Ziza dan Marni.

156 4 1
                                    

Perempuan itu berdiri, dengan wajah yang penuh luka. Ia berjalan tertatih-tatih, dengan keadaan setengah telanjang. Ia tak habis pikir, akan mendapatkan kejadian seperti ini.

Dikotori, dan ditinggal begitu saja. Salahkah Ia mencintai sesosok pria beristri. Yang ternyata, merupakan penjahat kelamin. Hanya ingin menikmati tubuhnya saja.

***

"Saya enggak bisa membantu! Maaf," ujarnya menutup telepon untuk kesekian kali. "Kamu harus menolong mereka, Za! Jangan terus bersikap seperti ini!"

Perempuan yang dipanggil Ziza itu, hanya memandang laki-laki yang menemaninya setelah kematian suami dan anaknya. "Apa dengan aku membantu mereka, Suami dan Anakku bisa kembali?!"

"Kamu nggak tahu, Mas Rio. Yang mereka hadapi, adalah hal yang sama seperti yang dihadapi suamiku dulu. Jika suamiku saja tidak bisa? Apalagi aku?"

Rio hanya bisa menghembuskan nafas, dan berjalan keluar kamar adiknya tersebut. Pasti ada jalan, untuk membuat adiknya bisa melanjutkan hidup.

***

Minggu ini, adalah minggu ketiga. Dimana arwah Bu Marni, sudah meneror warga, hingga ke desa tetangga. Tidak ada yang bisa menolong mereka, bahkan orang pintar sendiri pun tidak mampu mengatasi masalah tersebut.

Jam menunjukkan pukul 10 malam. Jalanan desa tampak sepi, bahkan pos ronda pun tidak diadakan sementara waktu.

"Bos! Ini yakin mau rampok di sini?"

"Yakinlah!!! Mumpung sepi! Dan rumah orang kaya itu, sedang ditinggal pemiliknya?!"

"Tapi, bos! Desa inikan, sedang kena kutukan! Ada arwah yang gentayangan jadi pocong!"

"Lo kalo nggak mau! Pulang saja sono!"

"Jangan, bos! Datang bareng-bareng aja takut! Apalagi harus pulang sendiri! Hi ... Serem!"

"Kalo gitu segera turun, dan masuk ke pekarangan rumahnya!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pocong The Legend From Indonesia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang