MPB-part 7

9.2K 352 12
                                    


🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Selamat membaca jangan lupa vote dan comment 🙏

"Cepatlah sadar karen Elizabeth karena aku ada permainan yang menarik"! Tanpa sadar devan mengecup sekilas bibir Karen kemudian melenggang pergi dari kamar itu

______________

Karen POV

Aku mengerjapkan kan mataku guna menyesuaikan cahaya yang sangat mengganggu aku melihat sekeliling kamar ini dan benar dugaanku aku masih berada di dalam mansion psycopath itu
aku berfikir sudah berapa lama aku pingsan hingga rasanya tubuhku sangat kaku
Aku berusaha bangkit namun rasanya seluruh tubuhku akan remuk jadi kuputuskan hanya duduk sembari bersandar di kepala ranjang

Aku kembali mengingat kejadian sebelumnya yang membuat memar di wajahku dan juga hampir membuat ku mati kehabisan nafas ahh mengingat kejadian semalam membuatku tanpa sadar sudah meneteskan air mata

"Mengapa pria psycopath itu tidak langsung membunuhku saja"! Ucap ku merasa frustasi dengan hidupku

Aku menyesal telah menjadi orang yang memiliki rasa penasaran yang besar coba saja jika aku tidak melihat kejadian di gang beberapa hari yang lalu pasti aku tidak akan terjebak dalam permainan psycopath itu

Aku juga sangat kasihan dengan takdir hidupku yang seakan akan mempermainkanku, aku ditinggal orang tuaku disaat umurku masih sangat muda belum lagi harus kerja banting tulang untuk semua biaya hidupku dan sekarang harus terjebak dengan seorang psycopath membayangkan semua itu membuatku tersenyum miris sangat miris

Apakah ini memang takdirku apakah aku akan bahagia ah bukan maksudku kapan aku akan merasakan kebahagiaan semenjak orang tua ku meninggal hidupku rasanya hambar semua senyum yang selalu aku perlihatkan hanyalah senyum palsu guna menutupi kesedihanku

Aku kembali terisak dengan suara tertahan aku tidak sanggup menjalankan hidup seperti ini aku sudah capek menjalankan kehidupanku saat ini aku sudah tidak peduli lagi dengan hidupku jika pun aku harus mati ditangan psycopath itu aku sudah tidak peduli akan lebih baik aku mati dari pada harus menjalankan kehidupan dengan sumua kepura-puraan

Aku terlalu hanyut dalam lamunanku sampai suara berat milik psycopath itu mengagetkanku dan membuyarkan semua lamunanku

"Kau sudah bangun, tidak kah kau berfikir untuk mengucap terima kasih padaku, karena aku masih membiarkan mu tetap hidup"? Ucap Devan

Karen POV end

________________

Devan memasuki kamarnya yang sekarang ditempati seorang gadis yang hampir ia bunuh semalam

Cklekk...

Devan membuka kamarnya melihat gadis itu sedang melamun dengan tatapan kosong dan Devan dapat melihat ada bekas air mata di wajah gadis itu

"Kau sudah bangun, tidak kah kau berfikir untuk mengucap terima kasih padaku, karena aku masih membiarkan mu tetap hidup"? Ucap Devan
Berhasil mengagetkan gadis itu dan lihat sekarang gadis itu menatap Devan dengan raut wajah ketakutan Devan yang melihat wajah ketakutan gadis itu terlihat menyeringai dengan seringai menyeramkan

Karen menatap Devan dengan wajah ketakutan dan dengan tampang was was ia masih mengingat jelas kejadian menyeramkan malam itu dimana ia melihat pria didepan nya ini seperti setan

"Ah aku benci di abaikan"!Gumam Devan kemudian berjalan mendekat kearah Karen dengan gerakan cepat tanpa babibu Devan menarik rambut Karen hingga membuat wanita itu mendongak menatap manik mata hitam pekat milik pria itu, Karen meringis kembali merasakan perih di kulit kepalanya tapi sebisa mungkin ia tahan emosinya jangan sampai kejadian semalam terulang lagi

Devan mendekatkan wajahnya kearah telinga karen dan membisikkan sesuatu

"Kau tau biasanya jika ada yang mengabaikanku aku akan langsung menarik bibirnya hingga robek,tapi karena kali ini aku baik kau kumaafkan"! Ucap Devan tepat disamping telinga gadis itu dan melepaskan tarikannya pada rambut karen membuat gadis itu kembali meringis

"Apa yang kau mau dariku tuan"! Tanya Karen dengan nada yang sangat pelan, Devan tertawa kemudian berkata

"Ternyata kau tidak suka basa-basi yah baiklah akan kukatakan kau hanya perlu menuruti semua perintahku jika kau jadi gadis yang penurut aku akan memberikanmu hadiah tapi jika kau melanggar aturan mainku kau akan mendapatkan hukuman"! Jawab Devan dengan suara berat membuat siapa saja yang melihatnya akan merinding

"Mengapa kau tidak membiarkan aku mati saja semalam,aku tidak ingin hidup diatur oleh orang sepertimu tuan"! Ucap Karen dengan nada suara yang sedikit meninggi

Devan yang terbawa emosi dengan kata kata gadis itupun langsung mencekik leher gadis itu hingga membuat Karen kesulitan bernapas

"Kau tau membunuhmu sangat mudah untuk kulakukan, seharusnya kau berterima kasih karena aku masih membiarkanmu hidup kau hanya perlu mengikuti perintahku"! Ucap devan

"Kau tidak perlu bekerja lagi karena jika kau menjadi gadis penurut aku akan memberikan semua yang kau butuhkan bukankah aku sangat baik hati kepadamu"! Sambung Devan dengan penekanan kata katanya

"A-ku le-bih ba-ik mati dari pada harus hidup di bawah kendali psycopath seperti mu"! Jawab Karen dengan suara tercekat karena sungguh Devan mencekiknya dengan sangat kuat

Devan tertawa dengan suara yang sangat mengerikan kemudian melepaskan cekikikan pada leher Karen membuat gadis itu langsung meraup oksigen sebanyak banyaknya kemudian devan berjalan menjauhi Karen kearah balkon kamarnya yang langsung melihat pemandangan belakang mansionnya

"Aku suka pada keberanianmu,tapi kali ini aku tidak akan menghukummu bagaimana jika aku bermain sedikit dengan sahabatmu, membuat sahabatmu satu satunya itu buta contohnya"! Ucap Devan dengan tenang sembari memandang pemandangan pohon pohon belakang mansionnya

Bagai di sambar petir ucapan Devan barusan membuat tubuh karen Langsung menegang bagaimana bisa Devan tega menyakiti sahabatnya yang bahkan tidak tau apa apa Karen berdiri kemudian berjalan mendekat ke arah Devan

"Jang-an kumohon jangan sakiti sahabatku ia tidak tau apa apa"? Jawab Karen dengan suara tercekat ia tidak akan membiarkan sahabatnya terluka seujung jari pun

"Tergantung padamu baby jika kau melanggar aturan mainku maka kupastikan sahabatmu akan jadi sasarannya"! Ucap Devan sembari menghadap kearah Karen yang saat ini tengah menundukkan wajahnya

"Baiklah aku akan menuruti semua perintahmu tapi kumohon jangan ganggu orang terdekatku"! Karen sudah mengambil keputusan ia akan mengorbankan dirinya demi melindungi sahabatnya meskipun ia tau pasti keputusan ini akan sangat berat nantinya

"Good girl,sekarang kembali istirahat sebentar lagi pelayan akan datang untuk membantumu membersihkan diri dan mengobati memar di wajahmu"! Ucap Devan sembari tersenyum setan kemudian berlalu meninggalkan Karen yang masih menundukkan kepalanya


Bersambung.....

_________________

Halo guys lanjut gak nih wkwkw

Yang suka sama ceritanya jangan lupa vote dan comment yah🙏

Love you all

Follow IG aku:@tyaaagr

#stay safe and be healthy guyss ❤️








my psycopath boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang