Dissapear.

7. Seven

Happy New Year khaa💚

Jarang update, tp keknya gada jg yg nunggu eheh.

Semoga ide ngalir terus huwee..
Dari kemaren buntu teros sowwy •́  ‿ ,•̀

Tahun baru, semangat baru!
Happy reading!✿

•••

R

iuh rendah mengisi seluruh penjuru ruangan ini.
Situasi yang berhasil membuatku tersenyum karena telah mengingatkanku dengan suasana kelasku dulu.
Rasa rindu untuk kembali pulang mulai tertimbun sedikit demi sedikit dengan kesenangan yang ku alami disini.
Tinggal disini tidak seburuk yang kupikirkan dulu.

Di sinilah aku sekarang. Bersama puluhan siswa penyihir yang sekelas denganku.

Sejak pagi tadi, tidak ada satupun Master yang masuk ke dalam kelas telah menyebabkan keributan di dalam kelas ini.

Kerusuhan di sana-sini disebabkan oleh siswa penyihir yang terlalu hiperaktif berlarian kesana kemari,
juga si gila yang terus-menerus memforsir tenaganya untuk mencapai kekuatan tertingginya.

Kupikir lebih baik aku memanfaatkan waktuku untuk tidur, semalam aku begadang untuk mencari kekuatanku.

"Fey, kau tak ingin mencoba mencari kekuatanmu lagi?" Tanya Lilly menepuk bahuku pelan

"Huh? Uhm.. sepertinya tidak, aku terlalu mengantuk karena begadang semalaman." Jawabku membuat Lilly mengernyit tak suka

"Dasar anak nakal, harus di nasehati berapa kali agar kau tidak begadang huh?!" Ucap Lilly menjitak kepalaku main-main

"Gunakanlah waktu siangmu dengan baik, jangan suka begadang. Tidakkah kau melihat kaca? Lingkaran matamu semakin menghitam, kau sudah seperti panda berjalan." Lanjut Lilly sambil menggeser kursi untuk duduk di sampingku

"Ya, ya, ya. Tapi bukankah imut jika aku terlihat seperti panda?"

Lilly yang bosan menanggapiku hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan.

Kembali lagi pada tidurku yang tertunda.
Mataku mulai terpejam lagi dengan tangan yang kugunakan sebagai bantal di atas meja sedangkan Lilly bermain-main dengan rambutku.

Sudah terhitung 10 hari sejak kedatanganku di sini. Sekarang aku berada di kelas MA dengan tambahan kelas khusus.
Tambahan kelas khusus ini hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang istimewa, adanya kelas ini pun hanya beberapa orang tertentu yang mengetahuinya.

Ketika tanpa sengaja mataku terbuka, tatapanku langsung bertubrukan dengan Galen yang juga menatapku dengan posisi yang sama-sama menidurkan kepala di atas meja.
Dengan tergesa aku menutup mataku lagi.

Kita berada di kelas yang sama dengan tempat duduk yang bersampingan.
Kini wajahku terasa panas, segera ku palingkan wajahku ke kanan agar berhadapan dengan Lilly.
Entah mengapa aku merasa Galen mengawasiku tadi.

'Apakah aku telah melakukan kesalahan padanya?'

Tiinnggg tingggg tinggg

Tiba-tiba bell berbunyi keras menandakan jam kelas berakhir dan siswa diperbolehkan pulang ke kamar masing-masing.

"Apa yang terjadi?" Gumamku pelan tapi masih terdengar oleh Lura