you and i, we were born to die

1K 85 15
                                    

Lost but now I am found
I can see but once I was blind
I was so confused as a little child
Tried to take what I could get

Scared that I couldn't find

All the answers, honey

Don't make me sad, don't make me cry
Keep making me laugh
Sometimes love is not enough and the road gets tough, I don't know why
Try to have fun in the meantime
Come take a walk on the wild side
Let me kiss you hard in the pouring rain

It's like I told you, honey

Scared that I couldn't find

All the answers, honey

So choose your last words, this is the last time

'Cause you and I, we were born to die

•••
[Disarankan memutar mulmed di atas saat membaca]

"Kau tau apa yang lebih mengerikan dari pada aku yang kehilangan semuanya?"

Irene mengernyitkan dahinya mendengar pertanyaan Sehun. Ia terdiam sesaat. Namun tangan Sehun masih bermain di bahunya yang saat ini tidak tertutup sehelai benangpun. Irene kemudian menggeleng.

"Kehilangan itu sudah pasti mengerikan, Sehun. Apalagi jika semuanya."

Sehun tersenyum mendengarnya. Ia kemudian merapatkan tubuhnya semakin menempel pada Irene yang berada di depannya. Tangannya memeluk perut ratanya dan kepalanya perlahan mendekati Irene dari belakang, lalu berbisik.

"Kau." Ujar Sehun kemudian mengecup bahu mulus Irene. "Kehilangan kau jauh lebih mengerikan dari apapun."

Irene tersenyum tipis mendengarnya. Iapun menoleh ke samping kanannya, dimana Sehun masih mengecup bahunya.

"Benarkah?"

Sehun mengangguk. "Jika dihadapkan pada pilihan, aku akan memilihmu, dan lebih baik kehilangan semuanya."

Irene tersenyum mendengarnya, kemudian semakin melebar ketika ia merasakan sesuatu yang mengeras menyentuh belakang bokongnya. Keberadaan mereka di bathup untuk mandi bersama membersihkan diri sepertinya akan berujung kembali kotor.

"Bahkan pekerjaanmu?"

Sehun tidak hentinya mengecup dan menggigit kecil bahu Irene meski Irene sudah cukup menggeliat.

"Di balik pria sukses dan kebahagiaannya, terdapat wanita yang hebat." Ujar Sehun menghentikan kecupannya dan beralih menatap Irene. "Aku tidak akan membuatmu sengsara, selama kau berada disampingku. Selalu, selamanya."

Mendengar itu pun Irene menolehkan tubuhnya dan menatap Sehun yang tersenyum dengan menggoda. Membuat Irene ikut tersenyum dan mengecup bibir Sehun.

"Selamanya."

"Selamanya, Oh Sehun."

Irene tersenyum tipis dibalik tatapan kosongnya. Matanya bahkan tiba-tiba menitikkan air matanya tanpa terlihat aba-aba untuk dikeluarkan. Di meja, tangannya hanya sibuk memindahkan sebuah kotak plastik berwarna bening yang di dalamnya berisikan beberapa batang rokok ke dalam sebuah kotak rokok kaleng berwarna gold. Ia menyisakan satu disana.

[1] Born to Die | Hunrene [5/5 END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang