TMT.bab3- Tetangga

102 42 9
                                    


Kamu? Tinggal di sini ?


°°°

Jam keterakhir  telah selesai, Keinya dan Adel merapikan bukunya dan bersiap untuk menuju Club modelling dan untuk Keinya yang akan pergi ke Club basket.

"Apa menurutmu seperti ada yang aneh?." Ucap Keinya ingin membahas saat dirinya dan Adel yang langsung menjadi anggota THESTAR.

"Menurutku juga begitu." mereka berdua saling memandang seperti satu pemikiran, di dalam kelas yang hanya mereka berdua saja.

"Katanya sekolah ini memiliki cerita horor saat pertama kali di bangun, ada pekerja yang meninggal karena kecelakaan. Ini mengerikan"

Keinya menggeleng kepalanya tidak mengerti, pikirnya dia satu pemikiran dengan Adel dan ternyata tidak.

"Bukan itu, yang saat di kantin menurutmu sangat aneh. Kita belum mengenal mereka tapi mereka seperti begitu mengenal kita"

"Bukannya mereka mengenalmu, sudahlah yang terpenting masa SMA kita akan menjadi sejarah. Aku menyukainya"

Keinya menghelas nafas kasar melihat Adel yang begitu tenang, mungkin dia harus mencoba-nya juga.

"Keinya aku menuju Club Modelling, kita bertemu di depan gerbang sekolah okey" Adel berlari duluan karena dia tidak ingin terlambat.

Keinya memberi lambain tangan dan berjalan berlawanan arah dengan Adel, menuju ruangan lapangan basket yang dari luar saja sudah terdengar suara pantulan bola. Ruangan yang  sangat luas dan bersih, Keinya begitu takjub dengan ruangan itu. Disisi ruangan bagian kiri terdapat meja besar di mana anggota club beristirahat ataupun ingin membahas sesuatu. Disisi kanan adalah kursi penonton yang bertingkat tingkat. Di dalam ruangan itu sudah ada Gian dan adrian yang sedang bermain bola basket, ada anak-anak basket yang sedang duduk santai dan juga dua wanita yang ada di kursi penonton.

Arora dan satu murid yang tidak keinya kenal,  murid itu sibuk dengan barang barang yang ada di dalam kotaknya.

Arora melambaikan tangan agar keinya segera menuju ke tempat mereka.

" apakah kamu juga anggota di club basket?" Tanya keinya kepada Arora.

"Tidak aku hanya mampir saja, kebetulan sekali Rian bilang kau akan jadi manager bersama dia " arora menunjuk wanita yang ada di sebelabnya itu.

"Kenalkan aku Kasha, murid kelas 11-B"

"Keinya, kelas 10-C"

Kata arora keinya dan kasha akan menjadi meneger di club basket, dan itu sudah di tetapkan tanpa ada tes yang di lakukan seperti Club lainnya.

Arora yang masih duduk dengan ponselnya dan keinya juga kasha berbincang tentang rencana mereka terhadap club basket. Di bawah sana anggota club telah melakukan pemanasan bersama terlihat pemimpinnya adalah Gian dan Adrian. Anggota club basket berjumlah 18 orang yang menurut keinya dan kasha itu sudah cukup, tapi skill setiap anggota masih belum cukup. Belum lagi beberapa orang tidak terlalu serius sehingga membutuhkan suatu pemikiran agar ekskul berjalan sesuai tujuan, Turnamen basket antar sekolah.

Setelah menyelesaikan tugas sebagai manager dengan menyediakan handuk, air mineral dan lain lain akhirnya keinya dapat dengan lega meninggalkan ruang club basket.

"Cantik, kamu maneger club basket yah" Keinya tersenyum ramah pada pria berkulit coklat yang selalu memanggilnya cantik.

"Adit, ikut club basket"

𝑻𝒉𝒆 𝑴𝒂𝒏𝒂𝒈𝒆𝒓 𝑻𝒆𝒂𝒎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang