CHAPTER 2

10 1 0
                                    

"Keyra"

Keyra pun hanya diam ketika Melviano memanggilnya. Dia berpikir mengapa seorang Melviano bisa berkata seperti itu. Dia ingin sekali membantah perkataan Melviano saat di tengah lapangan tetapi tidak bisa karena Melviano menatapnya tajam.

"Melviano..."

"Hm"

"Apa alasan lo ngomong kaya gitu di depan semua orang? Bahkan gue belum kenal sepenuhnya sama lo, begitupun dengan lo." Ucap Keyra sambil menatap Melviano dengan lembut. Melviano yang ditatap begitupun merasa nyaman dan merasakan kelembutan dari gadisnya. Gadisnya? Entahlah Melviano juga tidak tau menahu tentang apa yang dirasakan.

"Keyra... Dengerin gue. Gue emang belum kenal sepenuhnya sama lo. Tapi izinin gue berada disamping lo begitupun sebaliknya. Sekali lagi gue omongin, lo milik gue dan gue milik lo." Ucap Melviano membuat Keyra semakin bingung.

"Melviano.."

"Panggil Vian aja Key.."

"hm.. Vian maksud gue bukan itu. Maksud gue, apa alasan lo jadiin gue milik lo?"

"Karena gue nyaman sama lo. Gue ngerasa ada kelembutan di mata lo. Gue minta satu hal dari lo, bisa?"

"Apa Vian?"

"Tetep jadi milik gue dan jangan pernah ninggalin gue." Ucap Melviano tanpa ragu. Keyra hanya mengangguk dan tersenyum.

"Yaudah sekarang kita ke kelas. Kita sekelas kalo lo lupa." Ucap Melviano sembari menggenggam tangan Keyra dan berjalan menuju kelas mereka.

***

Saat Keyra dan Melviano sampai di depan kelas, semua orang yang ada didalam kelas terkejut dan sontak membuat suasana menjadi awkward. Tadi saat Keyra dan Melviano belum datang, didalam kelas sangat ramai seperti di pasar dan sekarang mendadak diam ketika Keyra dan Melviano sudah ada di depan kelas.

"Vian lo darimana aja? Lo bawa kemana tuh anak orang? Jangan-jangan lo apa-apain ya?" Tuduh Gilang kepada Melviano yang dibalas dengan anggukan.

"Wah gila lo Yan.  Eh Key dengerin abang ganteng ini ya. Kalo lo diapa-apain sama si Vian, langsung lari ke Abang Kenan aja ya, soalnya abang Kenan udah jatuh hati sama lo." Ucap Kenan sambil terkekeh. Tetapi saat Kenan terkekeh ia terkejut akan kalimat Melviano.

"Lo mau gue bunuh? Haa? Lo macem-macem sama milik gue, lo gue bunuh saat ini juga!" Ucapan Melviano membuat semoga terkejut dan juga takut, bahkan sahabatnya tak yakin jika itu Melviano sendiri.

"Vian, udah jangan marah-marah." Ucap Keyra sambil mengelus lengan Melviano  untuk menurunkan emosinya. Lalu dibalas anggukan oleh Melviano dan berjalan menuju tempat duduknya sambil memengan tangan Keyra.

"Eh key, lo tetepkan duduk sama gue?" Tanya Rani saat Keyra berjalan dibelakang Melviano.

"Gak, dia duduk sama gue. Lo duduk sama si Matteo aja." Ucap Melviano

"Vian, gue duduk sama Rani aja ya?"
"Enggak, mulai sekarang lo duduk sama gue.  Jangan bantah!"

"Maaf ya Ran, gue gabisa bantah" ucap Keyra sedih.

"Inget Key, lo harus hati-hati sama si Melviano ya, kalo lo diapa-apain sama dia ngomong aja sama gue biar gue gibeng" ucap Rani berbisik sambil terkekeh.

"Iya" jawab Keyra sambil tertawa.

***

Tetttttttttttttttt

Akhirnya bel pulang pun berbunyi. Di koridor banyak sekali orang-orang yang berlarian untuk segera pulang. Sama seperti Melviano dan teman-temannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Melkey Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang