1. One

120 15 5
                                    

Aku tak tau sedang berada dimana saat ini. Tiba tiba aku terbangun dan berada di alam bebas seperti saat ini. Yang jelas tempat ini sangat indah.

Kupu kupu beterbangan di sekitarku seolah tak takut untuk kutangkap.

Bunga bunga bermekaran cantik di dekatku terduduk saat ini.
Aku tak ingat pernah mengunjungi tempat ini.

Yang kuingat, terakhir kali aku sedang di perpustakaan umum dan membaca buku lama, yang menceritakan kisah fantasi yang kemudian tertera beberapa bait kata kata seperti mantra dan kemudian mengantarkanku ke tempat ini.

Tempat ini sangat asing bagiku.
Aku mengerjapkan mataku beberapa kali, berharap aku hanya ketiduran di perpustakaan kemudian bermimpi berada di tempat ini.

Masih disini.

Kutengokkan kepalaku ke kanan kiri yang ternyata itu bisa membuatku pusing.

Dimana aku?

Lagi lagi pertanyaan itu yang terlintas di kepalaku.

Setelah lama duduk terdiam disini, akhirnya aku memutuskan untuk berdiri dan menyelidiki tempat ini.

Siapa tau ada orang di sekitar sini yang bisa memberiku bantuan. Pikirku.

Baru saja kakiku hendak melangkah, tiba tiba terdengar bunyi 'plop'

Aku menoleh mencari sumber suara tersebut. Dan akhirnya aku melihat ada seseorang keluar dari semak semak tak jauh dariku.

Laki laki.

Dia berpakaian sangat aneh. Memakai jubah variasi hitam putih dan membawa alat aneh di tangannya.
Jangan lupa tanda di dahinya yang sepertinya sebuah lambang dan aku tak tau itu lambang apa.

Dia menatapku sambil menyernyitkan dahi. Dengan ekspresi yang tak bisa kuartikan.

"Siapa kau?"
Tanyanya dingin.

Nyaliku menciut, tiba tiba saja aku kehilangan suaraku ketika laki laki tersebut mengeluarkan suaranya setelah terdiam cukup lama.

"Ak-a-aku F-fey."
Jawabku terbata sambil menatapnya takut takut.

Sebenarnya banyak hal yang ingin kutanyakan padanya, tapi aku masih takut mengingat dia yang datang tiba tiba tak ku ketahui darimana asalnya.

Dia mengernyit ketika mendengar jawabanku. Dan kemudian terdiam cukup lama sambil menatapku heran dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Akhirnya aku tak bisa menahan untuk tidak bertanya.

"K-kau sendiri s-siapa?"
Tanyaku masih terbata.

Hening.

'Astaga!! Dia tak sengaja tidak menjawabku atau memang tidak bisa mendengar?'

'Kukira pertanyaanku tadi cukup jelas terdengar di telinganya.'

Batinku tak terima.

Diam.

Aku yang tadinya takut, sekarang berubah menjadi kesal padanya. Andai dia orang yang kukenal, pasti sudah kuteriaki di depan telinganya untuk memastikan dia bisa mendengarku.

"Aku Galen."

'Udah?'

'Cuma itu?'

'Apa dia tak ada niatan untuk menjelaskan lebih lanjut?'

'Ohh, aku tak bisa diam kalau begini.'

"Emm. Boleh jelaskan kita dimana?"
Tanyaku hati hati.

Kernyitan di dahinya semakin dalam. Kelihatannya dia berpikir sangat keras. Sampai akhirnya dia memutuskan..

"Ikut aku." Jawabnya singkat.

Kemudian dia berjalan berbalik arah dari tempat dia datang tadi.

'Apa dia bilang?'

'Ikut aku?'

'Dasar es berjalan!'

Belum satu jam aku tau namanya, aku sudah berani mengutuknya dalam kepalaku. Biarkan saja. Dia memang laki laki sangat menyebalkan yang pernah kutemui.

Pada akhirnya aku memang hanya bisa mengikutinya dari belakang. Karena semenyebalkan apapun, hanya dia satu satunya harapanku untuk tau sedang dimana aku sekarang ini.

================================================================================================

Hi all. G nite.🌛

This is my first story.

Jelek bat sumpah :"

Efek lokdon jadi gini, gabut, gundah, gelisah, rindu *eh.

Intinya happy reading. Komentarnya ditungguu!!😆
Vote nya juga jan lupa yaaa..

Love u all💘

_kungzhu.

Dissapear.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang