author ucapkan terima kasih buat kalian para readers yang yang slalu dukung author dengan cara kasih Vote dan kemennya Huaa😭😭author terharu sekali lagi terima kasih kalian para readers
^BORAHAE💜^
Jangan lupa vote & komen : ) ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡
Luna Pov
Aku terbangung di pagi yang dingin dan masih begitu gelap, saat aku bergerak aku merasak punggung ku sakit dan aku masih berada digudang. Saat aku mengingat kejadian tadi malam aku tidak bisa menahan air mataku. Ini begitu menyakitkan pantas saja selama ini mama tidak pernah menyayangiku sekarang aku tau penyebabnya yaitu karena aku bukan anak kandungnya.
Sangat miris nasibku ini, mungkin yang di bilang kak kessy benar aku adalah anak yang tidak diinginkan dan benalu di keluarga kandungku makanya mereka membuangku. Aku bangkit dari dudukku untuk pergi kembali kekamar, aku berjalan dengan tertatih sungguh punggungku sangat sakit dan untungnya kak kessy dan mama tidak menginci pintu gudang sehingga aku bisa keluar dan kembali kekamar dengan cepat.
Sesampai dikamar ku yang kecil dan tidak terlalu luas hanya ada ranjang kecil dan lemari di dekatnya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dulu kamarku adalah gudang dan mama menyuruh ku tidur disana tapi aku menyulapnya sedemikian walau sederhana tapi membuat ku nyaman untuk beristirahat. Aku tidak tidur tapi aku mengambil kotak P3K untuk mengobati luka di punggungku aku sangat kesusahan mengobati punggungku karena tangan ku pendek sehingga tidak nyampai. Setelah mengobati lukaku sendiri aku bangun dan pergi ke kamar mandi untuk mengelap tubuhku karena aku merasa tubuhku tidak enak mungkin akan demam. Setelah dari kamar mandi aku langsung kedapur menyiapkan sarapan untuk mama dan kak kessy. Sesudah sarapan jadi dan aku hidangkan di meja makan aku langsung bergegas berangkat kesekolah karena aku belum siap untuk bertemu dengan mama dan kak kessy setelah kejadian kemarin.
*****
Author Pov
Seorang wanita masuk kamar anaknya untuk mengecek bagaimana keadaannya setelah kejadian kemarin malam dia sangat tau tabiat anaknya itu kalau sudah banyak pikiran anaknya itu akan mudah drop. Dira langsung duduk di pinggir ranjangnya dengan langsung mengelus pipi putranya dan benar saja anaknya itu demam. Dira langsung menempelkan punggung tangannya di kepala anaknya itu dan demamnya lumayan tinggi. Dira langsung bergegas pergi kedapur untuk mengambil air dingin dan handuk kecil , saat barang yang dia cari sudah ada dia langsung naik lagi untuk kekamar anak bungsunya itu. Dia sangat takut kehilangan anaknya lagi cukup dia yang belum ketemu jangan ada yang pergi gumamnya dalam hati.
