11

982 129 26
                                    

Ada beberapa kebenaran yang masih bersembunyi. Sudah sewajarnya jika seseorang yang baik hati memberitahu kebenaran itu.

Mungkin terdengar konyol dan membuatmu tidak ingin mendengarkan kelanjutannya. Jadi mulai sekarang, sebaiknya kau tutup saja telingamu. Bukankah seharusnya seperti itu? Lantas kenapa kamu masih saja bertahan mendengarkan mereka.

Seulgi telah duduk di kursi penumpang sementara Taehyung tetap fokus berkendara. Pria ini telah berbaik hati membelikan Seulgi beberapa roti dan juga sebotol air mineral. Tidak ada percakapan di antara mereka bahkan setelah setengah perjalanan di tempuh. Seulgi hanya menghela napas beratnya. Beberapa hal menjadi sulit bahkan sekedar untuk dipikirkan. Jika boleh, dia sangat ingin menangis. Tapi sekuat hati Seulgi menahan diri.

"Kau membenarkan cerita yang Jeongsuk katakan padamu?"

Tanpa sadar Seulgi menoleh setelah mendengar pertanyaan Taehyung. Ia tidak mengerti, tidak juga tahu harus berkata apa. Jadi Seulgi memilih diam dan mendengarkan sebagaimana orang asing pada umumnya. Dia adalah orang asing, orang asing yang berusaha memahami situasi dan kondisi kehidupan suaminya.

"Aku mendengar apa yang dia sampaikan padamu. Apa kau percaya padanya Seulgi?"

Seulgi kembali menoleh sebentar kemudian menunduk. Jemarinya meremas botol minuman, terlalu bingung karena begitu banyak yang tidak dia ketahui.

"Apa kamu tahu sesuatu?" Dia bertanya dalam keraguan. Terdengar begitu formal dalam setiap susunan kata tapi Taehyung mencoba memahami bagaimana keadaan Seulgi.

'Aku tahu kau sangat baik. Pantas saja jika Jimin begitu mencintaimu.' Taehyung membatin menyadari bagaimana Seulgi tidak banyak mengetahui tentang Jimin. Mungkin dia menunggu saat yang tepat dan bukankah dia terlalu baik setelah sekian lama menyaksikan bagaimana cara Joohyun bersikap kepada Jimin.

"Apa dia benar-benar mencoba bunuh diri karena keberadaanku?" Hati-hati sekali Seulgi bertanya.

"Aku berharap kamu tidak berbohong padaku tuan Kim."

Taehyung sontak tertawa mendengar penyebutan nama untuknya.

Tuan Kim?

Beginikah yang Seulgi dan Jimin rasakan ketika Taehyung menyebut Jimin dengan 'Park'? Pria itu mencoba memahami situasi untuk kesekian kalinya.

Dia mengangguk membenarkan.

"Terjadi begitu saja ketika Ibunya melarang Joohyun berhenti mencintai Park karena pria itu telah memiliki istri. Bukankah tidak baik mengganggu hubungan di antara dua orang yang telah memiliki ikatan? Itu yang dikatakan Ibunya."

"Maafkan aku."

Alis Taehyung naik dan dia kebingungan dengan permintaan maaf Seulgi barusan.

"Aku merusak hubungan mereka berdua."

Ah, sekarang Taehyung paham maksud permintaan maaf dari Seulgi. Ia menggeleng pelan. "Jangan menyalahkan dirimu Seulgi."

"Bisakah kau menyebut nama Jimin seperti kau memangggilku Seulgi? Aku pikir Jimin terdengar lebih baik?"

Taehyung melirik Seulgi yang terlihat kebingungan. Dia tersenyum canggung, di mana pikirannya melintas pada waktu yang berbeda dengan cepat.

Contemporary || seulmin•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang