"Siap dia ?" Seorang penjaga dalam bangsawan Lorenzo yang baru saja turun dari tangga dan baru mengambil waktu berjaga itu langsung bertanya saat melihat seorang perempuan berada dalam sel tahanan yang kosong.
"Dia perempuan yang berusaha membunuh Duke Fhilip." Jawabnya sembari ikut melirik perempuan di belakang nya yang masih memakai gaun pengantin berwarna merah itu.
Mendengar semua percakapan itu Lucia hanya menundukan kepalanya dalam kedua kakinya yang menekuk mengabaikan para penjaga beserta 3 orang tahanan lainnya yang berada dalam selh tahanan di sampingnya.
Lucia tidak terlalu terkejut saat bangsawan Lorenzo memiliki sel tahanan khusus dan tidak menyerahkan orang - orang yang melakukan kesalahan pada mereka langsung kepada kerajaan untuk di adili. Tetua Lorenzo terlalu semena - mena sendiri bahkan melangkahi protokol kerajaan. Tetapi, bukan itu yang harus di pikirkan oleh Lucia dirinya harus memikirkan langkah selanjutnya untuk membunuh tetua Lorenzo sebelum dirinya yang akan di bunuh olehnya karena telah mencoba membunuh Duke Fhilip.
Decakan dari penjaga tersebut terdengar sebelum kembali membuka suaranya dengan terus menatap Lucia yang masih menundukan kepalanya. "Ckckck... Sekarang terlalu banyak perempuan bodoh yang bertindak gegabah." Dirinya tahu bahwa sekarang seseorang yang bahkan tidak pantas untuk mengatainya itu kini tengah berjalan kearahnya yang masih menunduk, terdengar dari langkah kakinya yang mendekati sel tahanan tempatnya.
"Hei kau perempuan." Panggil sang penjaga yang hanya dilirik sebentar oleh Lucy dengan malas sebelum kembali menyembunyikan wajahnya kembali pada kedua lututnya. "Hei. Aku memanggilmu. Seharusnya kau bersikap baik agar aku mau membebaskanmu." Hampir saja dirinya tertawa saat mendengar ucapan pria tersebut, terlihat memcoba mengelabui dirinya. Seseorang sepertinya tidak memiliki kuasa untuk melakukan itu, hanya seorang Baronet bodoh yang terlihat ingin membodohi mantan Seorang Duchess yang justru menjadikan dirinya bodoh.
Mengetahui bahwa dirinya yang hanya di abaikan membuat penjaga pria tersebut menarik kunci dari kantung temannya dan memaksa untuk membuka sel tahanan dari Lucia yang terus saja menyembunyikan wajahnya.
"Apa yang kau lakukan ? Kau jangan membuat dirimu dalam masalah." Peringat penjaga lainnya tetapi hanya di abaikan olehnya. Pria tersebut masuk kedalam sel tahanan dan mulai mendekati Lucia yang mulai menatapnua dengan kening berkerut membuat pria tersebut tersenyum setan padanya.
"Kau baru mau menatapku setelah aku masuk ? Rupanya kau hanya ingin agar aku mendekatimu ya." Pria tersebut mencoba meraih wajah Lucia yang mengerut jijik padanya saat mendengar ucapan yang di keluarkannya tetapi, terlebih dahulu di tepis oleh perempuan yang tidak pernah dilihatnya pada seorang perempuan baronet lainnya.
"Jangan mencoba menyentuhku." Desis Lucia membuat pria tersebut hanya terkekeh dan terus menatap mata hitam terang miliknya yang kini bersinar memperingati. "Kau sangat cantik. Wajah sepertimu jarang kutemui. Siap namamu sayang ?" Pria tersebut mencekal sebelah peregelangan tangan Lucia yang kembali mencoba menepis tangannya yang memegang sehelai rambut orange milik perempuan di depannya.
"Kurang ajar sekali kau ! Apa kau tahu bahwa aku adalah seorang Duchess dari bangsawan Tralio ! Jadi, jangan berani menyentuhku !" Hardik Lucia kasar yang berhasil membuat pria didepannya terkejut begitupula dengan orang - orang yang berada dalam sel tahanan bawah tanah itu. Menatapnya terkejut, bahkan dirinya berhasil melepaskan helaian rambutnya dari tangan prajurit tersebut.
Hingga tatapan pria tersebut kembali menatapnya dengan sebuh seringaian yang membuat Lucia justru menarik tubuhnya yang telah mentok pada jeruji besi di punggungnya. "Jadi rupanya kau adalah seorang Duchess. Pantas saja wajah cantikmu itu begitu indah dan menggoda tetapi, sekarang kau adalah seorang Baronet sepertiku." Pria tersebut semakin mencoba mendekatinya bahkan matanya kini bersinar jauh terang dengan penuh semangat saat mengetahui perempuan yang disentihnya itu adalah mantan seorang puteri bangsawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
REDAMANCY
RomanceKarena menolak lamaran dari tetua bangsawan Lorenzo yang selama ini dikenal sebagai bayangan kerajaan, keluarganya mengalami musibah. Lucia harus melihat kematian dari orang tuanya bersama runtuhnya bangsawan Tralio, dengan dalih pemberontakan. Sa...