MPB-part 12

6.4K 308 99
                                    


"Aku harus mencari cara untuk melarikan diri dan menyelamatkan Arin aku tidak mau hidup seperti ini selamanya hiks"! Gumam Karen penuh tekad di dalam hatinya

Happy reading guys enjoyy....

____________________


Malam harinya..

Karen terbangun di tengah malam dan ia merasakan haus ia memutuskan untuk turun kebawah karena persediaan air di kamarnya sudah habis

Sebenarnya Karen merasa takut untuk turun kebawah karena ia masih mengingat kejadian pagi hari tadi dimana ia dipaksa makan daging mentah oleh Devan,, "sungguh sangat kejam" pikir gadis itu

Sejak kejadian tadi pagi Karen tidak lagi turun kebawah bahkan makan siangnya pun di antar oleh pelayan dan untungnya menu makan siang gadis itu ialah cream soup jadi Karen bisa memakan makan siangnya dengan lahap

Sejak kejadian tadi pagi sampai sekarang Karen tidak lagi melihat batang hidung lelaki psycopath itu sungguh Karen sangat bersyukur karena Karen takut jika ia dipaksa memakan daging manusia mentah lagi

"Ah hausnyaa" gumam Karen dan Karen langsung melangkah kakinya keluar kamar menuju dapur untuk mengambil air minum

Sesampainya di dapur Karen langsung mengambil air dingin di dalam kulkas dan meneguknya sampai habis,setelah selesai minum Karen memutuskan untuk kembali kekamar

Namun saat Karen melangkah untuk kembali kekamarnya sayup sayup ia mendengar suara isakan seperti orang yang sedang menangis dari arah kolam renang belakang dimana di kolam itulah ia pernah terjatuh dari lantai tiga dan hampir merenggut nyawanya

Sebenarnya Karen tidak ingin menggubris suara itu tapi lagi lagi rasa penasaran menghantui pikirannya dan dengan seribu rasa penasaran ia pun melangkahkan kaki jenjangnya ke arah kolam renang belakang

Sesampainya di kolam renang belakang ia melihat ada seorang laki laki tanpa baju atasan yang sedang berdiri membelakangi nya

Sret....

Karen tanpa sengaja menyenggol ujung meja yang ada di pinggir kolam renang itu sehingga menimbulkan bunyi dan membuat laki laki itu berbalik menghadapnya

Duarr...

Alangkah terkejutnya Karen saat melihat laki laki itu adalah devan

Devan yang berdiri beberapa jarak darinya saat ini sungguh sangat berbeda dengan Devan yang biasa ia lihat
Devan berdiri tanpa baju atasan dengan badan serta rambut basah kuyup seperti habis berenang namun yang membuat Karen sangat terkejut adalah mata Devan yang merah seperti habis menangis dan dan bibirnya masih sesekali bergetar

Karen tidak mengerti apa yang terjadi dengan Devan, Devan masih berdiri didepannya dengan mata yang menyorot tajam kearahnya namun Karen dapat melihat tatapan Devan kali ini bukan hanya tatapan tajam mengancam namun juga tersirat tatapan kosong akan kenyataan

Karen bingung sekaligus takut akan tatapan Devan yang masih menatapnya tajam

Dengan keberanian yang tersisa Karen memutuskan untuk berbalik badan dan kembali kekamarnya namun saat ia berbalik dan hendak melangkah tiba tiba

Grepp....

Karen terkejut saat ada tangan kekar yang sedang melilit pinggangnya dan sebuah kepala bersender di ceruk lehernya

Dan benar tangan itu adalah tangan Devan yang semakin membuat sekujur tubuh karen menegang

"Sudah melihatku tidak mau bertanggung jawab hm..." Ucap Devan dengan suara berat dan seraknya
Tidak ada nada ancaman yang keluar dari mulut pria itu yang ada hanya suara kesepian seolah mengisyaratkan suatu kekosongan

my psycopath boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang