vii. gara-gara biologi

61 9 8
                                    

Kita gak akan pernah tau isi kehidupan seseorang seperti apa. Jangan mudah menyimpulkan sesuatu. Bisa jadi, hidup yang kita keluhkan adalah hidup yang orang lain inginkan.

°°°

(ngetrill ngechill)

ahmadmat
Woi jam 7 jan lupa nge chill

sater
Bacot

arjuna
kalo udh ada yg nympe duluan, pilih tempat yg pojokan aj y

ahmadmat
Lo mau nonton b*k*p jun?

arjuna
Otak lo tu b*k*p. Mksud gue yg nyaman.

ahmadmat
Bukannya lo udh nyaman ama neng Taraawwww awwww😚😚

arjuna
🤣

Setelah itu Satria keluar dari room chat itu dan segera mandi. Setelah selesai mandi ia hanya mengenakan celana jeans hitam kebanggaannya dan hoodie hitam serta sepatu vans.

Jam sudah menunjukkan pukul 19.00 namun Satria masih saja tetap duduk di kasurnya. Karena Satria tahu bahwa teman-temannya juga pasti akan ngaret.

Sebuah notifikasi pesan line kembali membuat Satria jengah. lagi-lagi adik kelas itu yang selalu mengganggu Satria. padahal Satria sudah terus-terusan mengabaikan pesan cewek itu. masih juga belum menyerah.

azaragab

Kak Satria, apa kabar? maaf kemaren aku jarang ngasih sesuatu ke kak Satria lagi, aku lagi sibuk ulangan kak, besok pasti aku bawain sesuatu yang pokoknya kak Satria bakal seneng.

Sesuatu? mengirim sesuatu? apa jangan-jangan selama ini cewek ini adalah penggemar rahasianya? dia bilang sedang sibuk ulangan, dan sudah tiga hari juga Satria tidak menemukan sesuatu di lokernya. tapi untuk apa bersembunyi? tapi cewek ini kan juga yang memberinya kue dan jus secara terang-terangan. Ngapain juga harus sembunyi layaknya penggemar?

Bunyi ringtone ponsel Satria membuyarkan lamunannya, sebuah panggilan dari Mamat.

"Astaga...udah lewat 15 menit aja."

segera Satria menyambar kunci motornya lalu keluar rumah.

"Mau kemana, Sat?" tanya Dewi.

"Biasa"

"Ngeluyur terus. Pulangnya jangan malem-malem" peringat Dewi.

Dan Satria hanya mengabaikan omongan kakaknya itu.

°°°

Suasana starbuck kali itu lumayan rame, hanya anak-anak golongan kaya yang sering ngumpul disitu, atau mungkin golongan biasa yang hanya ingin pansos dan sebagainya. Jelas Satria memang agak sedikit malas jika harus nongkrong di tempat seperti ini.

"Langsung pesen aja, Sat. Kita udah pesen tadi" ucap Juna tatkala Satria baru saja duduk di samping Juna.

"Gue gak deh, nongkrong aja"

"Yaelah Sat, ini Juna yang bayarin"

"Gue sebenernya males kalo disuruh disini. Pindah cafe biasa aja yok lah" ajak Satria.

Tentang Satria dan Penggemar RahasianyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang