5

11 2 0
                                    

Teeet teet teeeet

Suara bel pulang berbunyi,Yumni dan yoda keluar kelas dengan tawa terbahak-bahak.

" Ahaha.. Tuh kan yaa.. Dulu waktu gue masih SD aja suka ngompol di celana. Udah gue tutup-tutupin ehh malah temen bangku gue kaburr nyium bau kencing gue.. Dia lapor sama guru kalau gue ngompol dicelana! Ajg emang si Sagam. "

Cerita yoda pada ayumni yang selalu dihiasi oleh tawa nyablaknya membuat kebahagiaan tersendiri pada yoda yang mendengarnya.

Ia geli sesekali mendengar suara tawa yumni itu. Dan mereka berdua malah menertawakan diri mereka masing-masing seperti orang gila. Tak ada habisnya suara tawa mereka. Yumni sulit sekali menghentikan tawanya karna yoda menertawakan suara tawanya.

Dan sampai akhirnya mereka berdua terdiam.

" Lo nertawain apa sih yum? "

Ucap yoda serius

" Gue juga gak tau "

" Ahahhahah.... "

Mereka kembali tertawa sendirinya. Tidak ada yang lucu padahal.

" Woyy berisik! "

Ucap laki-laki yang berada di belakang yumni dan yoda mengagetkan mereka berdua.

Yumni dan yoda menoleh bersamaan ke belakang, mencari arah sumber suara yang telah mengagetkan mereka.

Mata yumni terbelalak lebar-lebar

" Eloo..!!! "

Ucap yumni dan Sagam bersamaan, iya Sagam ferdiansyah. Ia murid baru kelas xll ipa.

" Lo lagi, lo lagi. Dasar cewek aneh, tempramental. Dasarr!! "

Sentak sagam pada yumni, ia langsung meninggalkan yumni dan yoda. Karna baginya meladeni orang yang tidak penting adalah buang waktu percuma.

" Ehh.. Makdud lo apa nyentak-nyentak perempuan seenaknya? Ha? Jagoan lo disini.? "

Tapi langkah sagam terhenti karena tiba-tiba kerah bajunya di angkat oleh yoda.

Sagam langsung menepis tangan yoda dan tersenyum sinis padanya. Sagam tak mau membuang waktunya, ia hanya memberikan tatapan tajam pada kedua orang Dihadapanya dan meninggalkan mereka.

Yoda berusaha ingin mengejar anak tersebut, tapi langkahnya dihentikan oleh yumni.

" Udah yo, kita pulang aja. Nggak penting juga. "

"Lo kenapa?  Nggak biasanya lo diem aja kalo di rendahin. Apalagi cowo"

Yumni terdiam sejenak. Ia memilih tak menceritakan kejadian tadi pagi. Bukan karena apa-apa. Tapi ia sekarang hanya ingin pulang. Capek seharian marah-marah dan teriak-teriak.

" Mau pulang nggak? Kalo nggak gue naik Ojol nih. "

Yumni mengalihkan pembicaraan untuk mengajak yoda pulang.

" Iya iya elah bawel amat Nyak yum-yum"

" Gundulmu! "

***

Ayumni menatap langit-langit kamarnya yang dipenuhi ilustrasi benda luar angkasa itu.

Ia selalu melakukannya setiap ingin tidur. Ada banyak benda langit yang berada di sana. Mulai dari bulan, taburan bintang, planet, dan awan yang mulai menghitam.

Ia sangat suka pemandangan langit waktu malam. Terasa sejuk dihati baginya.

Bibirnya selalu terangkat jika melihat gambar-gambar itu, tak terasa air hangat jatuh dari matanya. Ia mengingat ayahnya. Ayahnyalah yang menggambarkan ini untuknya.

Tapi sekarang ia tak tau dimana ayahnya. Dulu ayahnya adalah seorang arsitek.

