-1-
-Prolog-Hembusan angin menggugurkan daun-daun bungur tua. Sejuk udara mencipta suasana beraroma sendu. Mentari condong ke barat. Tenggelam. Area SMP N 2 Dayeuhluhur, Cilacap (dulu SMP Mergo) sepi. Satu dua kendaraan yang lewat di seberang jalan memecah sunyi.
Di bawah naungan pohon bungur seseorang menatap sekitar dengan sentimentil. Liukan burung gereja di angkasa membuat matanya memicing. Mengitar sekitar tiba-tiba ada degup lebih kencang di dada. Melankolis. Di sinilah tiga tahun masa pendidikannya dihabiskan. Bergulat dengan hari-hari yang terasa begitu panjang nan berat. Pada sisi lain, di tempat inilah, di masa SMP, tempaan masalah membuatnya kuat mengarungi kehidupan di kemudian hari. Dari sinilah ekstase rasa berkelana menuju tempat tersunyinya.
Ia segera menepis melankolisitas. Dibukanya tas rangsel, pemutar musik dikeluarkan. Belum sempat ia lekatkan headphone di telinga dua orang tampak mendekati. Seorang lelaki dan wanita.
Mereka datang tergopoh, si lelaki langsung menghambur memeluknya. Si wanita menelungkupkan tangannya.
“Oh my God. Great! Kau masih seperti dulu, tepat waktu. Aku merindukanmu,” ucap si lelaki.
“Kenapa mukamu tampak pucat begitu, sakit? Kesal karena kami sedikit terlambat?” si wanita tampak khawatir.
“Ah, kenapa harus kesal? Aku juga baru datang seperempat jam yang lalu. Ah, betapa rindunya aku pada kalian!” Ia akhirnya buka suara.
“Entahlah, tak tahu mengapa aku seperti terciprat daya magis, kenangan-kenangan masa lalu tergambar jelas di mata. Coba kalian rasakan…. “ lanjutnya.
Si lelaki dan wanita memutar pandangan. Menelisik inci demi inci sekolah ini. Tahun-tahun berlalu. Tempat ini secara fisik memang sudah berubah. Tapi bagi mereka aroma, atmosfir, spirit dan nuansanya masih sama.
Mata ketiganya terpejam seolah mencoba menyerap semua energi, menghirup semua aroma, dan memutar slide-slide kenangan. Tahun-tahun berlalu cepat, namun semua memori itu sulit terlupakan. Angan ketiganya mengawang menuju masa itu, saat berwarna masa remaja. Belasan tahun lalu.__
Bersambung
Part 2 - >
KAMU SEDANG MEMBACA
Selaksa Cinta
Teen Fiction"Janji gemintang! Katakan dalam hati apa yang kalian cita-citakan. Apa mimpi kalian. Lalu berjanjilah pada selaksa bintang yang menyaksikan, bahwa kalian akan berusaha mewujudkan impian itu. Tutup dengan doa yang khusyu. Mohon padaNya agar janji gem...