Aku masih belajar lebih keras lagi tentang cara terbaik menyakiti diri sendiri. Hingga di matamu, tak ada cinta dan penantian yang bisa dipercaya, selain yang aku punya.
Tak perlu memintaku untuk menunggu. Karena, dengan atau tanpamu, hatiku tak sanggup berkhianat pada selain kamu. Mencintaimu, hatiku memang sudah sebodoh itu.
Tawarkanlah aku sesuatu yang lain; sesuatu yang tak lebih menyebalkan dari menunggu. Aku bosan mendengar jantungku menyebut namamu, tapi denyutmu belum juga didengar telingaku.
Genggamlah jantungku. Betapa separuh hidupnya telah dihabiskan untuk mendekatkan namamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bias Rindu
Teen FictionAku sudah cukup banyak belajar, termasuk belajar membiarkan waktu menjalankan tugasnya sebagai penyembuh rasa duka dan kecewa. Sebab, memaksakan diri untuk pulih dengan tergesa-gesa, ternyata hanya memperparah lara yang sudah ada. Sepenuhnya, kini a...