Ibunya bercerita bahwa ayahnya dulu meninggalkan mereka ke luar negeri untuk pekerjaannya. Tapi sampai sekarang ayahnya tak kunjung pulang, tak ada kabar apapun. Maklum waktu ayahnya pergi, ayumni masih berumur sekitar 4 - 4,5 tahun.

" Ayah.. Apa kabar? Yumni rindu yah..ayah kapan pulang? Semoga ayah baik-baik saja disana yaa.. Yumni udah dewasa lo yah.. Yumni udah mau kuliah. Kalo kuliah nanti yumni mau ambil jurusan seni ya yah.. Tapi yumni gak bisa gambar, yumni bisanya nyanyi. Nanti kalo yumni ketemu sama ayah, yumni bakal nyanyiin lagu spesial untuk ayah. Ayah pasti penasaran kan lagunya apa? Mangkanya ayah pulang. Apa ayah nggak sayang sama yumni, sama ibuk? Ayah jahat, ayah kenapa nggak pulang. Ayah laki-laki nggak bertanggung jawab banget sih. Aku benci ayahh. BENCIIIIIII....!!!! Aaaaaarrrgghhhhh"

ayumni berbicara sendiri dalam kamarnya tak tahu apa yang ia rasa saat ini. Tiba-tiba ia teringat ayahnya. Sampai emosinya tak terkontrol. Hingga Ayumni berteriakk sekuat tenaga dengan memeluk guling dan sesekali ia memukulnya untuk meluapkan emosinya.

Ceklek

"Ayumniii... Kamu kenapa? "

Ibu tere langsung membuka kamar yumni karna mendengar teriakan yumni yang cukup keras dan membuatnya khawatir.

Ibu langsung memeluk yumni dan menenangkanya.

" Ayumni keinget bapak bukk.. Bapak jahat bukk. Bapak laki-laki yang gak bertanggung jawab. "

Ucap yumni dengan nafas yang tak beraturan dan sesenggukan.

" Ssstt... Nggak boleh gitu, bapak pasti punya alesan nggak pulang. Kamu jangan benci bapakmu. Seburuk apapun dia tetap bapakmu. "

Kali ini yumni diam, ia hanya menikmati nasehat ibunya saja. Ia sekarang sudah dewasa. Ia harus mampu menerima segala kenyataan dengan lapang dada. Harus menyelesaikan masalah dengan kepala dingin. Tidak dengan amarah.

" Buk, yumni mau tidur. Ibuk temenin yumni yaa disini.?

Pinta yumni yang dihadiahi ibunya sebuah anggukan dan senyum manis.

Yunni menata ranjang miliknya, disana hanya ada satu bantal dan 2 guling. Ia meletakkan bantal di kiri dan guling yang dihadapkan memanjang, dan guling yang satu di taruh di atas bantal.

" Ini guling buat yumni sama ibuk. Yang bantal buat bapak dan guling ini yumni ibaratkan bapak tidur. Jadi yumni di apit ibuk sama bapak deh. "

Ibu tere hanya tersenyum iba melihat anaknya yang mengkhayalkan bisa tidur bersama orang tua lengkapnya.

Ibu tere segera mengambil posisi yang sudah diatur yumni dan menyelimuti yumni maupun dirinya. Tak lupa ibu tere mengecup kening anak semata wayangnya itu.

" Selamat malam ibuk. Selamat malam ayah. "

Dibalik sifat yang yumni tunjukan pada temanya, sebenarnya yumni adalah seorang yang lembut dirumah. Sangat sayang kepada ibunya.

Ia selalu saja bisa membuat ibunya bahagia. Ia bisa menunjukkan sifatnya di waktu yang tepat dan dengan orang yang tepat pula.

***

Itu dia latar belakang ayumni. Hmm aku sedih banget. Baper juga ngetiknya 😅

Ayumni yang sabar yaa..

Yuukk vote dan follow wattpad author yukk. Kalau mau ngasih commend pun juga bolehh 😻

Yukk kasih penilaian kalian. Penilaian kalian berharga untuk author yaa 💙

I love you 💕
Happy reading and see you next time 😘

PioveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang