Seorang wanita dengan gaun yang terlihat sangat kotor ditubuhnya itu menundukan kepalanya saat orang - orang disekeliling menatapnya.
Baronet bahkan tidak sekotor dirinya yang sekarang, terlebih dengan penampilan yang sangat kacau itu. Tidak ada yang mengenali Lucia sama sekali dengan keadaannya bukan karena dirinya yang tidak menampilkan sosok sebagai seorang puteri bangsawan tetapi, karena beberapa kaum yang berada di bawah struktur kebangsawanan tidak pernah dinizinkan untuk menatap bangsawan yang berada di atasnya. Itulah kenapa seseorang sulit mengenali puteri bangsawan.
Hanya beberapa orang yang diperkenankan untuk melihat wajah dari puteri bangsawan yaitu orang yang berstatus sama dengannya atau para pelayan dari bangsawan tersebut.
Mata hitam gelap itu membulat saat melihat gerbang rumah dari orang yang menjadi musuhnya itu terbuka untuk kereta - kereta bangsawan yang datang bertamu pada tetua bangsawan Lorenzo.
Ya. Pria tua yang membuat ayah dan ibunya itu dibunuh dengan tuduhan yang tidak benar, sebentar lagi akan menikah. Dan tepat hari ini adalah hari pernikahannya bersama seorang puteri bangsawan yang malang, tidak mampu menolak lamaran dari tetua Lorenzo untuk menjadi isteri ke-6 yang hampir saja di isi oleh Lucia.
Kehancuran keluarga bangsawan Tralio telah tersebar yang dikatakan bahwa mereka berani menolak tetua dari Lorenzo membuat bangsawan Tralio hancur, meskipun tidak langsung dikatakan dengan jelas bahwa semua ini dilakukan oleh bangsawan Lorenzo tetapi semua orang tahu bahwa tetua Lorenzo sendiri yang mengendalikan tuduhan itu. Membuat para bangsawan yang lain mulai ketakutan dan mencoba untuk menyembunyikan puteri mereka dari mata keranjang sang tetua.
Lucia berencana akan masuk kedalam dan membuat tetua dari Lorenzo itu yang bahkan tidak memiliki rasa bersalah atas kematian kedua orang tuanya menyesal dengan perbuatannya. Tetapi, pertama - tama dirinya harus memikirkan rencana agar dapt masuk kedalam kediaman bangsawan Lorenzo yang dijaga ketat dan tidak sembarang orang dapat masuk.
Jadi, saat manik mata hitamnya menangkap seorang pelayan wanita paruh baya yang sepertinya kesulitan untuk membawa beberapa bahan makanan dari pasar, dirinya langsung bergegas mendekat berniat membantunya entah ini akan berhasil atau tidak.
Lucia langsung saja mengambil satu kotak berukuran sedang yang dibawa oleh sang pelayan, membuat wanita paruh baya tersebut menatapnya bertanya - tanya dan menilai penampilan Lucia yang kacau.
"Saya melihat anda kesusahan. Apa anda keberatan untuk saya bantu membawanya ?" Ucap Lucia dengan senyuman lembut yang diberikannya membuat wanita paruh baya tersebut menghilangkan kecurigaannya saat menatap senyuman polos yang diberikan oleh Lucia.
"Sepertinya kau bukan dari sini. Darimana asalmu, nak ?" Tanyanya dengan ramah membuat Lucia terdiam sebentar sebelum kembali menjawab perempuan paruh baya tersebut yang menatapnya dengan sedih. "Aku berasal dari desa kecil bagian Utara bibi. Aku datang untuk mencari pekerjaan."
"Pasti sulit bagimu. Apa sekarang kau susah punya pekerjaan ?" Lucia menggelengkan kepalanya sebagai jawaban membuat wanita yang berstatus sebagai pelayan dari bangsawan Lorenzo tersebut tersenyum menyemangatinya. "Aku tidak bisa membantumu mendapatkan pekerjaan tetap di ibukota ini. Tetapi, aku mungkin bisa membantumu mendapatkan makanan untuk seharian ini. Apa kau mau ?"
Saat penawaran itu meluncur kearahnya langsung saja Lucia menganggukan kepala. Tidak menolaknya. "Baiklah nak. Ikuti aku." Ucapnya membuat Lucia mengikuti langkah pelayan bangsawan Lorenzo itu yang menuju pintu belakang kediaman sang bangsawan yang dikhususkan untuk para pekerja.
"Siap dia ?" Salah satu penjaga yang menjaga pintu belakang kediaman bangsawan Lorenzo menghentikan mereka saat melihat Lucia yang mengikuti pelayan tersebut tanpa memakai pakaian pelayan seperti dirinya, yang menandakan bahwa dirinya bukanlah seorang pelayan disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
REDAMANCY
Roman d'amourKarena menolak lamaran dari tetua bangsawan Lorenzo yang selama ini dikenal sebagai bayangan kerajaan, keluarganya mengalami musibah. Lucia harus melihat kematian dari orang tuanya bersama runtuhnya bangsawan Tralio, dengan dalih pemberontakan. Sa...