gue gak pernah ngerti lagi" ucap Rega, suaranya yang memang besar menggema di kelas memecah keributan.

" jangan salahin gue Ga,  lo tau sendiri kalo bu Rani kan emang rajin.  Lagian gue gak bo'ong kok.  Buktinya bahasa cuman masuk bentar setelah itu gak ada guru masuk" ucap Sandi membela diri.

"  diam, ah bacot lo pada! "  Arkam yang merem melek karna ngantuk ikut nimbrung kesal.  Jangan di tanya kalo si Alif tukang tidurnya kelas. Dia masih berkelana pada alam lain.  Kelas ramai pun tak menjadi hambatan.

" kenapa sih kalo tuh guru masuk. Tinggal dengarin aja repot! nikmati aja toh bu Rani cantik mengemaskan masi muda lagi " ucap Faiz lagi.  Yang lainnya hanya mengela nafas kesal.  Faiz mah kalo ngantuk suka ngomong bener. Tapi giliran melek ngomongnya suka halu.

Anna dan Dira yang menjadi pendengar setia ocehan teman teman gesreknya  tak sedikitpun ikut nimbrung.  Mending diam kalem aja.

"Dir"

"Hmmm... Apaan"

"Alif kalau dipikir-pikir ganteng ya!"

"Ganteng matamu sakit ya auahh, Napa memang"

"Nggk  nanya pendapat aja soalnya banyak anak-anak sebelah sering bicarain dia tauk"

"Oh "

"Judes amat neng"

"Bodo amat lagian ,Percuma ganteng klo otaknya bolong... Kerjaannya tidur mulu "

" Ikh sadis memang kamu kenal dia?"

"Ekh si bego kita ini sekelas berapa taun...udah ya aku gak minat mbahas dia"

" Tapi sumpah tadi puisinya semapt buat aku meleleh" ucap anna mendramatiskan keadaan.  Dira hanya mengangkat bahu acuh.  Sebenarnya tak bisa di percaya jika puisi itu  alif sendiri yang buat.  Taulah Alif si ganteng tukang tidur itu mana pernah beres kerjaannya.

Tet..tet..tet

Bel berbunyi

Bu Rani guru kimia pun datang , pelajaran lama nan membosankan. Selama itu pula Dira tidur sudah dibangun kan beberapa kali tetap saja dia tidur.

" Katanya Alif tukang tidur lah kamu aja kayak gitu ko ,otak bolong.."

" Mohon maaf ya jangan sama-sama in aku sama si otak bolong itu, kami berbeda"

"Awas tar kamu kualat loh kamu, kita nggak terlalu kenal Alif jangan ng-judge dia gitu dong seolah dia makhluk paling hina" sindiran Ana yang sukses buat si Dira diam. Tapi bukan Dira kalau dia perduli...

"Andira!!! Ana!!! , Ngobrol terus paham nggk yang ibu jelaskan?"
Suara Bu Rani menglegar, tumben bu Rani marah biasanya ibu guru cantik ini kalem dan terkenal tidak pernah marah. Gawat sepertinya mood ibunya sedang tidak bagus. 

"Ekh iya Bu maaf" sahutku pasrah.

"Alif kamu tuh ya udah gak paham tidur aja kerjaannya" teriak Bu Rani lagi

" Sini deh Alif , Ana, Dira kalian kompak banget nyepelein ibu ... Ibu ada tugas khusus buat kalian , setelah ini ketemu ibu ya di kantor!" Tutup Bu Rani yang langsung pergi. Nampaknya beliau sangat marah dengan tidak mereka bertiga.

"Mampus aku , gara gara kamu sih na! Pake crita tentang orang gak penting itu"

" Hehehe maaf maaf"

" Ekh Dir tapi aku ada alasan bagus  kayaknya aku nanti gak bisa nemuin Bu Rani deh"

"Ha?"

"Mau dijenguk soal nya. Maaf ya nanti aku yang njelasi sama Bu Rani deh... Bay bay"

" Ikhh nyebelin"

Dira akhirnya beranjak juga ke kantor menemui Bu Rani.

"Assalamualaikum Bu"

"Wa'alaikumussalam, Dira oh ya Alif mana?"

"Mana saya tau Bu, paling masih tidur di kelas"

" Panggil dulu gih ... Kamu gak akan kuat tanpa dia"

"Dih ibu apa'an, iya deh bu tak panggil in Alif" jawab Dira akhirnya, kemudian dia menuju kelas untuk membangunkan Alif. Si orang resek bin nyebelin sepondok sejagat raya nan luas ini.

"Weh kamu bangun geh" panggil Dira pada Alif yang nampaknya tak digubris sama sekali. Dengan perasaan sepenuhnya jengkel dia membangunkan Alif dengan menyentuh langannya dengan spidol. Alif tak bergeming, Dira tak kehilangan cara dia mulai memandang wajah Alif dengn jail. lalu melancarkan aksinya.

" napa sih! " hentakan tangan alif pada sepidol yang dimainkan dira sedari tadi pada rambutnya membuat lelaki jadi- jadian itu terbangun.  Ia terkejut saat Dira berdiri di hadapannya dengan wajah menahan tawa dan kesal.

" dipanggil bu Rani Lif,  jangan tidur mulu.  Malu kek sama ayam"

Alif hanya mengela nafas kesal. Kenapa juga tuh guru kimia.  Kudengar ia menggerutu "Tadi aja katanya gak ada guru masuk dasar Sandi bego". 

"kurang kenceng ngomomgnya" kataku menyahuti gumamannya tadi.

"hmm... " Alif bangkit beranjak dan mulai berjalan keluar kelas diikuti oleh Dira dari belakang.

"Lif tadi kamu yang beneran nulis puisinya?" pertanyaan dira dijawab alif dengan angkatan bahu acuhnya.

"bagus sih,  lebih bagus lagi kalo kamu yang baca! " Alif yang mendengar itu entah mengapa bisa tersenyum.  Namun karna ia yang berjalan di depan gadis itu jd tidak terlihat olehnya.

Puisi itu, Hasil karyanya yang tanpa sengaja terangkai karna gadis bernama Anisa Adira Az-zahra,
Entah bait demi bait nya menceritakan apa yang pasti kata demi katanya dari hati. Hati emang gue punya hati ... Batin Alif berperang...








Hay hay.. kira-kira hukuman apa ya yang hendak diberi bu Rani? oh iya temen temen pembaca yang budiman tinggal in vote dong ehehehe buat hati author ini seneng:))))

Habis ini tinggalin komentarnya jangan lupa

Jazakumullah khairan kasiran 😍😍😍😍

my wishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang