"Lia, bukunya mana?" tanyaku ketika Lia masuk kelas belum duduk di kursinya.
"Bentar ya syil, baru sampai juga" Katanya kesel tapi nada bicara tetap lembutt, kalian taulah dia itu campuran sunda, marah nya aja hampir gak pernah. Wkwkwk
"Hehehe... Ya maap"
"Tapi ada syarat nya loh"
"Lah, semalam bilang nya iya"
"Kamu sih gak baca balasan chatku terakhir" Segera ku ambil hp dari dalam tas ku, benar saja ada pesan dari Lia, hanya saja aku belum membacanya karena baru buka HP.
"Gimana, setuju gak?" Syila tampak berpikir dan menimang keputusan.
"Oke aku akan ikutt rapat lagi nantii, demii Ayah,Ibu dan Turkii kuu" kataku bersemangatt
"Salah niat tuh kamu"
"Kan ada kamu yang bantu benerin niatku, wkwkwk"
"Ada-ada saja" Lia mengambil sebuah buku dari dalam tasnya, wow kira kira tebalnya 300 halaman. Dan yang paling membuat ku bersemangat judulnya Api Tauhid mataku berbinar binar layak anak kecil mendapat mainan baru. "Nih, bukunya jangan dijadiin bantal tidur"
"Siap siap Lia, cerewet banget sih"
**
Rapat hari ini selesai lebih cepat dari biasanya, kami menuju rumah ku untuk mengerjakan praktek biologi. Huhh.., Tulang tulang ku rasanya ingin retak terlalu banyak kegiatan 2 hari ini. Kalau begini aku tidak yakin untuk tetap ikut Rohis.
"Assalamu'alaikum"ucapku sembari melepaskan sepatuku diikuti Lia."Wa'alaikumussalam" jawab Ilyas dan Latifah serentak, kemudian menatap kearah perempuan disampingku yang pakaian nya yang serba longgar sepertiku, wajah nya yang selalu terseyum dengan lesung pipinya memancarkan keteduhan, kulit putih,tinggi yang sama denganku. Ku raih tangan ibu dan ayah kemudian ku cium diikuti Lia.
"Ini Lia, Bu yah. Kita mau ngerjain praktek biologi disini, sekalian mau silaturahim sma ayah dan ibu" Ini pertama kalinya Lia kerumah Syila, padahal syila sampai sekarang masih sering berkunjung ke rumah Lia. Sebelumnya syila sudah pernah bercerita tentang teman lembut nya yang satu ini kepada kedua orang tuanya.
"Oh..Lia yang ngajak syila rohis ya?"
"Hehe.. Iya buk"
"Banyakin teman yang kaya gini Syil, supaya gak jauh dari Allaah, karena agama seseorang itu tergantung pada agama tenan dekatnya "
Dari Abu Musa Al-Asy’ariy radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة
“Permisalan teman duduk yang shalih dan buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, bisa jadi ia akan memberimu minyak wangi, atau kamu akan membeli darinya atau kamu akan mendapat bau harum darinya. Adapun tukang pandai besi, bisa jadi ia akan membuat pakaianmu terbakar, atau kamu akan mendapat bau yang tidak sedap darinya.” (HR. Bukhari No. 2101, Muslim No. 2628)
Pasalnya saat SMP syila berteman dengan yahh, kalian taulah.
"Buk, Yah. Syila sama Lia kekamar dulu ya" kemudian dibalas dengan anggukan oleh ayah dan ibu.
Mereka pun kedapur melakukan percobaanya dan kemudian beranjak ke kamar untuk membuat makalah. Jadilah Lia pulang ba'da magrib
______________________________________
Tinggalin jejak dong gess, jangan kek ... Hilang tanpa jejak. Hantu loh maksudku🤣🤣🤣 baper aeee
KAMU SEDANG MEMBACA
Universe
General Fiction"Semua orang punya keahlian dibidang nya masing-masing, begitu juga syila. Gadis remaja yg tidak percaya diri dengan dirinya,karena menganggap dirinya tidak memiliki potensi apapun" "Seiring berjalannya waktu, dia merasa harus berubah dirinya agar...