Setelah mendengar penjelasan mengenai penggalan ayat tersebut aku banyak sekali merenung di kamar.
"Bodoh banget sih perempuan kaya aku pengen sama dia yang sholeh nya kebangetan, sedangkan aku sendiri masih urakan gini di jilbab engga, ibadah masih bolong-bolong masa iya nanti jadi jodoh dia" Ucapku sendiri di depan cermin riasku
"Arrrggghhh gimana aku bisa berjodoh sama dia sih"
Jujur aku sangat mengagumi Kak Harist, awal menyukai dia itu saat pertama aku mendapat pelatihan menjadi OSIS dulu. Saat itu banyak sekali kesalahan-kesalahan yang di buat-buat oleh para kakak tingkat hingga mengharuskan aku meminta maaf pada mereka, saat minta maaf ke dia tapi dia malah mengatakan
" Apa kamu merasa sopan ke kakak tingkat hemm?" Pertanyaan yang membuatku membeku di tempat
Mungkin karena sikap ku yang tidak peduli bahkan ke kakak tingkat pun aku tak pernah senyum hanya untuk sebatas menyapa. Tapi dari situlah aku mulai menyukai dia, sikap dingin yang ia miliki menambah pesona nya hhe. Terlebih jika sudah melihat dia di mesji sambil membaca Al-Quran ahh itu yang paling aku suka.
Sampai akhirnya aku menjadi stalker setia dia, hampir setiap kegiatan yang dia lakukan aku tau, setiap akun sosmed miliknya aku follow, bahkan aku sedikit tau mengenai akun organisasi yang di ikuti nya di luar sekolah.
Bodoh memang aku sampai seperti ini padanya tapi lebih bodoh lagi perempuan sepertiku menyukai dia yang sangat baik dan rajin beribadah.
Ting... Tong...
Saat mendengar ada notif di hp ku, aku langsung meraih nya yang berada di atas kasur dan mendudukan diriku di atas kasur sambil melihat notif apa yang muncul tadi.
"Aku coba deh semoga aja berkelanjutan"
Ternyata notif dari instagram saat aku lihat ternyata dia memposting gambar dark dengan caption "Hijrah adalah perubahan menjadi lebih baik✨""Yah tapi kalo pake jilbab kan gak ada seragam panjang" Ucapku sambil berpikir bagaimana caranya agar aku dapat menutup aurat dan seketika terlintas suatu kejadian yang akan menjadi peluang untuk ku Hijrah.
Ku lihat jam menunjukkan pukul 19:15 dan pasti Aby sudah pulang kerja. Lalu akupun keluar kamar dan menuruni anak tangga
"Mi, Aby mana? Belum pulang? " Tanyaku pada Umi yang sedang duduk di sofa ruang tengah
"Aby di kamar kayanya baru beres sholat"
"Oh Oke" Aku pun langsung pergi ke kamar Aby
Tok... Tok... Tok...
"By udah selesai sholatnya? " Tanyaku di luar kamarnya
"Udah dek masuk aja" Setelah mendapat interupsi untuk masuk, aku langsung membuka knop pintunya dan masuk
"Kenapa dek? " Tanya Aby yang sedang duduk di sofa
"Emmm" Aku hanya bisa berdehem saja di depan Aby karena masih belum siap untuk mengatakan nya
"Kenapa? Ada yang mau di bicarain? "
"Emm kan Aby waktu itu nanya tuh kapan aku mau berhijab" Ucap ku masih merasa gugup
"Iya memang kenapa? Kamu sudah siap untuk berhijab? "
"Iya By, Anum pengen pake hijab tapi Anum gak punya seragam panjang sama kerudung nya"
"Yaudah besok kita beli yah, Aby seneng banget kamu udah mau berhijab"
"Besok pulang Aby kerja? "
"Besok pulang kamu sekolah, Aby jemput okee"
"Makasih Abyyyy" Akupun memeluk Aby karena sangat senang
"Uhhh lagi Quality time nih, berdua aja Umi nya gak di ajakin" Ucap Umi yang baru saja datang dan masuk ke kamar
KAMU SEDANG MEMBACA
Hilang dan Kembali
Spiritual📌Cover by : Pinterest *** Seorang gadis yang sedang mencari jati dirinya harus menerima semua kenyataan dan kejadian besar dalam hidupnya. Dititik terendahnya pun ia pendam sendiri semua masalah yang menimpanya. Dirinya hancur, hilang...