3. Three

56 12 5
                                    

Wadee🥺
Sorry lama ga up cerita ini.
Entah ada yg nungguin apa ngga :)
Enjoyy!!

Happy reading!♡

===============================

"Gicho, saya menemukannya."

Kata Galen pada lelaki separuh baya yang entah mengapa membuat bulu kudukku berdiri.

'Apa maksudnya ini?' pikirku.

Lelaki yang dipanggil Gicho oleh Galen kini mengamatiku.

Hal itu membuatku tak nyaman, apalagi dia mulai berdiri dan berjalan mendekatiku.

Dilihat dari pakaiannya, benar-benar persis seperti baju yang dipakai Albus Dumbledore!

"Hei nak, apa yang kau lihat?"

Aku malu! Tanpa sadar aku melamun mengamati si Albus Dumbledore tadi.

"E-ehh, tidak. Bukan apa apa."

Kemudian dia tersenyum dan memegang pundakku. Entah kapan dia sampai di depanku, tapi aku tidak menyadarinya.

"Kau benar Feretta. Selamat datang kembali disini."

Refleks aku menoleh ke belakangku untuk mencari orang yang bernama Feretta yang disebut Albus tadi.

"Nak, kaulah yang kumaksud Feretta."

Albus tersenyum lembut padaku. Entah bagaimana aku merasa senyumannya begitu familiar untukku. Tapi siapa?

Aku menunjuk hidungku sendiri sambil menatap Albus dan Galen bergantian.

Galen hanya melirikku sekilas kemudian mengalihkan pandangannya dariku.

Dasar es batu!

"Iya nak, akhirnya setelah 130 tahun berlalu, kau datang kembali disini."

"T-tapi namaku Fey. Dan kenapa aku bisa disini?"

"Ya, kau Fey, Feretta. Kau adalah salah satu dari kami yang paling dipuja."

"Beruntunglah Galen adalah penyihir pertama yang menemukanmu."

Memangnya apa yang akan terjadi jika bukan Galen yang menemukanku tadi?

Lagipula Galen sangat tidak sopan!

Tidak bisa menjawab pertanyaan dengan baik!

Huh!

"Kau mungkin belum bisa mengingat apapun tentang dunia ini, jadi berkelilinglah untuk menemukan kembali ingatanmu di dunia ini." Lanjut Albus.

Apa maksudnya ini?

Mimpi apa yang sedang kualami sekarang?

"Galen, ajak dia pergi berkeliling. Kau mungkin juga sudah sangat merindukannya." Kata Albus sambil tersenyum jahil pada Galen.

"Aku tidak merindukannya."

"Ya, ya terserah kau saja. Cepat ajak dia!"

Mendengar hal ini membuat kepalaku pusing.

Aku ingin tidur dan terbangun kembali di perpustakaan kota daripada hatus meneruskan mimpi membingungkan ini.

"Ikuti aku."

Cihh

Apa apaan dia ini?!

Tidak sopan sama sekali!

"Cepat atau kau kutinggal disini."

"Ck. Iya iya!" Jawabku sebal sambil mengikutinya dengan langkah kaki menghentak hentak.

Dissapear.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang