| Ex Husband • 05 |

18.1K 1K 89
                                    

***Saran : sebelum baca bagian ini, mari nonton video dibawah ini, asli ngakak 😂Si Teted bikin lemah iman 😐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***
Saran : sebelum baca bagian ini, mari nonton video dibawah ini, asli ngakak 😂Si Teted bikin lemah iman 😐

Saat ini dia berada di rumah sakit, tepatnya di ruangan dimana Renata terbaring dengan selang infus yang menempel di punggung tangannya. Wajah Renata pucat dengan pelipis yang dibalut perban. Tapi, percayalah, dia sama sekali tidak merasa bersalah karena telah membuat pelipis Renata berdarah. Justru, dia semakin membenci Renata. Perempuan licik dengan segala drama menjijikkan yang dimainkannya.

Tatapannya lurus ke arah Renata yang terlibat obrolan menyenangkan bersama putranya. Jujur, dia tidak terima melihat anaknya begitu dekat dengan Renata. Apalagi setelah mendengar panggilan dari anaknya untuk Renata, bunda.

Dia yang mengandung, melahirkan dan merawat Raihan. Dia tidak rela jika Renata memasang badan di depan anaknya sebagai ibu. Dia tidak terima! Hanya dia yang menjadi ibu Raihan, bukan Renata!

"Aku memberimu waktu selama satu jam untuk meminta maaf kepada istriku. Tapi satu jam lebih kamu buang cuma-cuma dan melamunkan hal bodoh dalam otakmu."

Prilly menoleh ke sisi kanannya dimana sosok Ali duduk di sofa yang sama dengannya. Saat tatapannya beradu dengan tatapan Ali, kontan dia melengos.

Dia marah. Seharusnya saat ini dia dan Raihan berada di apartemen dan menikmati malam dengan serangkaian kegiatan yang biasa dia lakukan bersama putra tersayangnya itu. Bukan malah berada di rumah sakit dan menyaksikan adegan menyakitkan, dimana putranya yang begitu akrab dengan Renata.

Ali memang tidak memiliki perasaan. Saat dia tersadar dari pingsannya, dengan tidak berperasaan Ali menyeretnya ke rumah sakit. Padahal saat itu kepalanya pening. Dia nyaris muntah karena Ali yang langsung mendorong tubuhnya untuk masuk ke mobil.

"Aku tidak bersalah dan aku tidak akan meminta maaf atas apa yang tidak aku lakukan," jawabnya dengan raut tenang. Tidak berpengaruh dengan tatapan tajam yang Ali hujamkan.

Dia menunggu respon Ali. Dia juga siap jika Ali membentaknya di hadapan Renata dan Raihan. Dengan begitu, dia bisa melepaskan diri dari Ali dan Raihan tahu seperti apa sifat asli papanya. Sekali-kali dia memisahkan anak dan ayah itu. Toh, dia mampu mencarikan papa baru untuk Raihan. Ya, dia mampu dan melakukan apapun untuk anaknya.

Sayangnya, yang dia harapkan tidak terjadi. Justru, Ali berjalan mendekati Renata dan Raihan. Dia melongo dan menatap dalam diam apa yang akan Ali lakukan. Yang jelas, saat ini tiba-tiba perasaannya menjadi tidak enak. Senyum miring yang Ali lemparkan padanya membuatnya was-was.

Ex Husband [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang