MPB part-3

11.1K 485 3
                                    

       
    🌸🌸🌸🌸🌸🌸

    Jam sudah menunjukkan pukul 21.00 sebenarnya jam kerja Karen sudah habis dari sore tadi tetapi karena terlalu banyak pelanggan yang datang jadinya Karen mengambil lembur,sahabatnya si Arin pun sudah pulang dari tadi karena sudah di jemput kekasihnya ia bilang ia ingin berkencan dengan kekasihnya,,
   karna sudah malam Karen memutuskan untuk segera pulang dengan berjalan kaki karena memang jarak dari apartemen ke kafe tempat Karen bekerja hanya butuh waktu 20 menit jika berjalan kaki..
   Karen berjalan sambil merenggangkan otot tangannya sebenarnya ia lelah tapi jika ia mengeluh itu sama saja ia menyerah ia harus semangat seberat apapun pekerjaan yang ia jalani karena ia tidak ingin membuat kedua orang tuanya sedih diatas sana,
   Karen terus berjalan sesekali ia memperhatikan jalanan sekitar ia fikir mengapa malam ini sangat sepi hanya ada kendaraan roda empat yang sesekali melintas, Karen merasakan firasat buruk tapi ia tidak  boleh takut bisa saja itu hanya firasatnya saja,Karen semakin mempercepat langkah kakinya karena dia tiba tiba merasakan sesuatu yang buruk akan menimpanya,,
      tiba-tiba ia mendengar suara teriakan seorang wanita ia fikir itu hanya firasatnya saja karena ia terlalu takut tetapi semakin ia berjalan mendekat suara teriakan itu semakin jelas ia pun berhenti didepan sebuah gang kecil ia yakin jika teriakan itu berasal dari dalam gang ini ,sebenarnya Karen sangat takut tapi karena rasa penasaran dan rasa kasihan akibat teriakan wanita itu karen memutuskan untuk masuk kedalam gang kecil itu karena sepertinya wanita yang berteriak itu butuh bantuan awalnya Karen mengira jika wanita yang berteriak itu korban dari preman yang memang suka memalak orang lemah tapi apa yang ia lihat ini adalah sebuah kejadian yang seharusnya tak ia lihat bagaimana mungkin ia melihat seorang pembunuh yang sedang mencongkel mata seorang wanita yang tubuhnya sudah bermandikan darah Karen pun melihat kearah perut wanita itu sepertinya wanita itu sedang hamil dapat dilihat walaupun perut wanita itu sudah tertusuk dibeberapa bagian tetapi Karen masih bisa menebak jika wanita itu sedang hamil sungguh keji sekali pembunuh itu hingga ia tega membunuh bayi yang bahkan belum melihat dunia, keringat dingin mulai membasahi tubuh karen ia sungguh ingin berlari meninggalkan tempat ini tapi kakinya tiba-tiba sulit digerakkan sungguh ia ingin menangis rasanya saat pembunuh yang menggunakan Hoodie berwarna hitam itu melihat kearahnya saat Karen ingin berlari tiba tiba seseorang itu mencekal pergelangan tangannya..
-------------
"Tuan apakah disekitar sini ada toilet umum aku ingin buang air kecil semenjak hamil aku jadi lebih sering untuk buang air kecil"?tanya Kim
   
Devan sengaja memberhentikan mobilnya di dekat gang buntu yang sangat jarang dilewati oleh seseorang,Devan sedikit tersenyum sambil melirik wanita yang saat ini ada disampingnya

"Silahkan buang air di dalam gang ini saja ms.kim karena disekitar sini tidak ada toilet umum jarak rumahmu pun masih jauh dan aku yakin Perutmu juga akan sakit jika menahannya terlalu lama"! Jawab devan sambil tersenyum kecil

  "Benarkah apakah tidak apa apa aku takut jika ada orang lewat"!?ucap Kim lagi

   "Tenang aku akan menunggumu disini aku menjamin jika gang ini sangat jarang di datangi orang karena gang ini buntu"!?papar Devan meyakinkan

  "Baiklah kau tunggu disini"! Ucap Kim
  Kim si wanita hamil pun bergegas menuju gang itu untuk buang air kecil,devan pun dengan cepat memarkirkan mobilnya di belakang pohon dipinggir jalan ia yakin tidak akan ada yang melihat mobilnya karena ini sudah malam dan penerangan di jalan ini pun sangat redup, setelah memarkirkan mobilnya Revan pun mengambil pisau kecil yang ada didalam dashboard mobilnya kemudian tak lupa ia memakai sarung tangannya agar tidak ada tanda tanda sidik jarinya setalah itu ia pun bergegas menyusul wanita bodoh itu..
  Kim yang sudah selesai buang air pun berniat untuk kembali kemobil tapi alangkah terkejutnya ia saat melihat Devan berada di belakangnya..

  "Ap-apa yang kau lakukan di sini tuan bukannya kau bilang akan menunggu di mobil"!?tanya Kim terbata bata
 
"Tentu saja untuk bersenang senang"!?jawan devan kemudian tanpa basa basi Devan langsung menancapkan pisaunya di perut Kim
 
"Akhh ap-apa ya-ng kau laku-kan kau me-lukai aku dan calon anak-ku "!?tanya kim sambil menahan sakit di perutnya

  "Aku tidak peduli wanita bodoh,, kupikir membunuh dua nyawa dalam satu tubuh akan sangat menyenangkan"!?jawab devan kemudian kembali menusuk nusuk pisaunya ke tubuh Kim hingga wanita itu terbatuk-batuk darah,bagian terakhir Devan kemudian mencongkel kedua mata Kim dengan pisau kecilnya setalah ia rasa selesai ia kembali memasukkan pisau itu ke dalam jaket Hoodie nya,Devan tau jika saat ini ada orang yang melihatnya dengan santai devanpun menghadap kearah wanita yang saat ini sedang syok saay wanita itu ingin berlari dengan cepat Devan menangkap tangan mungil wanita itu kemudian ia memojokkan wanita itu di dinding gang tersebut,ahh Devan ingat wanita ini adalah wanita yang ia lihat di kafe tadi,Devan pun menyeringai kemudian membuka penutup kepala Hoodie nya semakin membuat tubuh karen menegang
 
"K-kau a-pa meng-apa k-au membunuh wanita itu"?ucap karen sambil terbata bata
 
  "Seperti yang kau lihat sayang,aku membunuhnya"?jawab devan kemudian menarik rambut karen hingga membuat Karen memekik kecil

  "Akhh aku janji tidak akan memberi tau siapapun tentang ini aku mohon lepaskan aku tuan"!?ucap karen
   
"Lepaskan katamu aku tidak akan melepaskan seseorang yang telah menggangu kesenanganku tapi aku memiliki kesepakatan denganmu  apakah kau mau"?!ucap Devan sembari melepaskan tarikannya di rambut karen kemudian devan kembali mengeluarkan pisau dari dalam kantong hoodinya membuat Karen semakin takut
 
"M-maksudmu tuan'!jawab Karen yang sudah berkaca kaca

"Bagaimana jika kau memilih dua pilihan tinggal bersama ku atau mati disini"?tanya devan

"Menolak berarti mati"! Sambung Devan penuh tekanan sembari menggoreskan pisau kecilnya di leher Karen
 
  "Akhh!"Karen terpekik kaget akan goresan yang diberikan devan rasa perih menjalar di leher Karen,Devan menyeringai dan kembali berkata
 
" Sekali lagi aku tanya Pilihanmu hanya dua,masuk kedalam duniaku atau mati tragis disini!!" tanya Devan penuh penekanan dengan tangannya yang sengaja menggoreskan pisaunya dipinggang karen sehingga baju yang dipakai karen sobek, darah segar mulai keluar dari pinggang dan leher Karen, tidak tahan lagi dengan sakit di seluruh badannya akhirnya dengan terpaksa karen menjawab
 
"Aku akan mengikuti kemauanmu"! Ucap Karen , setalah itu Karen tidak dapat melihat apa apa lagi semuanya gelap,Devan menyeringai setan kemudian menggendong Karen seperti karung beras
Disinilah Awal yang akan menentukan akhir dari kehidupan karen....
Karen hanya bisa pasrah dan berdoa semoga ini bukanlah akhir dari segalanya..

Bersambung...
____________________

Maaf baru bisa update guys🙏

Gimana nihh lanjut gak?😂

Jangan lupa vote dan comment nya yahh🙏🙏

Stay safe and be healthy guys🙏🙏

 

my psycopath boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang