"kembalikan barang yang kau curi, atau sekolah akan mengeluarkan mu"
°°°
"kenapa Keinya dan Gian belum juga datang kesini" ucap Lucy.
Mereka yang yang ada di tempat itu juga tidak tahu kenapa Keinya dan Gian belum juga datang ke kantin, sudah lebih dari 10 menit mereka belum juga tiba. Lama menunggu akhirnya wajah yang dicari datang bersamaan.
"katakan ini kebetulan seperti apa hah?" Adrian memandang curiga pada Keinya dan Gian, tapi yang di bicarakan biasa saja seolah tidak peduli.
Keinya duduk di kursi kosong dekat deno dan di sebelah-nya Gian juga menyusul untuk duduk. Mereka bersikap seperti biasa dan saat Gian mulai memesan sesuatu dia juga menanyakan apa yang Keinya pesan, seperti pasangan.
"ya apa yang terjadi?" tanya Arora yang diiringi tawanya, Keinya ikut tertawa mendengar pertanyaan itu untuknya.
"Gian hanya membantuku, tadi kami kebetulan bertemu" penjelasan Keinya memang tidak lengkap tapi karena mendengarkan secara langsung dari tersangka maka mereka mempercayainya, dan tidak begitu peduli lagi karena tahu siapa Gian yang bersifat bagaikan musim terkadang menjadi badai dan juga seperti angin yang menyejukkan.
Jam istirahat selesai Keinya berjalan menuju toilet putri sebelum menuju kelas, ingin masuk tetapi langkahnya terhenti pada depan pintu toilet putri yang terdapat suara bentakan. Keinya yang penasaran berdiri diam mendengarkan beberapa kalimat yang sedikit jelas terdengar.
"aku tahu kamu pelakunya"
"kembalikan barang yang kau curi, atau sekolah akan mengeluarkan mu"
Setelah kalimat itu Keinya sedikit terkejut karena pintu tiba-tiba terbuka dan terdapat dua orang wanita berpakaian ketat, keadaan yang sulit bagi seseorang yang ketahuan mengintip.
"siapa dia?" tanya salah satu wanita yang sepertinya pemilik suara bentakan yang berasal dari dalam toilet.
"jangan hiraukan dia, kita harus ke-kelas sebelum pak Bani tiba"
Keinya begitu beruntung karena tidak mendapatkan masalah pada orang seperti tadi, sangat mengerikan terlihat dari cara berpakaian yang hampir sama dengan Arora tapi sedikit berbeda dengan makeup yang di kenakan. Arora bahkan polos tanpa Makeup dan kulit bersih yang begitu alami bersama warna bibir natural sedangkan ketiga wanita tadi full makeup sangat sulit di jelaskan [ author tidak begitu mengerti Makeup😅].
Saat Keinya ingin memasuki toilet seorang wanita dengan rambut berantakan yang menutupi wajahnya berjalan dan menabrak bahu Keinya tanpa sengaja, larinya sangat terburu-buru meski lututnya terlihat mengeluarkan darah.
Keinya ingin menolong tetapi wanita itu pergi dengan cepat dan Keinya juga tidak bisa berlamaan di luar kelas saat jam seperti ini.Di kelas 10-C sedang ada jam mata Mata pelajaran Matematika yang merupakan bagian lemah untuk murid untuk kelas 10-C, siapa yang ingin melihat tulisan angka yang ada di papan tulis. Keinya memang tidak begitu pintar tapi dia masih mempunyai sopan santun menghargai guru, mungkin saja Anugrah pintar bisa dia dapat.
Saat sedang dalam kegiatan belajar notif Ponsel memang di matikan dan Keinya yang lupa mematikannya sehingga dia merasakan getar ponselnya meski tidak bersuara.
Dia mengintip sedikit pada ponsel yang ada di balik buku bukunya, pesan obrolan kelasnya begitu ramai. Keinya melihat sekelilingnya ternyata beberapa murid memainkan ponsel dengan sembunyi sembunyi.
[kalian sangat ribut]
[sama 1]
[tidak suka, matikan ponselmu]
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑻𝒉𝒆 𝑴𝒂𝒏𝒂𝒈𝒆𝒓 𝑻𝒆𝒂𝒎
RandomKisah remaja SMA yang penuh dengan drama cinta, persahabatan, keluarga, dan cerita pribadi setiap tokoh yang akan membuat kalian tertawa dan menangis. Aku menjadikan cerita ini sebagai Novel 𝑻𝑯𝑬 𝑴𝑨𝑵𝑨𝑮𝑬𝑹 𝑻𝑬𝑨𝑴 yang khusus buat Keinya, di...