Pacar?
•••
Suasana kelas sedikit hening karena wali kelas yang memasukinya, padahal bukan jam mata pelajaran bahasa indonesia. Wali kelas 10-C sedang menggunakan jam mata pelajaran guru yang berhalangan untuk hadir. Bukan belajar tetapi untuk memilih siapa ketua kelas baru. Ketua kelas sebelumnya adalah Saga yang pindah sekolah karena orang tua yang tiba-tiba pindah tugas.
Seluruh siswa kelas 10-C sebelumnya mengatakan Adit si wakil ketua kelas saja yang naik jabatan, tapi Adit menolak. Baginya menjadi wakil ketua kelas saja adalah paksaan. Karena itu pemilihan baru akan dilakukan lagi, tapi kali ini calon kandidat bahkan tidak ada.
"Kenapa kalian tidak mau menjadi ketua Kelas, itu akan membantu Nilai kalian. Karena setiap ketua kelas akan mendapatkan Nilai tambahan" Wali kelas berkata jujur, meskipun jujur apa yang bisa dia lakukan karena seisi kelas hanya riuh dengan saling tunjuk-menunjuk.
"Bu saya saja"
"Kamu, apakah ini tidak sulit bagi seorang wanita"
Keinya masih mengangkat tangan dan berkata dia mampu melakukan banyak hal, sehingga menjadi ketua kelas adalah hal mudah baginya. Mungkin wali kelas masih kurang percaya tapi melihat tidak ada ada lagi yang mencalonkan diri maka Keinya menjadi ketua kelas tanpa pemilihan. Tentu saja karena tidak mungkin yang menjadi ketua kelas hanya karena di paksa, maka kerja si ketua kelas akan setengah-setengah saja atau bahkan bermalas-malasan.
Selesai membahas ketua kelas dan wali kelas mulai meninggalkan ruangan dengan berpesan kepada muridnya untuk tidak riuh. 2 menit saja guru itu sudah meninggalkan suara ucapan selamat atau semoga sukses diberikan kepada Keinya yang duduk di bangku depan bersama Adel.
Ucapan itu bermakna terima kasih karena Keinya mereka aman dari ancaman jabatan ketua kelas. Tidak habis pikir mereka sangat tidak suka diberi tanggung jawab, tapi Keinya sangat menyukai tanggung jawab. Baginya menjadi orang berguna itu adalah kebahagian tersendiri dan dengan begitu dia akan lebih istimewa di banding temannya.
"Kau akan mengalami kesulitan, percayalah" hanya Adel salah satu murid yang bukannya memberi semangat malah menjadikan pilihan Keinya sebagai kesalahan.
"Kenapa, bukankah ini keren"
"Keren maksudmu adalah pulang balik ke kantor, kumpulin tugas sekolah siswa, dan memikul tanggung jawab banyak. Tahu diri aja kamu ini wanita Keinya"
Keinya menyumpalkan sepotong roti yang ada di atas meja Adel, mendengar Adel berbicara sama seja dengan mendengar nasihat pembina upacara di terik matahari pagi, panas. Keinya tidak tahan dan memilih untuk memasang earphone ke-kedua telinganya.
•••
Seperti biasa sepulang sekolah Keinya akan menuju ruangan Club basket, meski lelah karena menjadi ketua kelas dia tetap melangkah-kan kakinya menuju ruangan itu. Setidaknya disana dia bisa beristirahat meski hanya sebentar. Kaki Keinya yang pendek terasa nyeri karena naik turun tangga, ternyata menjadi ketua kelas memang sulit menurut Keinya.
Di dalam ruangan luas itu seperti biasa para anggota Club sudah berkumpul tapi kali ini tidak ada Arora yang menunggu Adrian disana, hanya Kasha yang sedang menggambar sesuatu di bukunya. Keinya yang lelah tidak menyapa dan memilih mendatangi Kasha, hal itu membuat Kasha terkejut karena kedatangan Keinya yang tiba-tiba.
"Kau melihatnya?"
Keinya tidak mengerti, apa yang dapat dia lihat ketika baru saja datang. Sedetik kemudian Keinya melirik buku berukuran sedang milik Kasha, mungkin dia sedang melukis sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑻𝒉𝒆 𝑴𝒂𝒏𝒂𝒈𝒆𝒓 𝑻𝒆𝒂𝒎
RandomKisah remaja SMA yang penuh dengan drama cinta, persahabatan, keluarga, dan cerita pribadi setiap tokoh yang akan membuat kalian tertawa dan menangis. Aku menjadikan cerita ini sebagai Novel 𝑻𝑯𝑬 𝑴𝑨𝑵𝑨𝑮𝑬𝑹 𝑻𝑬𝑨𝑴 yang khusus buat Keinya, di...