Dipagi istana Metrogaina, aku sudah melakukan tugas bersama kapten Draken untuk membantu mengumpulkan dokumen yang dicatat selama sebulan sebagai bahan laporan bulanan. Tak lama kemudian aku mendengar sesuatu ditelingaku yang sepertinya memanggilku.
"umm...kapten memanggil saya?"
"hah...tidak kok..."
"ohh maaf, Kapten."
"iya, tidak apa apa... lanjutkan tugasmu."
"baik."
Sekian menit, itu terjadi lagi. Sesuatu yang terngiang dikepala.
'KAK NAWA. INI DOLL! saya menggunakan tepelati agar bisa berkomunikasi lewat batin ke kak Nawa.'
'ehh gimana bisa?'
Aku kaget selama ini panggilan tadi ternyata adalah ulah Doll. Dia menggunakan cara ini untuk berkomunikasi denganku tanpa ada yang tau sambil menyusun laporan.
'kak nawa dimana? Tadi saya hampiri ruangang tapi tidak ada.'
'maaf Doll, aku dadakan ada pekerjaan. Kapten minta tolong bantuin susun laporan bulanan.'
'ohh begitu yaa. Apa saya boleh bantu.'
'tentu saja, tadi Kapten juga tanyain keberadaanmu.'
'baiklah saya akan kesana.'
Komunikasi antar batin telah berakhir dan aku kembali fokus menyusun dokumen untuk segera diselesaikan tepat tengah hari. Tak lama kemudian suara ketukan pintu dari luar.
TOK TOK
"permisi."
"silahkan masuk."
Pintu perlahan terbuka dan Doll masuk dan kaget melihat sekitar ruangan bertumuk buku tebal disana sini.
"m...maaf meganggu..."
"tidak apa apa. Doll. Masuk saja seperti biasa."
Perlahan Doll melangkah agar buku tak terinjak ataupun tersenggol karena langkahnya lalu mendekati ku.
"ada yang mau kubantu, kak?"
"ohh...sebentar lagi selesai kok. Jadi kita hanya kirimkan ini ke pustakawan istana untuk memperkecil laporan."
"ohh baiklah, kak."
Sembari menungguku, dia memerhatikan cara kami bekerja. Sekilas ku melihat pandangan saat kami fokus, dia sangat serius.
Tepat tengah hari, akhirnya dokumen semua tersusun rapi. Saat yang tepat kami mengistirahatkan fisik untuk melanjutkan tugas diwaktu berikutnya. "Nawa, bawkaan dokumen ini kepustakawan istana. Hati hatilah membawanya.Doll juga bisa ikut bantu."
"baik, kapten."
Serentak kami berdua membawa buku tebal ini dan tinggi tumpukkannya membuat kami sedikit keberatan dan Kapten membuka pintu lebar agar dipermudah kami menuju ke tujuan.
"hati hati bawanya."
"baik, kapten..."
Kami berjalan perlahan menuju perpustakaan istana. Begitu hati hati kami membawanya agar tak berantakan saat jatuh.
"umm... kak nawa, apakah saya boleh menggunakan sihir untuk meringankan beban buku ini?"
"hmmm sebaiknya tidak usah...sebaiknya jangan terlalu mengaharapkan kekuatan sihir untuk meringankan. Kita pakai dari kekuatan fisik secara alami saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
NAWA PROJECT: SWORD X KALEIDOSCOPE
Fantasíakisah seorang gadis biasa bernama Nawa yang memiliki tenaga neraka yang didapatkan saat dia kecil. disaat menjadi seorang wakil kapten Kota besar Metrogaina yang ke-3, dia dijumpai seorang permaisuri cantik bintang galaksi dari alam lain untuk menli...