Aku sama kamu itu ibarat ikatan ion. Aku melepas dan kamu berhasil mengikatku.
°°°
Hari-hari terus berlalu dan Satria selalu beruntung mendapatkan penggemar rahasia. Karena semua yang diberi itu sangat bermanfaat bagi Satria.
Dan hari ini Satria kembali lagi menemukan sebuah kotak makan berisi nasi goreng dan telur mata sapi. Sebuah senyuman terbit dari bibirnya. Lalu di bacanya note yang tertera.
Aku baru tahu kalau kamu nggak pernah sarapan di rumah. Nasi goreng spesial buat kamu. Dimakan ya. Jangan lupa senyum hari ini, Satria :)
-A
Kadang, Satria pikir semua yang diberikan oleh pengagum rahasianya sangat bermanfaat buat Satria. Contohnya seperti sekarang ini Satria memang sedang lapar. Dan si A memberikannya nasi goreng.
"Woi, Sat. Ahahaha ada apa lagi nih hari ini?" tanya Mamat yang baru datang. "Wihhh, sarapan enak nih gue" lanjutnya.
"Apaan sih. Ini buat gue." jawab Satria.
"Yaelah, Sat. Bagi dikit napa" ucap Mamat memelas.
"Dikantin banyak noh, tinggal pesen"
"Bayar tapi, kalau ini kan gratis" jawab Mamat sambil menyengir.
"Gue cabut kelas dulu" ucap Satria yang langsung berlari ke kelasnya.
"Woii, pelit lo! Sempit kuburan lo ntar!" umpat Mamat kesal.
Sementara itu Satria yang sudah tiba di kelasnya segera duduk dibangkunya. Heran. Hari ini Satria sudah datang lumayan pagi, tapi selalu saja gadis disampingnya ini sudah terlebih dahulu sampai.
Tanpa basa basi segera Satria membuka kotak bekal itu.
"Tupperware? Wahh! Ngaco! Gue balikinnya gimana nih!" umpat Satria yang baru saja menyadari bahwa kotak makan ini adalah merk mahal.
Nasi goreng dan sosis di kotak makan itu sudah menimbulkan aroma yang sangat sedap. Segera Satria menyantapnya dengan lahap. Ternyata enak sekali rasanya. Oke, Satria harus memuji itu.
°°°
Semakin kesini Satria semakin dibuat penasaran dengan pengagum rahasianya. Sebenarnya Satria ingin bersikap bodo amat. Tapi entah mengapa hatinya selalu senang setiap membaca note dari pengagum rahasianya.
"Sat, ini kotak makannya siapa?" tanya mbak Dewi yang tiba-tiba muncul ke kamar Satria.
"Punya temen Satria"
"Ngapain punya temen kamu bawa?"
"Kepo banget sih, Mbak."
"Ya gapapa dong, mbak kan perlu tahu"
"Udah ah keluar ah...."
"Dari pengagum rahasianya kayaknya deh mbak, kemaren aku lihat di stoplesnya bang Satria. Ada note banyak banget." ucap Anjas yang tiba-tiba muncul.
"Kamu punya pengagum rahasia, Sat?"
"Enggak. Anjas bohong itu!" elak Satria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Satria dan Penggemar Rahasianya
Ficção Adolescente"Saya ada bolpoin, kamu mau pinjam, Satria?" Satria hanya melirik tawaran gadis formal di sebelahnya ini. Gadis pandai yang selalu berbahasa formal meskipun dengan teman sekelasnya. "Gue gak sekere itu!" "Yasudah, maaf saya hanya menawarkan bantuan...