Chapter I - Episode 3 : KEPUTUSAN

77 11 2
                                    

JAKARTA, HARI YANG SAMA

Lana melahap potongan besar dari Wagyu beef steak dengan mushroom sauce yang ia pesan. Berat badannya yang terus melambung tak pernah ia jadikan beban lagi, Kirana hanya tersenyum tipis melihat kelakuan sahabatnya itu.

"Do you drink beer?" sapa Thomas ke Kirana.

"Umm, yeah... Sort of" jawab Kirana.

"Sort of?"

"Depends on who's asking" jawab Kevin.

"Betul sekali" balas Kirana.

"I am talking to her, not to you" sergah Thomas ke Kevin.

"Chill, Thom..."

Kevin terbenam dalam lamunannya, mengingat Thomas yang dulu terkenal bergonta-ganti pasangan. Selama di Barcelona, keduanya mengeksplorasi pengalaman intim yang bisa dibilang cukup liar. Pernah sampai melakukan threesome, konyol sekali pikir Kevin.

"So, ladies and gentlemen... Sudah pada baca blue print kita?" Bima memulai pembicaraan.

"Umm, one thing... What can we really do with this concept? What is our main target?" tanya Thomas.

"The information, itself" jawab Bima mantap.

"Emmm... Kita-kita cuma sampe sini aje kan bo' ya? Maksudnya yaa sampe bangunan dan sistem kelar dibikin kan??" tanya Lana.

"No, yang mau saya ajukan ke anda adalah kontrak kerja. Setahun. Anda boleh menjalani pekerjaan anda yang sekarang, masuk kerja sesuka anda jam nya. Hanya saja ada jatah minimal 3 kali seminggu. Sounds good?"

"Uh lalaa, Kiraaan" jawab Lana sambil melirik Kirana.

"Lokasi?" tanya Victor.

"Kawasan Setiabudi, Bandung" jawab Bima.

"Makanan? Harga? Apa sih yang mau kamu jual sebenarnya?" tanya Victor lagi.

"Kamu kurang focus membacanya, Vic" jawab Bima.

"Secrets" desis Kevin.

Bima menatap Kevin serius kali ini, diiringi dengan delapan pasang mata lain yang menoleh ke arah Kevin. Kevin mendongak meninggalkan layar iPadnya lalu mendehem.

"Ya, benar kan? Sori tadi aku ikutan baca blueprint nya sekilas" sambung Kevin lagi.

"Ya, benar... Benar sekali... Coba kamu ceritakan dari pandangan kamu, Kevin" pinta Bima.

"Strangers' Circle ini adalah titik pertemuan, bisa perpustakaan, kedai kopi, restoran, sampai penginapan sederhana... Semua fasilitas hiburan jadi satu. Tapi kita hanya melayani sepuluh tamu per satu sesi yang terdiri dari dua jam. Totally coveted. Dalam satu sesi, kesepuluh tamu ini akan berinteraksi dan bebas memiliki keluangan satu sama lain."

"Is this a joke?" tanya Thomas.

"You don't read your own blueprint?" tanya Kevin balik.

"I... I am busy with this white dress lady next to me...." canda Thomas.

"Bagaimana kita bisa mengatur sepuluh tamu? Terus menyuruh yang lain menunggu?" tanya Victor.

"That's why you need me..." gumam Thomas.

Bimasakti tersenyum. Ia nampak puas melihat potongan puzzle rencana mulai melengkapi dan cocok satu sama lain.

"Yap, benar sekali... Strangers' Circle adalah titik pertemuan. Untuk bisa masuk, tamu harus mengunduh aplikasi dan mendaftarkan diri. Mereka akan diatur dalam kecocokan satu dengan yang lain. Untuk jam kedatangan mereka boleh memilih sendiri. Per satu sesi kita hanya melayani sepuluh orang" pungkas Bima.

Stranger's CircleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang