Dua hari sudah Luna dirawat dan dua hari juga Bara dan Ariya selalu menemani Luna di Rumah sakit membuat mereka semakin dekat seperti saat ini Ariya yang duduk dikursi dekat dengan ranjang dan Bara yang duduk disopa sambil memangku leptop kalian ingat kan ini ruang VIP makanya bisa ada sopa dan masih banyak fasilitas lain diruangan ini juga
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Bayangin ajalah seperti ini otte👌)
Kondisi Luna semakin hari semakin baik Bara dan Ariya memperlakukan Luna dengan sangat baik entah kenapa mereka sangat nyaman berada didekat gadis yang bernama Aluna ini
Dari kemarin mereka juga belum menyinggung masalah keluarga Luna dan hari ini mereka berencana menanyakan tentang itu
"Emm Lun kan lo udah disini selama 2 hari emang nggak ada gitu keluarga lo yang nyariin?" Mendengar pertanyaan Ariya Luna langsung menegang tanpa sadar air matanya terjatuh membuat Ariya panik
"Hey kenapa nangis? Sst jangan nangis kalau itu sakit nggak usah dijawab"ucap Ariya sambil menghapus air mata Luna tanpa tau dirinya juga menangis melihat Luna seperti itu
Mendapat perlakuan seperti ini bukan berhenti menangis Luna malah semakin kejer dan membuat Bara yang sibuk dengan leptop sedang memeriksa pekerjaannya mengalihkan atensinya dari leptop menuju dua orang yang dia lihat mirip itu sedang menangis tanpa sadar kakinya langsung membawanya mendekat.
"Ada dengan kalian? Kenapa kalian menangis?"tanya Bara heran dengan kelakuan mereka
Ariya yang bingung dengan ucapan Daddy nya mengatakan 'kalian' memegang pipinya ternyata ada bekar air mata ternyata dia tidak sadar ikut menangis.
"Hey nak kenapa kamu menangis? Apa ada yang sakit"tanya Bara dengan lembut
Luna tidak menjawab dia masih tetap menangis dan Bara yang melihat itu tidak tega dia yang tadi berdiri didekat Ariya berpindah menjadi berdiri di tempat Ariya dan langsung memeluk Luna dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya mengelus kepala Luna dengan lembut
Ariya yang melihat itu tersenyum dia tidak pernah melihat perlakuan daddy nya yang seperti itu kepada orang lain kecuali ke Mommy nya
"Ssst tenang nak jangan nangis" Luna mulai tenang dia begitu nyaman Berada dipelukan bara sampai sampai dia membalas pelukan Bara dengan sangat erat.
Lama mereka pelukan Luna melepaskannya karena merasa tidak enak padahal pelukannya begitu nyaman begitupun Bara yang merasa kecewa karena pelukannya dilepas padahal terasa tenang dan nyaman
