🌼 Kembali

1.5K 187 17
                                    

.

Tuhan selalu adil dalam memberi luka, untuk Mark untuk Yuta juga untuk semua umatnya, Tuhan punya kuasa yang tak mampu di elakkan, semua yang menjadi kehendak Tuhan pasti akan seketika terwujudkan.
Sudah seminggu Mark dirawat, hari ini dokter ijinkan dia pulang, Yuta dan satu assistant pribadinya membawa barang barang perlengkapan Mark untuk di masukkan ke mobil, sedang Mark masih duduk di kursi roda menunggu Yuta kembali untuk membawanya keluar.

Senyum candu di raut Mark belum juga nampak setelah kejadian hari itu, dirinya terlalu banyak menekuk wajahnya dan murung, tidak banyak bicara dan tidak banyak makan.
Sesekali hanya meminta untuk dipeluk atau diciumi Yuta saja, atau sekedar bermanja menikmati sisa waktu sore hari yang seharusnya sudah ia bisa nikmati bersama Mamoru.

Mark mengelus perutnya yang kembali rata, kemudian tersenyum kecil, "apa kesayangan ayah bahagia di sana?" Gumamnya, tentu berat kehilangan buah hati yang selama ini hadirnya sangat dinanti.
Mark tidak pernah menyesal, walau hadirnya ada karena sebuah ketidak sengajaan tapi Mamoru membawa perubahan besar untuk dirinya dan juga Yuta.
"Apa lagi rencana tuhan kali ini?" Gumamnya lagi, tidak sadar suaminya sudah beradi di belakang kursi rodanya.

"Ada apa sayang?" Panggilan sayang yang Yuta sering sematkan, masih membuat hati Mark berdesir, sudah lima bulan lebih usia pernikahan mereka tapi hal itu belum membuat Mark terbiasa.
"Tidak, ayo kita pulang?" Ujarnya sambil memberi seulas senyum untuk suaminya yang di balas kecupan singkat di hidung Mark.

...

Semua terasa sangat berat, langkah demi langkah hingga akhirnya semua dapat tercapai, Mark mengingat satu persatu kenangan bersama putranya saat masih dalam kandungan, box bayi tertata di sudut ruangan yang seharusnya sudah terisi oleh bayi mungil yang tampan, beberapa gantung pakaian yang keduanya sudah siapkan untuk Mamoru juga sudah ada di sana, design ruangan yang dibuat senyaman mungkin untuk buah hatinya yang ternyata belum mau Tuhan percayakan keduanya untuk merawat Mamoru.

Mark bersimpuh, lututnya terlalu lemas, memeluk sebuah baju tidur kecil bergambar stitch, tanpa sadar airmatanya kembali membasahi pipinya, terlalu sakit untuk pria semuda Mark.
Banyak yang ia lewatkan demi putranya, namun ia tak pernah menyesal pernah merawat Mamoru walau hanya dalam kandungannya.
Mark masih menangis sampai sebuah peluk membuatnya sedikit tersentak, suaminya.
Ikut bersimpuh membagi luka, ikut berlutut membagi duka, berharap mampu meringankan rasa sakit dalam bilik paling dalam yang dirasakan oleh Mark.

Tidak ada kata yang terucap, hanya sengguk sisa air mata dan suara yang mulai memberat sebab tangis membawanya ke arah kantuk tak terelakkan, Yuta menggandeng Mark menuju kamarnya, membawanya berbaring, membiarkan dirinya istirahat dengan memeluk suaminya, walaupun pakaian kerjanya tidak nyaman, walaupun sepatunya bahkan belum terlepas, Yuta juga terluka, dia juga merasa kehilangan, tapi bahunya dipaksa untuk kokoh, hatinya di paksa untuk kuat.

Sebab ada sakit yang menilik dalam rengkuhnya yang tak mampu ia lepas, ia harus menjadi kuat untuk lemahnya Mark, dia harus menjadi kokoh untuk hancurnya Mark, sebab dunianya sedang menangis, dia tak.mungkin ikut bersedih.
Mark mengulat menyamankan posisi, keningnya penuh peluh sebab Yuta belum menyalakan pendingin ruangan, malam belum cukup larut tapi suaminya sudah nyaman tidur dalam peluk.

Mark yang hancur membuat sudut mata yuta membasah sebab air mata, Mark yang selalu menyimpan semu di pipinya kini pucat pasi persis orang sakit, ya.. Yuta paham Mark pasti merasa sangat kehilangan sekali, semua yang ia korbankan selama ini pasti ia rasa tak ada gunanya, delapan bulan sia sia yang tak mampu sedihnya ia tutupi lagi ..
Yuta juga rasakan itu, pila yang harus kuat dan tegap kini juga ikut hancur di balik pintu kamar mandi yang terkunci biliknya dari dalam..
Yuta menangis di bawah guyuran air yang mengalir dari shower, membiarkan airmatanya menguar bercampur dengan basahnya air mandinya ..
Yang hancur biar hanya Yuta Yang tahu ..

ACCIDENT - YUMARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang